24. Tatap yang Membekukan Waktu
Ada sepasang mata,
teduhnya seperti telaga
yang menyimpan rahasia di kedalamannya
Binar itu membius,
menyisakan magis yang tak bisa dijelaskan
dengan logika yang biasa
Siapa sangka tatap sederhana
mampu membekukan waktu?
Detik seolah berhenti,
napas sejenak tertahan,
dan dunia sunyi pada satu titik
di mana hanya ada aku dan matamu
Terlalu magis untuk sekadar kebetulan,
namun terlalu tiba-tiba
untuk kuterjemahkan sebagai rasa yang pasti
Ada jeda antara sadar dan jatuh,
antara bertanya dan percaya,
bahwa mungkin ini hanyalah gurauan kecil semesta
Namun di balik keheningan itu,
ada kesan yang menempel begitu erat,
ada pesan yang tak terucap tapi jelas terasa
Aku terpaku
oleh magnet takdir yang menyelipkan temu
di ruang yang tak pernah kusiapkan
Dan sejak saat itu,
aku tahu, ada tatap yang sanggup
membekukan waktu selamanya
✍️ Rainee_Z
YOU ARE READING
Hujan Teduh
PoetryAku adalah hujan. Jatuh berkali-kali, namun tak pernah menetap. Kepada langit, aku pernah ingin tinggal. Namun luasnya terlalu megah untuk sekadar menggenggamku. Kepada teduh, aku pernah merasa aman. Namun keteduhan itu tak selamanya pulang. Maka ki...
