"Seseorang yang diam-diam menyukaimu, bisa jadi dia melakukan semua ini karena faktor cemburu"
Sheng Shaoyou terdiam.
Dalam dua bulan terakhir, kabar tentang orang hilang terutama para wanita muda memang menjadi momok paling menakutkan. Tidak ada yang ditemukan dalam kondisi baik-baik saja, melainkan para petugas menemukan mereka dalam kondisi yang sudah tak lagi bernyawa bahkan beberapa diantaranya tidak utuh. Berita disebar agar warga bisa semakin waspada, keamanan ditingkatkan. Seorang psikopat masih berkeliaran bebas dan kemungkinan sedang memburu korban baru. Masyarakat terutama wanita muda dihimbau untuk tetap berada di dalam rumah dan tidak keluar malam demi keselamatan masing-masing.
Sudah seminggu ini Shaoyou tidak pergi ke kantor, ia melimpahkan segala pekerjaannya kepada asisten pribadinya. Setiap melihat berita, dirinya akan mengigil ketakutan, tentu saja ia mengenal korban-korban itu, mereka adalah gadis-gadis yang pernah berkencan dengannya.
Shaoyou bangkit ketika ia mendengar bel pintunya ditekan. Di hadapannya ada seorang pria tinggi berwajah tampan dan pria berbadan gempal, keduanya sama-sama memakai masker hitam
"Kalian sia--" Belum selesai Shaoyou berbicara si pria tinggi sudah membekap mulutnya. Shaoyou berusaha memberontak namun efek bius bekerja lebih cepat, ia pun melemas seiring dengan kesadarannnya yang telah menghilang sepenuhnya.
Si pria besar segera menggotong Shaoyou dan memasukkannya ke dalam mobil lalu melaju pergi meninggalkan rumah orang yang mereka culik.
•
Shaoyou terbangun di tempat yang asing, dia cukup heran kenapa dirinya tidak berada di ruang sempit, kotor, kumuh, dan dipenuhi sarang laba-laba justru dirinya terbangun di sebuah kamar yang luas, diatas ranjang empuk dan tidak diikat. Sebenarnya mereka niat menculiknya tidak sih? Pikirnya.
"Lama juga kau pingsan, akui saja tempat tidurku memang terlalu nyaman"
Shaoyou menoleh mendapati ada orang lain yang berada disana. Ia terkesiap dan beringsut mundur
"Si--siapa kau, ma--mau apa kau padaku" ujarnya penuh waspada.
"Aku?" Ia melangkah mendekati Shaoyou, tak gentar meski dirinya sudah dilempari dengan bantal
"Jangan mendekat, mau apa dirimu?" Shaoyou berusaha menghindar, tatapan tajam dari si pria muda membuatnya gemetar ketakutan
"Aku pemilik kamar ini, Sheng Shaoyou dirimu sekarang berada di rumahku"
Shaoyou terhenyak "Aku... dirumahmu? Kenapa aku ada disini, aku diculik?"
Dengan santainya dia mengangguk "Ya itu memang benar, aku yang menyuruh mereka untuk menculikmu"
"Kenapa, apa yang kau inginkan dariku? Uang? Ambil semua uangku tapi tolong bebaskan aku, aku mau pulang"
Ia tertawa "Siapa yang menginginkan uangmu, justru aku menginginkanmu sayang"
Shaoyou menahan nafas, ketika ujung jari pria yang menculiknya menyentuh wajahnya lalu tanpa aba-aba langsung melumat bibir Shaoyou.
Satu persatu kancing kemeja dibuka, celananya ditarik turun.
"Teriakkan namaku sayang" bisiknya disertai sentuhan-sentuhan sensual yang merangsang titik sensitif Shaoyou
YOU ARE READING
• ORDINARY •
Short Story_ Kamu milikku, maka selamanya akan terus begitu. Kemanapun kamu melangkah, aku akan tetap menemanimu bahkan jika nanti kau menyeberangi lautan api sekalipun, aku tetap mengarunginya asalkan bersamamu _
• Obsesi
Start from the beginning
