chapter 1

121K 7.2K 781
                                    

Guratan senyuman tak pernah lepas dari wajah prilly Semenjak dokter menyatakan bahwa hari ini ali sudah boleh pulang.

"Udah siap?" Tanya prilly dengan wajah sumringahnya. Ali terkekeh kecil, bukankah ia yang dinyatakan sudah sembuh, kenapa malah gadis ini yang terlihat lebih girang.

"Udah kok. Yuk"

"Kamu yakin gak mau dijemput jordan aja? Kamu kan baru sembuh" tanya prilly meyakinkan.

Ali membalas dengan gelengen pasti sembari tersenyum kemudian dengan satu tangan menyeret kopernya dan tangan lain menggenggam tangan prilly. Sepertinya ali sudah benar benar sembuh.

Mama ali tak ikut menjemput ali karna masih ada urusan didubai. Ali mulai mengerti dengan keadaan mamanya, lagipula apa yang dilakukan mamanya saat ini adalah untuk kebahagiaannya.

Prilly benar benar merasa bersyukur masih bisa merasakan kehangatan dengan ali. Ia kira penyakit jantung yang diderita ali akan merengut kebahagiaannya, ternyata tuhan masih sangat berbaik hati untuk menjaga kebahagiaannya.

***********

"Kamu hati hati ya pulangnya. Jangan banyak banyak aktivitas dulu. Sering sering istirahat" ucap prilly mengingatkan.

"Iya bawel" cibir ali membuat prilly tekekeh. Sejak ali sembuh, pangeran es manisnya ini tampak menjelma sebagai pangeran manis yang jail yang selalu menggodanya. Apakah saat ia dioperasi ada beberapa saraf yang tak sengaja tersentuh membuatnya seperti itu? Ntahlah.

"Yaudah aku masuk dulu ya. Bye" pamit prilly sembari tersenyum manis. Ali membalas senyuman prilly dan menatap gadis itu sampai memasuki rumah kostnya.

Setelah gadis itu masuk, senyum yang sedari tadi bersamanya saat sedang bersama gadis itu tiba tiba hilang begitu saja. Tatapannya juga berubah menjadi kosong.

Alipun langsung bergegas pergi meninggalkan rumah prilly.

**********

Sebenarnya tempat ini yang sedari tadi ingin ali kunjungi. Bahkan saat bersama prilly tadi pikirannya sudah sampai ditempat ini.

Satu persatu dilaluinya gundukan tanah ini. Tak semuanya berupa gundukan karna ada beberapa yang berkeramik pertanda gundukan ini berukuran sudah cukup lama.

Tiba-tiba kaki ali terasa melemah saat tempat yang ia tuju sudah hampir dekat. Bukan hanya kakinya, bahkan seluruh tubuhnya serasa tak ada tulang yang mampu menopangnya.

Ali terhenti disebuah gundukan yang terlihat belum terlalu lama. Bahkan bunganya yang ditaburi diatasnya masih terlihat segar. Sepertinya ada yang baru datang kemari. Dan orang itu pasti jordan.

Ali terduduk disamping gundukan itu. Dihelanya nafas panjang panjang sekedar untuk mengatur segala fungsi tubuhnya agar tetap berfungsi dengan semestinya.

Diusapnya nisan bertuliskan aliando syarief itu. Dadanya terasa sesak. Sangat sesak.

"Gue udah jalanin semua yang lo mau..sekarang gue harus apa?"

"Lo cuma ngasih tau gue gimana harus ngadepin dia sampai gue keluar rumah sakit"

"Sekarang lo bangun! Karna gue gak tau harus lakuin apa lagi"

"Bangun aliando syarief! Bangun!"

"Gue ini aliandigo syarief, bukan aliando syarief. Bangun ali!"

Lelaki itu memekik kemudian tertunduk lemah. Diremasnya seganggam tanah ditangannya.

Ia adalah aliandigo syarief. Tak akan pernah bisa menjadi aliando syarief.

Hatinya merutuki kenapa saudara kembarnya itu tak sekuat yang ia bayangkan? Kenapa ia meninggalkan kebahagiannya dan menyuruh digo melanjutkan kebahagiaannya.

With You Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang