Di tinggal Orang Tua

17.2K 523 15
                                    

apa yang dikatakan semua orang tentang anak pesantren ???

-widih anaknya pasti nanti jadi alim
-calon ustad atau gak ustazah
-pasti pinter bahasa arab
-jago ngaji dan penghafal Al-Qur'an
-di jamin mandiri

dan masih banyak lagi, Alvian memikirkan semua tentang hal itu, karena dia akan dimasukan ke pesantren gontor tepat pada waktu Vian akan duduk di bangku kelas SMP.

"Vian galau?" tanya hati Vian sebelah kiri.

vian mengangguk.

"yaudah, mending kamu gak usah masuk pesantren. enakan masuk sekolah negri" ucap hati Vian sebelah kiri.

Vian mikir, "hmmmmmm" , hati sebelah kanan langsung bilang "udah, mending masuk pesantren aja, biar memperdalam agama kamu" saran yang baik bagi hati sebelah kanan.

"stttt, udah kek jangan berantem. aku mau masuk pesantren jangan ada yang coment deh" ucap vian ngomong sendiri.

akhirnya para hati Vian pada kicep smua dan tidak ada yang coment lagi.

h-2 hari

vian udah beresin baju?
-udah
Vian udah siapin buku tulis dan alat tulis?
-udah
Vian udah siapin perlengakapan mandi?
-udah
perlengkapan alat sholat?
-udah

"kayaknya udah semuanya udah siap deh" kata Vian sedang pengabsenan barang yang akan di bawa ke pesantren.

karena rumah Vian di jakarta, jadi dia harus pergi di hari h-2 hari ini. ya iyalah... jarak jakarta ke Gontorkan gak cepat pasti lebih dari sejam. makanya Vian sudah mempersiapkan barangnya dan di masukan ke dalam mobil.

"siap semuanya" ucap ayah nya Vian sambil menyaterkan mobil nya,.

"SIAP!!!" sorak Vian bersama Ibunya.

keluarga Vian termasuk Vian nya pergi menuju tempat pesantren nya. semoga sampai di perjalanannya kata penulis ceritanya....

***

Alhamdulillah, akhirnya mereka sampai dengan keadaan yang selamat sehat serta alfiath. Hari pertama saja sudah di suruh angkat lemari buat di taro dikamarnya.

srekkkk....srekkkk......srekkkkk (ceritanya bunyi gesrekan lemari yang sedang di bawa Vian).

"aduh dek, anta sebaiknya bawa lemari nya diangkat bukan di geser, nanti habis loh lemarinya kalau di geser dari sini sampai ke pondok anta" ucap seseorang yang tidak di kenal oleh vian.

"kamu gak liat apa? badan ku tau sudah kecil, malah disuruh buat bawa beginian. mana kuat saya?" keluh Vian. karena masih awal awal smp jadi gayanya masih aja kaya anak sd, badanya juga masih kaya bocil, bisa di bilang masuk akal juga sih keluhan dari Vian.

"yasudah, sini ana bantu"

jadi yang bagian atas di angkat dan ditaro di punggung orang yang tidak di kenal itu sedangkan bagian bawahnya di angkat oleh tangan Vian,


# sesampai di pondok #

"huft (sambil menelap keringatnya di jidatnya), makasih ya sudah bantu saya" ucap Vian dengan penuh rasa terima kasih.

"iya sama-sama"

"oh iya nama kamu siapa?" tanya Vian

"Ramadhan Rizky" jawab lelaki tak di kenal itu, dan sekarang Vian sudah mengenal orang itu.

vian mendorong lemari itu ke kamarnya dan di letakan di tempat yang sudah di atur dengan syarat ketentuan terdapat di acara orientasi beberapa minggu yang lalu.

malam nya , ini adalah jaman jaman nya nangis berjama'ah. udah isi kamarnya ada 20 orang dan yang nangis nya pun semua orang yang sekamar dengan vian, termasuk juga Vian dia menangis karena kangen dengan orang tuanya. baru hari pertama di tinggal dengan orang tua dan hidup mandiri itu rasanya???? memang kadang sang penulis cerita merasa sedih. tapi memang bagus, biar Vian nanti sudah besar agar menjadi orang yang jadi. Vian melihat foto foto yang di tinggalkan di dalam salah satu buku file nya.

"mamah, aku sendirian sekarang. pasti sepi yah gak ada aku di rumah?" tanya vian yang sedang bicara dengan foto keluarganya dia.

"iya mamah kangen banget sama kamu" jawab Vian dengan suara gaya ibu ibu.

"udah ah nangis mulu, cape aku. mending aku tidur sudah malam" kata Vian merasa matanya sudah 5 watt lagi, ia pun menyimpan foto itu kembali dengan baik baik agar tidak rusak dan tidak lecek. perlahan lahan vian memejamkan matanya sampai ia tertidur lelap.

***

No Mahram!Where stories live. Discover now