Love Is Not Over (Jimin - oneshot)

3.5K 191 7
                                    

Didedikasikan untuk @kookiekayafa

Hope youlike it!

________

"Cinta adalah hal yang menyakitkan. Namun berpisah dengan mu, adalah hal yang lebih menyakitkan."

-Park Jimin

_______

Pria itu menggosok kedua sisi tangannya guna mencari kehangatan di salah satu halte bus di tengah malam ini. Tak ia pedulikan bibirnya yang sudah membiru menahan rasa dingin itu. Ia akan tetap menunggu seseorang yang sangat ia rindukanakhir-akhir ini.

ParkJimin, nama pria itu, tengah menantikan seorang gadis yang sudah seminggu lebihtak ia temui. Dan hal itu sukses membuatnya rindu setengah mati pada gadis itu,Kim Hyojae.

"Jimin-ah!"

Jimin menoleh dan menemukan gadisnya -Kim Hyojae- tengah berlari kecil mendekatinya .Wajah gadis itu terlihat sangat bersinar di antara dinginnya malam ini. Membuat hati Jimin seketika menghangat.

Dalam satu gerakan, Hyojae menjatuhkan dirinya dalam pelukan Jimin dan memeluk pria itu dengan erat. Menghirup dalam-dalam aroma tubuh Jimin yang sangat ia rindukan. "Aku merindukan mu, Chagi."

"Aku juga merindukan mu," Jimin tersenyum senang dan membalas pelukan Hyojae tak kalah erat. Ia tersenyum bahagia melihat betapa manisnya sikap Hyojae hari ini.

Hyojae melepaskan pelukannya dan menatap wajah Jimin dengan tatapan rindu. "Jimin-ah,bolehkah aku menginap di apartemen mu? Aku ... "

Dengan gugup Hyojae menggigit bibirnya dan menundukkan wajahnya. Membuat Jimin merasa ada sesuatu yang Hyojae tutupi dari dirinya.

"Kaukenapa? Apa ada masalah?" Jimin menyentuh dagu Hyojae dan membawa tatapan gadi situ padanya.

Hyojae tahu, tak ada yang bias ia tutupi dari kekasihnya itu. Sudah terlalu jauh Jimin mengenal segala hal tentang dirinya. "Aku ... kabur dari rumah."

Jimin membelalakkan matanya tak percaya. "Apa?! Bagaimana bisa kau kabur dari rumah?"

"Aku," Hyojae menghela napas dengan kasar. "Di jodohkan dengan anak dari kolega bisnis Ayah ku. Seorang pria bernama Jeon Jungkook , anak dari kolega bisnis ayah itu, tiba-tiba datang ke rumah ku dan melamar ku. Aku menolaknya, dan memutuskan untuk kabur dari rumah. Karena ...Jimin-ah! Aku tidak ingin berpisah dari mu!"

"Astaga, Kim Hyojae," keluh Jimin sambil menatap Hyojae dengan tatapan herannya. "Kenapa kau bersikap ceroboh seperti itu?"

"Akutidak mencintainya, Jimin! Aku tidak mencintai pria itu! Aku hanya mencintai mu."

"Chagiya," Jimin menangkup wajah Hyojae dengan kedua tangannya dan menatap lembut gadis itu. "Kenapa kau harus bersikap seperti ini? Kau akan membuat kesulitan pada diri mu sendiri, Sayang. Tidak kah kau tahu itu?"

"Aku tahu!" Dengan tegas Hyojae mengangguk yakin. "Dan demi apapun, Jimin-ah, aku hanya ingin bersama mu. Bukan bersama pria bernama Jeon Jungkook itu! Kenapa kau malah menolak keputusan ku?! Kau tidak mencintai ku?! Kau ingin berpisah dari ku?! Eoh?!" Dengan kesal dan air mata yang berlinang, Hyojae memukul-mukul dada Jimin menggunakan dua kepalan tangannya.

"OhTuhan, Kim Hyojae." Dengan lembut Jimin kembali menarik Hyojae ke dalam dekapannya. Ia mengelus punggung gadis itu berkali-kali dan menenangkannya. "Aku mencintai mu, Sayang. Aku hanya tak ingin kau dalam kesulitan saat bersamaku."

"Tidak, aku akan bahagia jika bersama mu. Percayalah padaku, aku hanya ingin bersama dengan mu." Ucap Hyojae dengan suara kecilnya dalam dekapan Jimin.

Bangtan Boys (BTS) StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang