_
Kamu milikku, maka selamanya akan terus begitu. Kemanapun kamu melangkah, aku akan tetap menemanimu bahkan jika nanti kau menyeberangi lautan api sekalipun, aku tetap mengarunginya asalkan bersamamu
_
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Harus kukatakan berapa kali lagi Sheng Shaoyou, berhenti membahayakan diri sendiri. Apa kamu tidak memikirkan akibatnya, mau aku khawatir terus-terusan!"
Si manis tertunduk menahan tangis, belum pernah dia melihat Hua Yong yang biasanya lembut bisa berteriak seperti ini kepadanya hanya karena niat baiknya untuk menyelamatkan kucing kecil yang hampir tertabrak di tengah jalan
"Huhu Ayong Maaf, aku takut, kamu seram kalau marah"
Pemuda Hua menghela nafas kasar, reflek marah karena kalau terlambat sedetik saja tak hanya kucing itu saja yang bisa jadi korban tapi penolongnya juga.
Ia hanya tak mau Shaoyou celaka, apa yang harus dia katakan pada ayah mertua jika tak bisa menjaga putranya dengan baik.
Hua Yong melunak, ia memeluk Sheng Shaoyou yang masih terisak "Aku minta maaf, aku cuma khawatir"
Shaoyou mengangguk lucu dan Hua Yong terkekeh gemas karenanya. Selain dirinya, tidak ada yang tau sisi lain sosok Alpha S ini.
"Tapi kamu tetap dapat hukuman"
"Hukuman?" Ia menatap Hua Yong penuh tanya dan ketika pemuda itu tersenyum, dia sadar ada yang tidak beres.
•
Sejak 30 menit lalu, Sheng Shaoyou seorang Alpha kelas S yang memiliki kepribadian kuat berada di bawah kendali Hua Yong sang enigma.
Kakinya dipaksa mengangkang sementara mulut anusnya dilecehkan oleh jari Hua Yong, menekan titik sensitifnya di dalam sana yang membuat Shaoyou lemah tak berdaya, sementara Hua Yong tengah berbicara dengan Chang Yu, asisten pribadinya melalui telepon yang membuat Shaoyou harus menahan desahan demi harga diri.
Hua Yong melirik Shaoyou yang tersiksa dalam permainan jarinya, dia menyeringai tipis dan bersikap tidak peduli. Saat Shaoyou memohon untuk berhenti dan sudah lemas karena keluar beberapa kali, Hua Yong belum berniat untuk mencabut jarinya.
"Ayong"
"Iya sayang"
Tangannya yang gemetar mencoba untuk menjauh tapi Hua Yong terlalu sigap, ia mencabut jarinya dan menimpa tubuh sang omega eksklusif dan teriakan Shaoyou seketika membumbung tinggi ketika dadanya dihisap brutal. Ia memeluk kepala Hua Yong menekannya ke dada, ia menggeram rendah antara geli dan nikmat.
"Sayang?" Hua Yong mendongak menemukan Shaoyou yang terpejam, mulut terbuka kecil, dan berkeringat. Ia merubah posisinya menjadi duduk, menurunkan celana dan mengocok miliknya sebentar.
Shaoyou melenguh ketika mulut anusnya dimasuki sesuatu yang lebih besar, Hua Yong menggunakan cairan putih milik sang alpha untuk memudahkan jalan masuk.
"Sakiit" Shaoyou merengek, Hua Yong membungkamnya dengan mengajak bersilat lidah sembari mendorong miliknya sampai masuk sepenuhnya.