PROLOG

5 1 0
                                        

Cuaca malam ini cerah, langit bersih nyaris tak ada awan yang terlihat, menampilkan kilauan bintang yang indah. Angin malam berhembus menyapu wajahku pelan, menambah kesan dingin diantara kami berdua. Di bawah pohon taman yang biasa kami kunjungi, dia berdiri menatapku dengan tatapan yang penasaran, seolah menunggu kata yang akan ku lontarkan.

"Kita.. sampai sini aja ya, aku udah gabisa lanjutin semua ini." Suaraku terdengar pelan dan sedikit bergetar

Tubuhnya menegang, lalu tatapan matanya berubah sendu seakan paham dengan maksud kalimatku.

Dia mendekat ke arahku seraya menggenggam tanganku.

"mbul, maaf." Ucapnya

Tanganku menepis pelan, aku mundur satu langkah dan menundukkan kepala tak sanggup menatap kearahnya.

"Tolong, tinggalin aku sendiri!" Sambungku

"Jaga diri baik-baik ya mbul, maaf dan terimakasih untuk semuanya." Ucapnya sambil mengusap suraiku untuk terakhir kalinya, lalu berbalik dan pergi meninggalkanku sendirian.

Aku mengangkat wajah menatap punggungnya yang perlahan menjauh dan menghilang dari pandanganku, bersamaan dengan setitik air mata yang jatuh di ujung mata.


Aku mengangkat wajah menatap punggungnya yang perlahan menjauh dan menghilang dari pandanganku, bersamaan dengan setitik air mata yang jatuh di ujung mata

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Hi, aku readers yang mencoba untuk menulis ceritaku sendiri. Aku harap kalian enjoy dengan ceritaku. Selamat membaca.

Jangan lupa comment dan starnya yaa🐈‍⬛✨🖤

LINE (on going)Where stories live. Discover now