Happy reading
"Mas Danu..."
Yang dipanggil pun menoleh dengan senyum tipis yang terbit dari bibirnya.
"Kamu dari mana?" tanyanya ketika remaja yang memanggil itu berdiri dihadapannya dengan senyuman lebar memperlihatkan lesung pipinya.
"Aku habis dari sana..." tunjuknya kearah semak-semak yang dimana membuat pemuda tersebut menyeritkan dahinya.
"Ngapain kamu disana?"
"Habis kencing hehe ... mas ngapain kesini?"
Danu, pemuda yang kini berusia 24 tahun tersebut mengacak-acak gemas rambut lurus remaja didepannya.
"Mas habis nganter pupuk buat nanem besok." sahutnya. "Kamu nggak pulang Gas? udah jam 5 lewat ini, yang lain aja udah pada pulang."
Remaja tersebut lalu mengedarkan pandangannya ke sekeliling yang dimana terlihat cukup sepi, hanya terlihat beberapa pekerjaan yang bersiap untuk pulang.
"Ini aku mau pulang kok mas..." jawab nya dengan senyuman manis.
Danu yang melihat itu tersenyum tipis, kemudian tangannya terangkat mengelus pipi tirus remaja didepannya.
Sedangkan Bagas yang diperlakukan seperti itu hanya bisa tersenyum malu-malu tetapi ia juga menikmati usapan dari pemuda didepannya.
"Mau mas anterin?"
"Emang boleh mas?" serunya dengan mata yang berbinar.
Danu terkekeh pelan kemudian mengangguk. "Boleh ... tunggu disini mas mau ngambil motor dulu."
"Iya mas."
Masih dengan tersenyum Bagas--remaja yang masih berusia 17 tahun itu terus memperhatikan pemuda tersebut yang berjalan menuju motornya yang terparkir cukup jauh.
Di dalam hatinya ia berteriak senang karena hari ini ia akan diantarkan pulang oleh orang yang disukainya.
Benar, ia menyukai pemuda tinggi tersebut yang selalu memberikan senyuman lembut kepadanya. Entah kenapa ketika melihat senyuman pemuda tersebut membuat dadanya berdetak dengan kencang dengan perasaan senang.
Padahal mereka baru saja bertemu 3 bulan yang lalu tapi pemuda tersebut sudah bisa membuatnya jatuh kedalam pesonanya.
Sifat lemah lembutnya dan tatapan hangatnya membuat hatinya berdesir. Dan baru kali ini ada seseorang yang memberikan perhatian kepadanya selain ibu Susi, orang yang ia sangat sayangi.
Tapi ia tidak berharap lebih kepada pemuda tampan tersebut, dirinya sadar diri bahwa mereka memiliki jenis kelamin yang sama.
Tidak mungkin kan ia mengungkapkan perasaannya, bisa-bisanya pemuda tersebut jijik kepadanya dan menjauh darinya.
Dan ia tidak ingin pemuda tersebut menjauh darinya, cukup dengan melihatnya saja itu sudah membuat dirinya senang. Tanpa harus mengungkapkan perasaan yang menyimpang.
"Bagas? ayo naik." ucap Danu ketika melihat remaja kurus itu yang melamun.
"Eh iya mas..." sahutnya ketika tersadar ketika orang yang disukainya memanggilnya.
"Kamu mikiran apa? kok ngelamun?"
"Ah bukan apa-apa kok..." jawabnya terdengar gugup.
Danu yang mendengar itu hanya tersenyum dengan mengangguk paham. "Yaudah ayo naik."
YOU ARE READING
DAGAS [Mpreg]
Teen FictionDanu & Bagas Mpreg. Bagas, remaja yang hanya ingin mencari seseorang yang bisa menemani kesepian dan memberikan kasih sayang yang belum pernah ia dapatkan. Cerita ke-2 Follow akun ini cintahh🌻
![DAGAS [Mpreg]](https://img.wattpad.com/cover/397138106-64-k113303.jpg)