_-_-_
Moscow di musim dingin selalu punya cara membuat siapa pun berlutut. Angin yang menusuk tulang, jalanan yang dipenuhi salju beku, langit kelabu yang terasa seperti ancaman dan doa di saat yang sama. Namun bagi Nikolai Volkov, dingin adalah rumah. Ia lahir dari dunia yang tidak memberi pilihan selain menjadi kejam—dan ia sudah lama berdamai dengan itu.
Di balik kaca penthouse-nya yang setinggi langit, Nikolai menatap kota yang tertutup putih. Tangannya memegang segelas vodka, tapi pikirannya ada jauh dari rasa terbakar alkohol.
Ia sedang memikirkan gadis itu.
Bukan nama. Bukan latar belakang. Bahkan bukan informasi apa pun.
Hanya... tatapan.
Tatapan yang ia lihat dua malam lalu—secara kebetulan, atau mungkin takdir yang menyamar sebagai kebetulan. Gadis berambut gelap, wajah lembut, langkah pelan yang seakan tidak menyadari bahwa dunia bisa menghancurkannya dalam satu sentuhan.
Sofia.
Nama yang baru ia ketahui beberapa jam setelahnya, ketika ia memerintahkan anak buahnya untuk mencari tahu siapa dia.
Sesuatu tentang gadis itu membuat waktu berhenti. Membuat dada Nikolai mengencang dengan cara yang tidak pernah ia izinkan. Ada kegetiran manis yang menusuk di antara dingin; sensasi yang ia benci sekaligus inginkan.
Sofia tidak melihat dirinya malam itu. Tidak tahu bahwa seorang pria dengan reputasi berlumur darah memperhatikannya dari sudut ruangan. Tidak tahu bahwa sekali ia menarik perhatian Nikolai, dunia tak akan pernah sama lagi.
Dan lebih berbahaya lagi—Nikolai bukan tipe yang melepaskan.
Ia menyesap vodkanya sekali lagi, mengabaikan suara hujan es yang menghantam jendela.
Obsesi, bagi orang biasa, adalah penyakit.
Bagi Nikolai—itu adalah kewajaran.
Fase pertama kepemilikan.
Dan malam itu, ketika layar laptopnya menampilkan foto Sofia yang diambil diam-diam oleh anak buahnya, Nikolai tersenyum kecil. Senyum dingin yang membuat orang-orang yang mengenalnya merinding.
"Found you."
Dunia Sofia masih hangat, masih polos, masih penuh cahaya.
Sementara dunia Nikolai... hanya terdiri dari gelap dan darah.
Namun dua dunia itu akan saling bertabrakan.
Tidak karena Sofia mau.
Tidak karena Nikolai diundang.
Tapi karena Nikolai Volkov tidak pernah melihat sesuatu yang ia inginkan... tanpa mengambilnya.
Dan di malam paling sunyi itu, satu hal menjadi pasti:
Sofia bahkan belum tahu bahwa hidupnya sudah bukan miliknya lagi.
-_-_-_-
Semoga kalian suka dengan karya ku
"Haii, Aku adalah penulis amatir yang masih butuh kritik dan saran dari orang lain, kalau ada kesalahan kalian boleh berkomentar. Tapi tolong untuk berkomentar yang bukan untuk menjatuhkan, kalau memang kalian tidak suka itu adalah hak kalian. Aku bukan penulis yang sukses, kalaupun iya aku juga masih butuh kritik dan saran dari orang lain. Terima kasihh"
Tungguin terus sampai chapter berikutnya yaw ><
Jangan lupaa bintangnya juga lop yu oll mwah
