Part 15

5.1K 279 0
                                    

Author POV

Dari hari kehari pun keadaan prilly membaik dan akhirnya prilly diizinkan untuk pulang.

Sejak saat itu, Ali semakin perhatian kepada Prilly. Ali berubah, dari Ali yang playboy,acuh,cuek, jutek, dingin, menjadi Ali yang perhatian, hangat, baik, ramah. Ali pun tidak lagi mendeki perempuan lain,karena selalu terpikir akan kehilangan prilly.

Sejak saat prilly keluar dari rumah sakit, orang terdekat prilly menjaga ketat keadaan prilly. Tapi lain halnya dengan orangtua prilly, serta Gritte. Orangtua prilly masih mengurus kerjaan mereka di Australia sana, mereka hanya mengirimkan seorang suster kerumah untuk menjaga prilly. Tapi kak Aul menolaknya, karena kak Aul mengatakan bahwa prilly tidak membutuhkan seorang suster, ia hanya membutuhkan orangtua yang selalu ada disamping mereka, yang selalu menjaga mereka dalam keadaan apapun. Bahkan Kak Aul mengatakan sudah ada Ali disini yang setia menjaga prilly disin.

-

Ali POV

Sejak saat prilly keluar dari rumah sakit, aku selau menjaganya. Ya, selain aku mengkhawatirkannya, aku juga ingin menggantikan orantuanya untuk sementara. Sebenarnya aku heran dengan jalan pikiran orangtua prilly, ya bukan maksud apa-apa sih ya. Tapi aneh aja gitu, anaknya yang sedang melawan penyakit yang mematikan, tapi mereka masih mengurus uang diluar sana, tanpa memikirkan keadaan anak mereka.
Kak Aul bahkan sering marah kepada orangtuanya tersebut, ya menurut ku wajar kak Aul kaya gitu, karena sudah terlalu kecewa mungkin

Gritte. Ya dia masih kaya gitu sama Prilly, padaha prilly sudah mengatakan bahwa ia tidak marah padda gritte, dan malah saat ini gritte dan dika tidak memiliki hubungan lagi. Aku rasa, ego Gritte untuk menjauhi prilly sangat besar. Aku merasa kasihan dengan prillyku, dengan keadaan dia yang saat ini, tidak ada orangtua ataupun sahabat terdekatnya yang menemaninya.
Ya, hanya aku, kak aul,dan kaia yang setia menemaninya.

Aku sadar atas perbuatan ku kepada prilly selama ini, aku selalu mempermainkan prilly, bahkan aku sempat berfikir bahwa prilly sakit gara² aku. Tapi prilly selalu menepis pikiran ku ituu.

-

Saat ini hari pertama prilly masuk sekolah setelah keluar dari rumah sakit.

"Ii, kamu yakin mau sekolah sekarang?" tanya kak Aul

"Iya kak, udah banyak banget pelajaran aku ketinggalan" ucap prilly sambil mengikat tali sepatunya

"Tapi Ali ga satu sekolah lagi lo sama kamu. Ntar yang jagain kamu siapa?" tanya kak aul

"Aku bisa kok kak" ucap prilly tersenyum

"Yaudah, aku berangkat ya kak" lanjut prilly

"Ali pamit kak" ucap ku pada kak Aul

"Iya. Kalian hati² ya." ucap Kak Aul.

-

Prilly POV

Hah. Senang rasanya udah bisa balik lagi kesekolah.
Saat ini aku dan kak ali sudah sampai disekolah ku.

Kak Ali setia menemaniku, dan mengantarku ke kelas.

Saat diperjalanan aku mendengarkan perkataan² orang disekitarku. Ada yang mengatakan "Kasihan ya prilly, padahal yang kita tau dia adalah wanita kuat... " ada juga yang bilang, "Itu toh, pacar kak Ali, anak penyakitan ternyata. Kak Ali mendingan sama aku aja" yang membuat air mataku mengalir.

"Udah ga usah ladenin sayang" ucap kak ali menhapus air mataku.

Kubalas dengan senyuman.
Kulanjutkan perjalanan ku menuju kelas ku bersama kali.

Kedengarkan lagi ocehan orang² sekitar ku lagi.
"Itte ga punya otak ya, sahabatnya lagi sakit dia ga ada disamping sahabatnya." uca orang² itu. Ya, kembali menangis itulah yang bisa aku lakukan sekarang.

"Udah, udah.. Hei. Jangan nagis doong. Katanya mau belajar. Malah nangis² lagi. Udah², kan udah kakak bilang, ga usah dengerinn." ucap kak Ali menyemangatiku

-

Saat sampai didepan kelas.

"Yaudah, kamu masuak. Belajar yang bener, bentar lagi kamu juga UN kan. Kakak, berangkat ya. Nanti pulang sekolah kakak jemput" ucap kak ali mengusap² kepalaku.

"Iya kak. Makasi ya kak." ucap ku tersenyum.

Kemudia kak Ali pergi meninggalkan ku..

" kakak.. " sorakku

Kak ali melihat ke arah ku

"Hati² kak. I LOVE U" ucapku

Kak ali tersenyum "I LOVE U" ucap kak ali dan kembali berjalan.

-

Saat aku memasuki kelas..

"Priil. Gue kangen sama lo!" ucal gritte memelukku yang membuatku kaget

"Aku juga kangen kamu te" ucapku membalas pelukan ite.

"Eh. Sorry gue salah orang" ucap ite kemudain meninggalkan ku

"Itte.." panggil ku

Itte tetap pergi meninggalkan ku

Aku seneng kok, walaupun kamh bilang itu ga sadar. Setidaknya aku bis merasakan pelukan kamu lagi te :')

Meet You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang