_
Kamu milikku, maka selamanya akan terus begitu. Kemanapun kamu melangkah, aku akan tetap menemanimu bahkan jika nanti kau menyeberangi lautan api sekalipun, aku tetap mengarunginya asalkan bersamamu
_
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Nama kamu aneh"
Si lawan bicara menatapnya lekat, sedikit bingung. Bahkan mereka baru berkenalan dua menit lalu tapi anak bermarga Huang ini sudah mengejeknya
"Aneh?"
Dia mengangguk "Iya aneh, aneh banget. Kipuka, aku baru dengar nama itu"
Kipuka terdiam, mengalihkan pandangannya kearah lain. Entah mengapa ia tersinggung karena Eliot menyebut namanya aneh, memangnya apa yang salah, Kata Mama nama Kipuka cocok untuknya.
Baru satu Minggu Kipuka dan keluarganya pindah ke perumahan ini namun ia sudah harus bertemu dengan anak aneh seperti Eliot yang tidak segan-segan mengejek orang yang baru dikenalnya.
"Chinese name kamu siapa sih?"
"Qiu Dingjie"
Eliot mengangguk kecil "Aku panggil kamu Qiuqiu aja deh"
Dasar orang aneh, seenaknya membuat nama panggilan.
"Tapi dirumah, aku dipanggil Kiki"
Dia berdiri, mengacak pinggang. Kipuka harus mendongak menatapnya
"Oh Ya sudah, aku tetap mau panggil kamu Qiuqiu. Jadi Qiu--" Eliot berlutut, meraih tangan Kipuka untuk dia genggam "--Jadi pacarku ya"
Kipuka sukses dibuat melotot, demi seluruh bintang di langit. Dirinya bahkan belum menjalani hari pertama di sekolah Dasar tapi seonggok bocah TK ini malah menyatakan cinta padanya.
"Gak mau, kita masih kecil Eliot"
Eliot diam seakan menyadari sesuatu "Qiuqiu benar, ya sudah nanti kita bertemu lagi. Popok El penuh hehe. El mau pulang ganti dulu"
Anak laki-laki itu berlari masuk ke rumahnya, meninggalkan Kipuka yang terpaku. Tak lama Mamanya memanggil, menyuruhnya untuk segera makan.
•
Pertemuan mereka tidak hanya bertahan di hari itu saja, setiap hari lebih tepatnya Eliot yang selalu menyambangi Kipuka lebih dulu di rumahnya. Bahkan apabila anak si pemilik rumah yang menjadi teman bermainnya, Eliot setia menunggu sambil berbincang dengan Mama Kipuka.
Mama Kipuka bercerita jika dia sudah bercerai dengan suaminya sebelum pindah ke komplek perumahan ini, dulunya Kipuka sama seperti Eliot, dia juga anak yang ceria, dia suka sekali bernyanyi terkadang ia akan pura-pura mengadakan konser, menjual tiket dari kertas yang dirobek lalu ditulis tangan kepada teman-teman sebayanya dengan bayaran selembar daun yang dianggap sebagai pengganti uang.
Eliot terenyuh mendengar cerita Mama Kipuka, jadi karena alasan itu Kipuka sangat pendiam sekarang bahkan wajahnya juga tanpa ekspresi. Eliot bertekad ingin mengembalikan senyum Kipuka lagi.