chapter 5

8 1 0
                                        

Vera yang sudah dalam sekolah berusaha menemukan biolannya kesayangannya dari mulai mencari di kelas, lokernya. Dia masih belum menemukannya. "Hadeehhhhh!!! Dimana ya biola kesayanganku! Plisss lahh!!! Cobalah ingat dimana biola kesayangaan kuuu, wahai otakkuuuu!!!!" Keluhnya Vera.

Vera berusaha mengingat dimana terakhirnya kalinya ia memainkan biola kesayangannya, akhirnya ia mula ingat bahwa tadi sore, ia memainkan biola kesayangannya terakhirnya di tempat ruang musik sebelahan ruang balet.

Tanpa banyak pikir panjang, Vera langsung pergi ke temlay ruang musik. Sesampainya di ruang musik. Akhirnya Vera menemukan biola kesayangannya. "Akhirnya biola kesayanganku ketemu!!!"

Ia langsung memeluk biola kesayangannya seperti barang yang sangat berharga baginya karena biola kesayangannya adalah hadiah terakhir dari kakeknya yang sudah meninggal beberapa tahun yang lalu.

Vera duduk termenung di ruang musik itu, memikirkan dan membayangkan sosok kakeknya sebelum meninggal. Vera mengingat kenangan-kenangan bersama kakenya, dari kakenya mengajarinya cara bermain biola, memberi nasehat dengan pengertian, dan selalu mengajaknya ke festival musik yang selalu membuat Vera kecil tersenyum dan bahagia walaupun saat itu orang tuanya masih saja sibuk bertengkar hebat satu sama lain.

"*hisk* *hisk* Kakek...."

Vera yang mengingat kenangannya bagaikan pahit dan manisnya dalam memori itu membuatnya perlahan-lahan membuat menangis secara diam tanpa adanya suara. Ia langsung berdiri dan memainkan alat musik biola kesayangannya untuk menghiburnya dan menenagkannya tak peduli kalau ia di ruangan musik yang sangat gelap.

Saat memainkan alat musik biola, Vera mendengar sebuah musik dari ruang balet. Hal itu yang membuat Vera bingung, padahal tidak ada siapa siapa di sekolah selain Pak Satpam dan Vera.

"Huh?! Suara musik? Padahal tadi tidak orang di ruang balet..."

•~Tears Of Ballerina~•Where stories live. Discover now