angin menerpa wajahnya yang sedang berjalan menghampiri pemakaman Konohagakure, di setiap langkahnya terasa berat seakan beban dunia berada di bahunya. matanya yang semula menatap tanah kini beralih pandang melihat kedepan dan melihat kehadiran seseorang yang ia sangat amat ketahui.
"eh, kakashi-san?" lontaran nama itu di ucapkan oleh sang gadis secara spontan, Kakashi yang tak menyadari pun terkejut akan kehadiran gadis itu.
"oh, [name]?" mereka saling sapa dan bertukar senyum walaupun Kakashi memakai masker yang selalu menutupi wajahnya, dari gerakan mata sangat terlihat bahwa ia pun tersenyum
"sedang menyapa rin lagi?" pertanyaan dari gadis tersebut hanya di jawab dengan anggukan pelan
"aku membawa bunga untuk rin" setelah mengucapkan itu [name] segera mengeluarkan sekuntum bunga yang ia siapkan, bunga tersebut adalah bunga Forget Me Not yang secara umum simbolisnya berkaitan dengan cinta, kenangan, kesetiaan, dan pengingat. Bunga ini seringkali digunakan sebagai simbol kasih sayang, pengingat akan hubungan yang berharga, dan juga sebagai ungkapan cinta yang abadi.
setelah meletakkan sekuntum bunga tersebut di tempat yang seharusnya, [name] pun mulai berdoa untuk kebahagiaan rin di alam lain dan di kehidupan lain. [name] pun turut berdoa untuk obito, banyak waktu yang telah di habiskan bersama rin dan Obito
"kau sudah berdoa untuk mereka?" tanya [name] kepada Kakashi tanpa melirikkan matanya ke arah sang pemuda tersebut
"sudah" jawaban singkat dari Kakashi mengundang senyuman pahit dari [name], entah kematian Obito ataupun rin, [name] sama sekali tak bisa menyalahkan Kakashi, karena ia tahu, ini pun bukan salah Kakashi.
"ingin menemani ku memakan ramen paman Teuchi tidak? aku traktir kok!" [name] tak berharap lebih dari anggota ANBU tersebut yang terkenal tak ramah dan banyak rumor bejat tentang dirinya namun sejujurnya [name] pun tahu, Kakashi hanyalah mencoba bertahan di dunia yang keji ini
sebelum Kakashi sempat menolak, perutnya berbunyi—tanda bahwa ia lapar dan perutnya kosong. bunyi perut Kakashi mengundang gelak tawa dari sang gadis yang tersenyum hangat menatapnya, tanpa basa basi sang gadis pun menarik tangan Kakashi untuk meninggalkan tempat rin beristirahat, sebelum lenyap dari tempat tersebut, kakashi dan [name] pun turut mengucapkan selamat tinggal kepada rin.
"kakashi-san jalannya jangan lambat-lambat dong!" [name] mengomel dikarenakan jalan Kakashi yang tergolong lambat
"tunggu aku... kau sangat enerjik ya?" sejujurnya Kakashi pun tak bisa meng-handle perilaku [name] yang enerjik ini, dia selalu kewalahan sendiri.
"kalau masih lambat, mau ku gendong saja?" tawaran dari [name] membuat Kakashi terkejut dan segera memalingkan wajahnya, hei, itu memalukan!
tanpa basa basi pun [name] segera memasang posisi bahwa ia siap menggendong Kakashi, Kakashi yang merasa [name] semakin seperti guy pun dengan pasrah menawarkan diri untuk di gendong sampai ke tempat ichiraku ramen, tempat pama Tsuchi berjualan ramen kesukaan [name]
"kakashi-san, tubuhmu enteng sekali seperti kapas! apakah kau makan dengan teratur?" pertanyaan dari [name] membuat Kakashi menghela nafas dan menjitak kepalanya lembut, daripada menjawab Kakashi memilih untuk berdiam diri dan memandangi langit yang telah menunjukkan warna jingga
pada hari itu, banyak hal menyenangkan yang di lakukan oleh kedua orang yang sedang melimpahkan rasa rindu mereka kepada yang sudah tak ada, pertemuan mereka di adakan karena kasih terhadap rin dan kini mereka akan menjalani apa yang rin dan Obito inginkan. mereka saling melempar canda tawa seakan tak pernah ada masalah, saling menenangkan diri seakan esok semua hal akan kembali ada, seakan kerinduan mereka terhadap temannya akan terbalaskan, seakan dunia berperilaku adil.
YOU ARE READING
MEMORY.
Short Story𓊆 ⊹ ࣪𔘓 ˖ 𐂯 . . . The environment within this domain orchestrates a magnificent spectacle of marvels-plants burst forth in splendid shades, interweaving in an enchanting performance that inspires astonishment and fascination. The atmosphere bear...
