31

1.7K 198 10
                                        

Pada akhirnya aku setuju untuk memberikan gaun ini untuk Putra mahkota

"Terimakasih ya Ianthe, pasti merancang gaun yang berbeda cukup berat untukmu" Rosaline memegang tanganku dengan lembut juga sedikit mengusapnya

'Tentu saja sulit Bajingan' umpatku dalam hati

Memangnya kreatifitas tak punya batas tentu saja punya jika dihadapkan dengan tekanan

"Tidak masalah Lady Rosaline" Aku berusaha tersenyum

"Kali ini kita akan pergi kemana lagi" Tanyaku menuruni tangga

Cukup berat menghadapi mereka secara bersamaan

"Kudengar anda merekrut banyak pelukis Count, kalau boleh tahu untuk apa semua pelukis itu? " Mata hijau karet menatap manik lilacku dalam

Aku mendengus pelan melihat rasa ingin tahunya

"Tidak ada yang spesial tuan muda Oleander hanya trik kecil untuk menarik pelanggan"

"Bukankah sudah kukatakan untuk meninggalkan gelar dan memanggil dengan nama depan" Istvan merangkul bahuku dengan senyumnya

Perasaan bahaya seolah dimangsa melingkupi hatiku

dengan gugup aku mencoba tersenyum meski sulit

"Baik Sir Istvan" Senyumku sedikit berkedut

"Sir? " Lady Rosaline menatapku bingung membuatku mengerutkan kening

'Apa yang salah dengan panggilan Sir' batinku bertanya-tanya

Secara teknis mereka lebih tua dari usia Ianthe kan tentu saja tidak mungkin kupanggil kak secara kita ini orang asing kan

"Usia kalian diatasku" Ucapku membela diri

Sedari awal memang aku ingin membuat batasan yang jelas tentang usia

Karena firasatku merasakan bahwa Rosaline tak seperti yang dilihat

Seolah memperlihatkan bahwa ia adalah puncak dunia sehingga apapun bisa ia gapai

Dan tipe orang seperti itulah yang sangat menyulitkan

Jika kita berada didunia Modern namanya Star Syndrome

"Kenapa memangnya kalau usia kami diatasmu Ianthe, kamu saja bisa membuat tempat ini membayar pajaknya setelah sekian lama" Ucap Istvan tersenyum lembut

'Gawat bahaya mendekat' batinku merinding

Aku merasa terlibat dalam sesuatu yang tidak perlu

"Sudahlah mari melihat hal lain" Ajak Karey yang sudah bosan

Akhirnya kami berangkat menuju lahan penuh bunga yang cukup terkenal akhir-akhir ini

Beruntung Ianthe seorang anak laki-laki pecinta bunga jadi dia diam-diam merawat bunga liar yang tumbuh tak jauh dari kediaman Agalis

Sisanya tinggal kupermak sebagai tempat piknik yang nyaman

Kali ini perjalanan berlangsung sepi tidak ada siapapun yang berbicara

🦚🦚🦚

"Oh cantiknya" Decak Lady Rosaline kagum manik merahnya berbinar

Lady Rosaline berlari menuju ladang bunga dengan tawa kegembiraan dan beberapa kali berputar menikmati angin yang berhembus

'Bahkan dibawah terik matahari dia terlihat bersinar' batinku kagum dengan segala kelebihan yang dibuat author

I transmigrated into a CountWhere stories live. Discover now