Lapangan rame, spanduk-spanduk bertebaran, teriakan para supporter bikin kepala pusing, tapi memang ini sudah biasa terjadi saat sekolah mengadakan yang namanya 'classmeet'.
Nicholas duduk di tribun, nyibukin diri sama HP. Baju olahraganya kucel, rambutnya lembab, keringatnya masih netes di sisi wajahnya karena dia baru saja selesai tanding basket dan jelas tim nya menang juara 1.
Tapi fokusnya Nicholas ga sepenuhnya ke HP, dia lirik-lirik arah lapangan karena disana Euijoo lagi tanding futsal bareng Jay. Nicholas sendiri ga nyangka 'dia bisa futsal juga ternyata ya?'.
"Lo ngapa diem doang sih? ikut nyorak kek," celetuk Sunghoon yang daritadi duduk di sebelahnya.
Nicholas cuma geleng, "Males,"
Padahal aslinya dia ga males, dia malu kalo misalnya orang-orang bakal sadar sorakannya cuma ke satu orang. Orang-orang ya jelas curiga lah, apalagi sekarang Nico lagi duduk ga jauh dari geng Yuma alias geng gosip sekolah.
Pertandingan makin seru. Euijoo sempat jatuh karena tabrakan, Nicholas panik dan refleks berdiri buat liat keadaannya, tapi ternyata Euijoo udah bangkit dan maaf-maafan sama yang nabrak.
"Ngapain minta maaf si, anjing.. udah dia yang salah." dia mulai misuh-misuh sendiri karena matanya yang jeli dapan melihat jelas lututnya Euijoo yang luka dan berdarah dikit.
Ya. Dikit. Tapi ya namanya juga bucin, mau sekecil apapun lukanya pasti cemasnya setinggi bangunan burj khalifah.
"CADANGANNYA MANA SIH INI? ADUHH ITU LUKANYA DIOBATIN DULU ATUHH!!" Nicholas sampe ga sadar kalo suaranya pasti kedengeran sampe bangku-bangku belakang, tapi ya dia ga peduli.
Pada akhirnya Euijoo digantikan karena guru mulai cemas ngeliat Euijoo yang agak lemas dan darah di kakinya mulai merembes hingga ke betis.
"Di gantiin jadinya?" tanya Sunghoon yang ga bisa liat ke lapangan karena ketutupan Nicholas. Nicholas ngangguk, dia langsung pergi kearah tangga buat turun dari tribun dan menghampiri Euijoo.
Sedangkan Sunghoon yang masih duduk hanya menghela nafasnya, "Drama apalagi ini.."
______________
"Sakit, ah! pelan.."
Sekarang NichoJoo lagi berdua di kelas. Untungnya kelas mereka lagi kosong jadinya gabakal ada yang gangguin dan ngeliat interaksi mereka.
Nicholas dengan telaten membersihkan luka Euijoo menggunakan alkohol, tapi dia berusaha sabar karena daritadi Euijoo ngeluh.
"Udah tuh. Lain kali jatuh lagi ya, Ju." sindirnya, sedangkan Wiju cuma nyengir.
"Makasih.." ucapnya pelan, mengecek lukanya untuk memastikan sudah di perban sempurna.
"Lain kali jangan lembek, ju. Lo kalo di dorong orang ya lo marah, jangan diem doang." Nicholas tiba-tiba serius, membuat Euijoo langsung tegang. Dia di marahin nih ceritanya?
"Iya.. maap." gumamnya pelan, berusaha agar tidak panik meskipun dia menyadari Nicholas yang semakin mendekat dengannya.
Suasana hening sejenak. Keduanya sama-sama diam, yang terdengar hanya suara ketukan jarum jam yang bergerak. Euijoo masih larut dalam pikirannya, tapi gerak gerik Nicholas membuatnya kembali pada kesadarannya.
"Ju."
"Hm?"
Nicholas merangkak semakin mendekat sampai Euijoo waspada dan mengangkat tangannya, bersiap menepis jika Nicholas berbuat macam-macam.
"Kita lagi sendirian. Perfect timing, ju." bisiknya di telinga Euijoo. Bulu kuduknya langsung merinding, kalimat macam apa itu?
Tapi jelas Euijoo tau arahnya kemana.
YOU ARE READING
'Nerd' || NICHOJOO
Teen Fiction"Setelah beberapa tahun netap di Korea, gue pindah ke Jepang dan ketemu sama anak culun yang katanya ketos tapi pendiem"
