Chaeyeon terdiam. Seketika memorinya mengingat kembali pada hari dimana Jaehyun mengakhiri nyawanya dan pemakaman terjadi.

Saat itu sedang hujan deras, hanya Yunho yang tidak menggunakan payung. Lelaki itu memang tidak menangis, namun Chaeyeon yakin pada hari itu, ia melihat Yunho mengusap pusaran nisan Jaehyun sambil menggigit bibir bawah, berusaha untuk tidak mengeluarkan air mata.

Yunho menjadi kurang fokus, dan terkadang izin mengajar. Tidak ada yang tahu apa penyebabnya. Yang pasti meski terlihat keras, Yunho justru adalah orang yang paling rapuh, saat kehilangan putra yang sangat ia cintai. Begitu menurut pandangan Chaeyeon.

"Chaey?"

"Hm?"

"Kau melamunkan apa?"

"Tidak ada. Ayo cepat! Aku sudah tidak sabar untuk pergi ke pasar malam!"

Jaehyun menatap kearah Chaeyeon sesaaat, sebelum benar-benar melajukan kuda besi itu.

Dirinya baru sadar, bahwa Chaeyeon adalah perempuan yang paling menawan, yang ia temui seumur hidupnya.

Bibir gadis itu sangat mungil, hidungnya mancung, mata yang sipit namun menggemaskan serta wajah yang proporsional. Chaeyeon harus mendapatkan pria yang setara dengan kecantikannya ini.

"Nanti kau mau makan apa?" Tanya Chaeyeon, memecah keheningan.

"Aku? Belum tahu. Bagaimana denganmu?"

"Aku mau Oyster asam manis. Sepertinya enak!"

"Baiklaah. Kita ke restoran seafood nanti yaa."

"Bagaimana dengan steak bliss? Kau suka?"

"Tidak begitu. Nanti akan aku coba."

"Jae,"

"Iya?"

"Kau tidak melakukannya dengan terpaksa, bukan?"

"Apa?"

"Bucket list milikku. Kau melakukannya atas dasar keinginan dari dirimu sendiri, bukan?"

"Tentu saja! Apa kau pikir aku melakukannya hanya untuk memenuhi keinginanmu dengan tanpa perasaan senang? Tidak, Chaeyeon. Aku hanya ingin berbahagia denganmu."

"Jangan pergi ya."

"Aku tidak akan pergi."

"Kapanpun itu. Jangan tinggalkan aku."

"Iya."

"Janji?" Chaeyeon mengacungkan jari kelingkingnya. Bukannya menautkan jari kelingking miliknya juga, Jaehyun malah menggenggam tangan Chaeyeon dengan lembut. "Aku tidak bisa menjanjikan apapun. Membuatmu bahagia adalah tugasku. Kalau kehadiranku saja sudah cukup untuk membuatmu senang, aku akan tetap bersamamu, kapan pun kau ingin melihatku."

"Terimakasih."

"Hm."

Jaehyun menepikan mobil dilahan parkir yang tersedia, karena mereka sudah sampai di tempat tujuan. Lelaki itu keluar lebih dulu untuk membukakan pintu Chaeyeon. Setelah itu mereka memasuki pasar malam bersama.

Bucket ListWhere stories live. Discover now