#30 : End

5.3K 515 116
                                    

"Sudah seminggu kau di sini. Apa kau tak merindukan suasana rumah?" tanya Adam, lembut. Matanya masih menatap wajah Harry yang tenang. Sudah seminggu. Sudah seminggu pria yang Adam anggap adiknya sendiri itu tidak sadarkan diri, berbaring lemah di atas ranjang.

Seminggu yang lalu, Adam datang bersama polisi, membatalkan rencana John untuk membunuh Harry. Tepat beberapa menit setelah anak buah John melemparkan Harry ke kolam renang setelah menyiksanya, Adam tiba bersama beberapa polisi dan langsung berpencar, mengepung.

John dan anak buahnya sempat melakukan perlawanan namun, akhirnya, polisi berhasil membuat mereka tunduk dengan tembakan peringatan. Saat polisi bertugas menangkap John, Adam sibuk mencari Harry. Akhirnya, Adam berhasil menemukan Harry tenggelam di kolam. Masih ada gelembung di atas permukaan tempat Harry tenggelam tapi, sangat sedikit. Makanya, tanpa basa-basi, Adam segera terjun dan menarik Harry ke permukaan.

Harry langsung tak sadarkan diri, dengan denyut nadi yang sangat lemah dan detak jantung yang juga lemah. Adam segera membawa Harry ke rumah sakit dengan mobilnya, tanpa menghubungi ambulans terlebih dahulu. Jika menunggu ambulans, pasti akan buang-buang waktu, itu yang ada di pikiran Adam.

Sesampainya di rumah sakit, Harry segera mendapat pertolongan. Dokter bilang, ada beberapa kerusakan di organ tubuh Harry. Tapi, atas izin Tuhan, dokter dan timnya berhasil mengatasi segalanya. Kerusakan di organ tubuh Harry juga tidak begitu fatal, masih bisa diatasi.

Adam segera menghubungi Grandma, Anne dan Gemma yang entah bagaimana bisa, berada di London atas sebuah undangan yang mereka dapatkan. Sepertinya, John memang sudah merencanakan semua ini dengan matang. Dia sengaja mengirim undangan dan membuat Grandma, Anne dan Gemma tidak berada di rumah. John juga membekap beberapa pelayan di rumah Styles dan menguncinya di gudang. Benar-benar sudah direncanakan.

Grandma, Anne dan Gemma datang beberapa jam kemudian. Ketiganya tampak kalut. Anne dan Gemma tampak menangis dan Grandma hanya diam dengan wajah yang sulit di artikan. Adam menceritakan semua yang terjadi pada Grandma, tentang kejahatan yang telah dilakukan oleh sang ayah dan Grandma hanya mengangguk, berkata, "Sudah sepantasnya."

Sudah satu minggu pula, tidak ada satu orang pun yang memberitahu Taylor Styles mengenai kabar suaminya tersebut.

Bukan, bukan tidak mau memberitahu. Anne beralasan, dia tidak mau membuat Taylor sedih karena kondisi Harry, mengingat Taylor tengah berbadan dua. Lagipula, Anne yakin, Harry pasti akan sembuh, cepat atau lambat untuk Taylor dan anak mereka kelak.

*****

Andrea mengangkat kedua alisnya saat mendapati sang putri yang tampak tengah memasukkan barang-barangnya ke dalam koper. Andrea menghampiri Taylor dan menyentuh pundaknya.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Andrea lembut.

Taylor menoleh dan menghembuskan nafas. "Aku tak tahan lagi, Mom. Sudah hampir seminggu sejak terakhir kali aku berhubungan dengan Harry. Lalu, yang terakhir itu, benar-benar membuatku cemas. Aku mendengar sendiri suara seorang pria yang mengatakan jika itu adalah kali terakhir aku mendengar suaranya!"

Mata biru Andrea menatap Taylor tajam. "Taylor, dengarkan aku. Ya, aku memang pernah berkata jika kau harus segera menemui Harry saat baru beberapa hari kau berada di sini. Itu karena aku belum paham apa yang terjadi. Sekarang, aku paham dan aku memintamu untuk tinggal di sini, sampai Harry menjemputmu."

"Kau tahu?" tanya Taylor, mengangkat satu alisnya. Andrea mengangguk. "Aku menonton berita pagi ini. Mereka membahas tentang salah satu keluarga paling berpengaruh di Inggris, yaitu keluarga Styles. Mereka berbicara mengenai konflik internal yang terjadi, yang membuat salah satu anggota keluarga Styles menjadi tersangka dan harus ditahan polisi."

No Control 2Donde viven las historias. Descúbrelo ahora