Prolog

253 32 0
                                        

Rasanya, waktu berjalan begitu cepat. Sudah hampir enam tahun berlalu sejak masa-masa putih-biru nya usai. Tetapi, bagi seorang gadis bernama Alara Rossie Sheanne kenangan itu seolah masih hidup dan bernafas di sudut pikirannya. Kalau orang-orang bilang masa putih abu-abu yang paling seru bagi ara masa putih biru lah yang seru, meskipun di era covid-19 saat itu.

Alara Rossie Sheanne — yang akrab disapa 'Ara' dan 'Mochi' nickname yang diberikan oleh sahabat-sahabat terdekatnya karena dia memiliki pipi yang chubby. Ara adalah gadis yang selalu terlihat tenang, rapi, dan memiliki ingatan yang sangaat kuat — malah terlalu kuat, sampai hal-hal kecil dari masa lalu masih membayanginya hingga saat ini.

Dulu, Ara adalah gadis yang selalu muncul dengan outfit yang berwarna cerah secerah senyumannya dan rambut yang ditata dengan rapi dan terlihat menggemaskan karena jepit-jepit lucu yang bertengger disana. Saat berjalan menuju kelas, dia seperti sunshine kecil yang menyinari lorong-lorong sekolahnya dengan warna tas biru mudanya, dan jepit-jepit berwarna-warni itu. Tapi sekarang, dia membuang dirinya yang dulu.

Memasuki usia 19 tahun, duduk di semester dua perkuliahannya, ara seperti menutup rapat-rapat bagian dari dirinya yang dulu. Tidak ada lagi jepit rambut lucu dan warna yang mencolok, kini hari-hari nya dipenuhi dengan kaos polos, cardigan polos, dan totebag yang berwarna netral. Terlihat seragam dengan mahasiswa-mahasiswi lainnya. Dewasa, katanya.

Namun, meski tampilannya berubah.. ara tak sepenuhnya dewasa karena ada bagian kecil yang tak akan pernah bisa dilupakan — bagian itu adalah... ruang kelas VIII B bersama Rajash Arkatama.

Mereka dulu adalah teman sekelas, teman satu angkatan, tiga tahun mereka satu kelas tetapi minim interaksi. Interaksi mereka hanya sebatas saat Ara menagih uang kas, dan ara sangat bersyukur saat itu ditetapkan menjadi bendahara di kelas. hahaha. Dulu, ara tidak tau pasti perasaan apa yang sebenernya dia rasakan saat melihat seorang rajash yang selalu menarik perhatiannya. Padahal, rajash adalah anak yang tidak terlalu aktif. Dia sedikit pendiam, duduk di bangku pojok belakang dekat dengan jendela.

Awalnya, Ara berpikir itu adalah perasaan cinta monyet pada umumnya. Tetapi, sampai saat ini perasaan itu masih sering muncul. Bersama orang baru pun, rajash arkatama itu masih sering lewat di pikirannya bahkan mampir ke mimpinya.

Pagi ini, ditengah hiruk pikuk bazar mingguan saat ia kembali ke kota asalnya di liburan semester, ara kembali melihat sosok itu — berdiri tidak jauh darinya, menatap ke arahnya dengan wajah yang nyaris tidak berubah. berubah, semakin attractive..

Dan untuk sesaat, semua warna yang dulu ia kubur perlahan mulai muncul kembali.

♡´・ᴗ・'♡















Welcome to
Still You, After All This Time
- - -
Selamat menikmati kisah
Alara & Rajash
ヾ(´︶'♡)ノ

Welcome to Still You, After All This Time - - - Selamat menikmati kisah Alara & Rajash ヾ(´︶'♡)ノ

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Still You, After All This Time Where stories live. Discover now