Dia.
Cewek yang mandangin dia kelamaan waktu malam itu.
Soojin.
Tampilannya beda di foto rapi, manis, senyum kayak bukan orang yang semalam duduk di belakang bangunan kosong sambil megang soda di lutut.
Estetika profilnya? Filter lembut. Sunset blur. Buku. Kafe.
Jadi begini ya, tampangnya stalker diem-diem kalau kena cahaya siang.
Tanpa mikir, Taehoon langsung follow back. Separuh karena penasaran, separuh karena refleks aja.
Beberapa detik kemudian, DM masuk:
"Makasih udah di follback."
Taehoon mandangin.
Ngetik.
Hapus.
Ngetik lagi.
Akhirnya dia bales:
"Ok."
Smooth banget.
Dia udah mau matiin layarnya, tapi...
"TAEHOON."
Suara guru motong kelas kayak cambukan. Semua kepala langsung nengok.
Taehoon nggak kaget. Cuma ngedip pelan terus ngeliat ke depan.
"Ada yang lebih menarik di bawah mejamu dibandingin demokrasi di negara transisi?"
Diam.
Taehoon mau ngomong, tapi gurunya udah jalan ke arah mejanya.
HP masih di tangan.
Sial.
Tanpa mikir panjang, Taehoon miring dikit dan thunk HP-nya dilempar pelan ke pangkuan cowok sebelahnya.
Cowok itu kaget, mulutnya kebuka, kayak mau protes, tapi tatapan Taehoon bikin dia langsung nutup mulut. Tatapan yang bilang: ngomong satu kata, gigi lo gue copotin.
Guru nyampe di meja Taehoon, tangannya di belakang punggung, gaya kepala sekolah yang kecewa.
"Mana?"
Taehoon tatap lurus, tenang.
"Nggak ada, Pak."
"Kamu dari tadi tiap dua menit nunduk terus."
"Lagi mikir."
"Mikir sekarang bentuknya mirip-mirip kayak ngirim chat, ya?"
"Nanti saya coba ubah postur, Pak."
Beberapa anak di kelas ketawa cekikikan. Rahang guru itu keliatan kaku, tapi dia milih cuek, ngasih tatapan terakhir sebelum balik ke papan tulis.
Cowok sebelah Taehoon, yang sekarang nutupin HP pake pahanya sendiri, bisik pelan.
"Aduh, tadi hampir aja."
Taehoon nggak nyaut.
Dia nyender ke kursi, buang napas pelan, jarinya ngetok-ngetok meja.
Masih nggak ada balasan dari Yuna.
Dan sekarang Soojin nge-DM duluan.
Aneh.
Hari ini bakal panjang.
• Meanwhile...
Yuna duduk di balik mejanya. Jendela besar dari lantai sampai langit-langit di belakangnya membiarkan cahaya sore masuk miring-miring, memantulkan warna keemasan hangat di lantai kayu yang mengilap.
YOU ARE READING
Age Gap (Seong Taehoon) ; On Going
FanfictionDia sembilan belas. Masih pakai seragam, masih nyoba ngerti dunia. Moon Yuna nggak butuh cinta. Dia udah tunangan, setidaknya di atas kertas. Tapi semuanya mulai retak waktu cowok SMA bernama Seong Taehoon masuk ke lounge, dengan tatapan tajam, tang...
• emosi bertumpuk
Start from the beginning
