Aku bersiap di posisi sebelah kiri. Tugasku menjaga bagian kiri dan belakang, atau juga bisa menjaga di segala arah dengan rambut panjang ku. Fumikage menjaga bagian depan dengan Dark Shadow, dan Ochako berada di sebelah kanan. Sementara Izuku menjadi penunggang, menggunakan ikat kepala yang bertuliskan poin tim kami.
"Kalau begitu, ayo!" Suara Paman Hizashi terdengar bersemangat seperti biasa. "Kita mulai hitung untuk battle royal yang brutal ini! Three!"
"Kita pasti bisa!" Seru Ochako semangat.
"Two!"
Aku mengambil napas dalam-dalam.
"One!"
"Start!" Seru Midnight.
Sorakan penonton langsung membahana, dan semua tim di sekeliling kami bergerak sekaligus. Aku bisa merasakan tatapan penuh niat dari berbagai arah.
"Siap-siap!" seru Izuku dari atas, nada suaranya tegang namun fokus.
Tim-tim lain mulai menyerbu, langkah-langkah kaki berlari cepat ke arah kami. Beberapa bahkan melompat dari posisi jauh, berusaha meraih ikat kepala itu.
"Dark Shadow!" Fumikage memanggil rekan quirk-nya, dan bayangan besar itu segera merentangkan sayapnya, membentuk penghalang di depan kami.
Aku mengayunkan rambut panjangku, memanjangkannya untuk menarik dan menepis lawan yang mencoba mendekat dari kiri. Helai-helai rambutku berputar cepat, seperti cambuk yang membelah udara.
"Tidak akan kubiarkan," gumamku pelan sambil mengunci pergelangan tangan salah satu peserta yang mencoba menyerang dari samping, lalu melemparkannya kembali ke arahnya.
"Terima kasih, Aozora-san!" seru Izuku cepat sebelum kembali mengamati pergerakan lawan.
Ochako di sebelah kanan memanfaatkan ruang gerak yang kuberi untuk menahan tim lain, tubuhnya bergerak lincah sambil memanfaatkan quirk Zero Gravity untuk mendorong musuh menjauh tanpa membuat mereka terjatuh terlalu keras.
Gelombang serangan datang terus-menerus. Dari belakang, aku bisa mendengar suara-suara langkah cepat yang mendekat.
Rambutku langsung memanjang ke belakang, membentuk jaring tipis namun kuat, menangkap tangan seseorang yang nyaris meraih punggung Izuku. Aku menariknya mundur, membuat mereka kehilangan keseimbangan.
"Kita dikepung dari semua arah!" ujar Fumikage sambil mengendalikan Dark Shadow yang berjuang keras menahan tiga lawan sekaligus.
"Tetap bertahan! Kita hanya perlu melewati waktu ini!" jawab Izuku dengan nada yakin, meskipun napasnya mulai berat.
Aku menarik napas panjang, mataku menajam. Semua orang ingin poin sepuluh juta itu… tapi aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi.
"Saa, bahkan belum dua menit dimulai, suasana saat ini sudah menjadi sangat liar! Pertarungan perebutan ikat kepala ini sudah memecahkan mereka semua! Tanpa merebut poin sepuluh juta, posisi dua dan tiga juga tidak buruk!"
Aku berdecak pelan, tidak akan ada yang peduli dengan perkataan mu, paman Hizashi. Semua orang di sini ingin menjadi yang pertama.
BOOM!
Aku menoleh ke suara ledakan. Katsuki melesat cepat ke arah kami dengan ledakannya, meninggalkan tim-nya yang berlari mengejarnya. Aku membulatkan mata sedikit karna kaget dia terlalu nekat.
"Jangan merasa terlalu lega dulu!" Seru Katsuki dan dia sudah berada di hadapan kami.
Ochako bergidik ngeri.
YOU ARE READING
Aizawa's adopted daughter | MHA x Reader
General FictionAozora ingin menjadi pahlawan agar kejadian di masa lalu tidak terulang lagi, agar rambutnya berguna bukan hanya untuk melindungi dirinya sendiri, tapi juga melindungi orang lagi, agar tidak ada lagi yang menjadi korban seperti di masa lalu yang men...
