Bagian 1 : What?!

9.7K 769 27
                                    

Choi Minhee. Dia adalah gadis cantik dan imut berumur 21 tahun yang sedang mendapat sebuah hadiah besar dan menyenangkan.

Liburan. Yah, menurutnya itu sebuah hadiah mewah, besar, wow, dan membuatnya senang bukan kepalang.

Dari sini kupikir kau sudah bisa menebak bagaimana sifatnya. Pemalas? Rajin bangun siang? Manja?

Itu benar sekali. Dia benar-benar gadis pemalas. Well, jam menunjukan pukul 11.32 KST. Untuk ukuran seorang gadis, jam segitu bukanlah waktu yang tepat untuk bangun tidur.

Minhee menguap dengan joroknya. Aish, benar-benar menyebalkan. Ia sudah berniat untuk tidur sampai jam satu sebenarnya.

Jam satu ada acara favoritnya yang tayang di televisi. Tapi bagaimana bisa ia bisa bangun jam 11.

Ia menggeliatkan badannya malas. Secercah sinar matahari musim semi yang menerobos masuk melewati jendelanya yang terbuka membuatnya terbangun. Sial.

Wait? Jendela yang terbuka? Minhee mengucek matanya. Siapa yang membukanya? Dia kan tinggal sendirian di apartemen ini. So?

Apa mungkin...

"Kau sudah bangun rupanya." kata seseorang yang tengah duduk di sofa kamar Minhee. Ia tengah membaca sebuah majalah fashion milik Minhee yang sebenarnya selalu Minhee letakan di meja kecil kamarnya.

Minhee pun membulatkan matanya lebar.

"Oppa, sejak kapan kau sudah duduk di sana?" tanyanya.

"Sejak jam sepuluh." katanya santai, lalu meletakan majalah yang tengah dipegangnya ke atas meja di depannya.

Lagi-lagi Minhee membulatkan matanya, "Oppa, kenapa kau tak membangunkanku?!"

Pria itu memandang Minhee kesal.

"Aku sudah membangunkanmu. Dasar pemalas. Kau tak bergerak sama sekali saat itu. Kupikir kau sudah mati."

"Yak Oppa!" teriaknya lalu bangkit dari 'singgasana'-nya dan menghampiri pria itu. Dengan kesal ia memukul bahu pria itu pelan yang menghasilkan sebuah ringisan.

"Kau berani ya sama Oppa-mu?" tanya pria itu sambil melotot pada Minhee.

"Kenapa memang? Tidak boleh, huh. Tuhan, kenapa aku menjadi adiknya." celoteh Minhee.

"Aish sudahlah. Aku kesini hanya ingin memberitahumu sesuatu." kata kakaknya kesal.

Kakak Minhee adalah salah satu member boyband terkenal Korea. Choi Minho. Minho SHINee.

Sebenarnya Minhee sebal dengan kenyataan itu. Kenapa sih dia harus menjadi adiknya Minho Oppa? Bukan apa-apa si sebenarnya.

Tapi ia kesal. Dulu saat SMA, ia selalu dikerubungi oleh siswa yang menginginkan tanda tangan member SHINee. Menyebalkan.

Tak bisa dipungkiri, kalau ia memang dekat dengan semua membernya. Bahkan ia adalah shawol. Walaupun ia tak mau mengakuinya. Karena ia malu pada kakaknya. Pasti Minho Oppa akan mengejeknya.

"Choi Minhee berhentilah melamun." ucap kakaknya datar. Setelah itu Minhee menatap kakaknya itu polos.

"Wae?"

"Astaga. Kau benar-benar menyebalkan ya." ucap Minho gemas, lalu melanjutkan.

"Ada sesuatu yang ingin kubicarakan, Minhee sayang." ucapnya masih dengan nada kesal.

Minhee mengangkat satu alisnya penasaran, "Apa?"

"Akan lebih baik jika kau mandi dulu. Kau benar-benar bau." kata Minho sambil mendorong tubuh Minhee ke kamar mandi.

Tak ada pemberontakan dari Minhee, karena ia juga merasakan kalau kini ia bau -__-

***

Kurang lebih sudah tiga puluh menit berlalu, Minhee akhirnya selesai mandi. Ia langsung berjalan menemui kakaknya yang tengah duduk menunggunya dengan bosan di sofa ruang tamu, lalu duduk di samping kakaknya.

"Cepat katakan."

Minho menatap Minhee dalam, yang membuat Minhee risih dengan tatapan itu.

"Jadi begini. Dua bulan lagi SHINee akan comeback. Kau tidak boleh membocorkan ini pada orang-orang!" katanya sambil melotot.

"Tidak akan." ucap Minhee singkat sambil memutar matanya malas. "Trus apa hubungannya denganku?"

"Kami akan comeback album Jepang. Jadi kami akan sebulan di Jepang untuk segala persiapan, pembuatan MV, dan promosi sebentar."

"Trus?" tanya Minhee bosan.

Kuberitahu ya. Minhee itu manja. Dia dan kakaknya tinggal di Seoul. Sementara kedua orang tua mereka tinggal di Incheon.

Tinggal sendirian di Seoul, tidak membuat Minhee mandiri. Bahkan ia tinggal di depan dorm SHINee. Yah, ia tidak mau jika tidak dengan dekat-dekat kakaknya. Dasar manja.

Ketika awal-awal SHINee mengadakan tour ke luar negri, itu membuat Minhee kesal sekali. Bahkan ia mogok kuliah.

Jika seperti itu, maka Minhee akan Minho titipkan ke nenek mereka yang memang tinggal di Seoul. Tidak mungkin kan Minhee balik ke Incheon sedangkan ia harus kuliah.

Tapi dua minggu yang lalu, nenek mereka meninggal karena sakit. Astaga, mereka benar-benar tidak menyangkanya.

Minhee terbelalak ketika mengingat neneknya sudah meninggal. Terus? Minhee sama siapa dong?

Ia menatap Minho takut.

"Oppa, aku ikut denganmu." katanya cepat yang membuat Minho melebarkan matanya.

"Yak!! Tidak bisa seperti itu, bodoh."

Minhee menatap kakaknya dengan raut memelas.

"Oppa, aku tidak mau sendirian. Aku takut. Benar-benar takut."

"Bagaimana jika kau ke Incheon?"

"Tidak mau. Aku sebal. Di sini lebih enak." katanya sambil menarik-narik ujung baju Minho. Kekanak-kanakan -__-

"Jadi kau tidak mau ke Incheon?"

Minhee menggeleng.

"Jadi aku ikut ya?"

"Sudah kubilang tidak boleh dan tidak bisa. Oppa akan sibuk sekali di sana."

Minhee merengut. Benar juga. Trus dia gimana dong? Ia pokoknya tidak mau ke Incheon!

"Oppa akan menitipkanmu di dorm EXO bagaimana?"

Pertanyaan kakaknya itu sukses membuatnya terbelalak dan langsung menjauh dari kakaknya.

"EXO?!"

TBC

Hater or FanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang