7. Langit yang Menutup
Ada masa ketika langit merasa asing pada dirinya,
birunya yang dahulu lapang kini digantikan awan kelabu
Ia menutup diri bukan karena benci pada hujan,
melainkan karena lelah menjadi sesuatu
yang jauh dari fitrahnya
Ia mencoba bertahan,
menyimpan cahaya agar hujan tetap merasa diterima
Namun, semakin lama sinar itu memudar,
perlahan hilang, terhisap dalam kabut yang tak bernama
Hujan tetap setia,
tapi langit tahu, ada bagian darinya yang tak lagi tersentuh
Kadang cinta bukan soal hadir atau tiada,
melainkan tentang bagaimana tetap setara
Hujan terus berusaha menjadi warna,
menyulam pelangi di antara derasnya,
tapi langit mengerti, tak ada satu pun
yang benar-benar bisa memenuhi seluruh ruangnya
Maka tibalah saat yang asing itu,
ketika retakan hadir tanpa suara,
ketika diam terasa lebih bising daripada kata
Langit tak berniat pergi,
namun ia tahu ia tak bisa selamanya berpura-pura
Perlahan langit tanpa sadar mulai benar-benar menutup
Hujan mulai meraba tapi tak sanggup mengungkap
Lagi-lagi dipaksa bias dan menumpuk di ruang luka
✍️Rainee_Z
YOU ARE READING
Hujan Teduh
PoetryAku adalah hujan. Jatuh berkali-kali, namun tak pernah menetap. Kepada langit, aku pernah ingin tinggal. Namun luasnya terlalu megah untuk sekadar menggenggamku. Kepada teduh, aku pernah merasa aman. Namun keteduhan itu tak selamanya pulang. Maka ki...
