Aeryna Valis berdiri paling depan, diam dan tegas. Tangannya masih memegang bilah energi yang belum padam sepenuhnya.

Cahaya oranye di sarung tangannya bergetar, tanda target terakhir sudah dieliminasi.

[IDENTITY LOG] :: AERYNA VALIS — SURVIVOR CLASS α-01]

Di belakangnya, Mirae Venya menempelkan patch penyembuh di lengannya sendiri.

“Luka ringan. Tapi tekanan darahku drop,” katanya datar.

Ia memeriksa layar hologram di depan wajahnya. “Yang tersisa hanya kita.”

Zeno Ardyn duduk di lantai sambil menatap layar di pergelangan tangan.
“Lima dari lima ratus,” katanya.

“Probabilitas kelangsungan hidup satu persen.”

Kaelith Amsara melirik sekilas. “Kita bukan statistik.”

Rayven Drayce bersandar di dinding, senjatanya masih berasap.
“Tapi tetap saja ... satu persen terasa gila.”

Zeno mengangkat bahu. “Mungkin itu sebabnya mereka memilih kita.”

Mirae menatap Aeryna. “Kau baik-baik saja?”

Aeryna tidak menjawab langsung.
“Masih sadar,” katanya pendek.
Suaranya tenang, tapi matanya sedikit goyah, seperti sedang menahan sesuatu di dalam pikirannya sendiri.

Kaelith menatapnya tajam. “Kau tidak terlihat baik.”

Zeno menimpali, “Jangan ganggu kapten sebelum sistem menetapkan posisi kita.”

[ALERT :: FORM NEW UNIT :: SEQUENCE-5]

[ASSIGNING :: COMMANDER – AERYNA VALIS]

Rayven terkekeh kecil. “Lihat? Sistem setuju denganmu, Zeno.”

Zeno tersenyum ringan. “Aku jarang salah.”

Mirae hanya menatap mereka bergantian. “Jadi sekarang kita satu tim.”

Kaelith menanggapi dingin. “Tim yang dibentuk oleh darah. Dan keserakahan sistem.”

“Lebih tepatnya... oleh algoritma,” kata Zeno.

[MORSE DETECTED :: –••• –• – –• ••– ••–•]

[TRANSLATE :: BNTNUF]

Zeno langsung mengetik.
“Kode baru. Sumbernya bukan dari sistem utama. Entah sinyal sisa, atau... seseorang masih hidup di luar sini.”

Rayven menatap layar itu. “Atau jebakan.”

Aeryna menatap kode itu lama. “Kita analisis nanti. Sekarang... istirahat dulu.”

Kaelith menyimpan senjatanya. “Kau yang memimpin.”

“Untuk sekarang,” balas Aeryna.

Mirae menghela napas pendek. “Setidaknya kita masih punya waktu sebelum dunia di-reset.”

[THE RESET WILL BEGIN IN 00:60:00]
[PLEASE STAY CONNECTED TO THE CORE.]

Zeno tersenyum tipis. “Satu jam. Cukup untuk saling kenalan?”

Rayven mengangguk pelan. “Rayven Drayce. Penembak. Dan pelindung terdepan”

“Mirae Venya. Medis dan analisis,” jawab Mirae tenang.

“Kaelith Amsara. Taktik dan jarak dekat.”

“Zeno Ardyn. Data, kode, dan semua hal membingungkan.”

SERAPHIME CODE (THE FITH SEQUENCE)Where stories live. Discover now