hari pertama

7K 388 5
                                    

"AYO AKHII KUMNAH KUMNAH" (ayo bangun bangun) - ucap kaka kakak osis bagian keamanan.

waktunya pergi ke masjid untuk sholat shubuh berjama'ah bagi kaum santri di pondok madani ini.

"ayo dek bangun bangun" ucap kakak yang sedang membangunankan Vian.

"uhhhhh, masih pagi nih jangan ganggu aku dong Pah" jawab Vian ngigo, dia kira yang bangunin itu ayah nya.

"ini bukan di rumah tapi di pondok, ayo cepat bangun"

"ahh papah boong, stttt pokoknya" ucap Vian dan dia langsung menutupi mukanya dengan guling.

"BANGUN!!! anta ngigo mulu. cepat bangun" kesal kakak keamanan yang sudah merasa geregetan dengan Vian.

Vian langsung kaget dengar bentakan kakak kelas itu dan langsung mengambil sarung dan sejadah nya.

"maaf ka, aku kira saya lagi di rumah" malu Vian.

aduh malu banget, aku kira aku masih di rumah. aku lupa ternyata aku udah di pondok kata vian dalam hati.

Vian jalan dengan santai nya, padahal di sisi sisi nya banyak orang pada berlarian. Vian bingung melihat orang yang sedang mengangkat tangannya sambil menunjukan angka 1, 2, 3, 4 dan 5. pada hitungan ke lima Vian tetep masih biasa biasa aja dan dia belum melewati garis kuning.

"STOP" ucap kakak kelas, seperti nya kakak osis nih. muka yang serem dan sangar menunjukan bahwa dia bagian keamanan.

"kenapa kak? kok aku di suruh berhenti?" tanya Vian dengan wajah polos.

"hadap ke belakang sekarang"

vian pun membalikan badan nya dan....

PRAKKKKKKKK, PRAKKKKKKKKK

pantat nya Vian di pukul dengan sejadah kakak kakak itu, Vian merasa kesakitan.

"lain kali jangan telat lagi, ini hukuman bagi mu"

Vian menganggukan kepalanya dan berlari ke arah masjid sambil memegang pantat nya.

***

Pagi yang cerah dan sejuk di daerah gontor ini membuat Vian merasa senang untuk tinggal disini.

"woy!! lo temen sekamar gue ya?" tanya salah satu orang yang sok kenal dengan Vian. Vian inget inget dulu muka orang orang yang sekamar dengan Vian.

"Mungkin"

"widih, kenalin nama gue Aldo asal dari jakarta"

"aku vian, sama dari jakarta juga"

"jakarta mana lo? kb jeruk bukan?"

"iya, jangan bilang sama?"

"wish keren, nanti klo ada perpul kita bisa barengan dong"

(*perpul = hari perpulangan para santri)

Vian senyum saja melihat Aldo. mereka sudah sekamar dan sekelas pula, jadi mereka duduk sebangku dan duduk nya paling depan pojok sebelah kanan.

yang biasanya Vian sekelas dengan perempuan, dan sekarang isinya hanya ada cowok saja. semuanya cowok gak ada yang santri cewek disini. selagi ada itu pun jarak nya jauh dengan pondok santri putra.

Vian hanya bengong melihat ustad yang sedang mengajar.

"bahasa apa sih itu? aku gak ngerti... kenapa gak pake bahasa indonesia yang baik dan benar " ucap Vian dalam hati, karena ustadnya itu ngomog bahasa jawa di campur dengan bahasa arab membuat Vian bingung apa arti yang di bicarakan ustad itu. intinya catat aja yang ada di papan tulis. Vian berusaha menulis dengan rapih walaupun susah untuk menulis tulisan arab tapi harus berusaha.

pelajaran kedua latiham pidato, Vian di surih hafalin mukodimah ....

"alhamdulillah, alhamdulillahirobbil 'alamin wasolatu...aduh abis itu apaan ya??" lupa vian.

Vian berusaha hafalin beberapakali sampai dia lancar dengan mukhadimah nya.

***

setelah berakhirnya pelajaran di sekolah, semua santri di suruh ngumpul di masjid untuk perkenalan para Osis.

Vian liat ternyata laki laki yang membantu Vian membawa lemari itu sekarang dia sedang berpidato sekalian sambutan. Vian kaget karena Vian kira itu teman seangkatan nya.... ternyata kakak kelas.

"jadi adik adik, ketua osis disini adalah Ahmad Ramadhan dan wakil nya adalah Adi Setiawan
dan ketua keamanan pusat adalah Dikky prasetyo
ketua bagian bahasa adalah Rizaldy Alfath "

"JADI??? orang yang kemarin itu ketua osis????" ucap Vian ngobrol sendiri.

"gak nyangka....." kata vian sambil menggelengkan kepala nya.

***

No Mahram!Where stories live. Discover now