Ini Salah Paham

336K 13K 607
                                    

"Rey!" Teriak gue saat Rey baru memasuki kelas.

"Watzup Bu Ketua," Jawab Rey sambil membalikkan badannya yang semula berdiri di depan papan tulis.

"Baju lo!" Rey menatap gue heran lalu melirik seragamnya.

"Baju gue kenapa?" Tanyanya sambil menatap gue polos, ini anak sok polos atau beneran ga tau sih? Gue berdecak lalu mendekatinya.

"Baju lo kancing yang bener, terus masukin ke celana. Lo pake baju aja ga bener apa lagi belajar." Ujar gue sambil membenahi kancing bajunya, ia hanya terdiam tanpa merespon. Kayanya ada yang salah.

"Lo ga bakal ngelepas celana gue buat masukin baju gue kan?" Tanya rey dengan wajah syok dan seketika gue sadar atas apa yang gue buat.

"Omes! Benerin nih sendiri!" Teriak gue mendorong tubuh Rey menjauh lalu gue pergi keluar kelas sambil menutupi wajah gue malu.

K E T U A K E L A S

"Ava ternyata..." Clara langsung membekap mulutnya sendiri saat gue menatapnya tajam.

Clara hanya menyengir sambil mengangkat jarinya membentuh huruf V. Gue menatapnya dengan tatapan. 'Diem atau gue gibeng!' Dengan mata mendelik.

Clara hanya mengangguk dan melanjutkan menyalin PR gue.

"Va, lo beneran ga nyadar gitu?" Tanya Lea di sebelah Clara, gue meliriknya sekilas lalu kembali memainkan hp.

"Mesti gitu gue pake toa di TU untuk bilang kalo gue itu refleks ngebenerin baju dia?" Seru gue kesel, siapa sih yang ga kesel di tanyain masalah ini terus?

"Kalo bisa coba pake pengeras sekolah, seru tuh." Celetuk Clara yang langsung gue kasi hadiah jitakan cantik di dahinya.

"Gila aja lo, waras dikit gak bisa?"

"Ava!" Seru seseorang di samping gue, gue menoleh sambil bergumam.

"Va, si Rey ilang." Lapor Ana, si anak rajin dan penurut. Dengan nada gawat.

"Ilang?" Tanya gue masih ga ngerti.

"Itu, Rey bilang dia mau ke toilet." Ujar Ana masih dengan nada yang gawat.

"Apa hubungannya ke toilet sama ilang?" Ana menepuk jidatnya keras, pasti sakit. Lalu dengan cepat Ana menatap gue.

"Gini loh Ava cantik, si Rey ke toilet udah hampir satu jam pelajaran dan ga balik-balik, lo ga sadar? Tumben?" Ujar Ana dengan satu tarikan nafas. Gue menatap sekitar, berusaha mengabsen anak-anak di kelas. Gue menepuk jidat gue keras saat sadar kalo Rey gak ada diantara anak-anak gak ada kerjaan lainnya, sakit men.

"Gila! Untung lo ingetin, gue nyari dia dulu ya. Jangan-jangan dia ke Rooftof lagi, lo awasin temen-temen. Kalo kelas kacau, leher lo gue patahin!" Ancam gue sebelum pergi dari kelas. Dapat gue denger sorakan gembira dari anak-anak sekelas, wah kesenengan kayaknya mereka.

K E T U A K E L A S

Brak!

Gue membuka pintu Rooftof dengan keras, setelah gue berkeliling sekolah kaya orang gila. Ini tempat terakhir yang gue tuju buat nemuin si penjahat cinta. Eh engga-engga, maksud gue si pembolos gila. Hm, itu cocok.

Ketua KelasWhere stories live. Discover now