"Yaudah, tunggu bentar. Gue mau ambil tas dulu," ucap Hyunsik sambil berdiri dan masuk ke dalam kamar.
Leo yang masih melihat Zayyan menunduk pun langsung mendekat dan menepuk pundaknya.
"Hei... sorry ya tadi, gue beneran gak tau," ucap Leo sambil menatap Zayyan dengan lembut.
Zayyan mengangkat kepalanya, menatap Leo sejenak.
"Ahh... jangan dibahas, gue malu," jawabnya pelan.
"Haha, oke, gak akan gue bahas lagi," ucap Leo sambil tertawa.
Hyunsik yang baru keluar dari kamar melihat Leo tertawa dan ikut merasa senang.
"Akhirnya lu ketawa juga, Leo," gumamnya pelan.
Tanpa pikir panjang, Hyunsik langsung menghampiri keduanya.
Hyunsik mengambil sepatunya di rak, lalu menyodorkan salah satu pasang sandal ke Zayyan.
"Nih, pake dulu. Nanti beli sepatu bareng aja," ujarnya santai.
"Makasih ya, Hyun... maaf ngerepotin," ucap Zayyan dengan suara pelan, masih sedikit canggung.
"Kalem, sama gue mah, Zay... sekarang kita teman, kan?" ujar Hyunsik sambil tersenyum ringan.
Zayyan mengangguk. "Iya, sekarang kita teman," jawabnya sambil tersenyum hangat.
"Udah kan? Ayo, anak-anak pasti udah nungguin," ucap Leo sambil berdiri dan mengajak mereka berdua.
Mereka bertiga pun keluar dari apartemen dan berjalan ke arah parkiran.
Sesampainya di parkiran, saat Zayyan hendak membuka pintu belakang mobil, Hyunsik menahannya.
"Gue aja yang di belakang, lu di depan aja sama Leo," ujarnya.
"Eh? Tapi, Hyunsik..."
"Udah, buru masuk," ucap Hyunsik sambil mendorong pelan tubuh Zayyan dan membukakan pintu mobil.
Setelah Zayyan masuk, Hyunsik menutup pintu mobil kembali.
Leo yang melihat itu hanya mengangkat sebelah alisnya.
Hyunsik membalas dengan memberikan jempol, sementara Leo hanya menggelengkan kepala pelan.
Setelah mereka semua masuk, Leo pun melajukan mobilnya.
---
Di jalan, Zayyan hanya diam menatap ke arah luar jendela, merasa sedikit canggung.
"Leo, ajak Zayyan ngobrol dong," pinta Hyunsik.
Leo menoleh ke arah Zayyan lalu tanpa ragu memegang pahanya.
Zayyan langsung terjengkit, terkejut oleh tindakan Leo itu.
Hyunsik yang melihat keberanian Leo langsung berseru dengan penuh kekaguman,
"Wow! Pak Leo gak ada lawan! Haha!"
Leo hanya tersenyum tipis, matanya menatap Zayyan dengan penuh arti.
Zayyan masih terlihat kaget, tapi ada sedikit senyum mengembang di sudut bibirnya.
.
.
.
Tak lama kemudian, mereka pun sampai di markas.
Mereka bertiga turun dari mobil dan berjalan menuju pintu markas.
Setelah mereka masuk, Zayyan terkejut. Matanya membulat saat melihat suasana di dalam markas—beberapa orang asik berciuman, ada yang minum alkohol, dan sebagian lagi santai merokok seolah itu hal biasa.
Hei, Lex! Gyumin! Kurang ajar kalian ya!" seru Hyunsik sambil berlari ke arah mereka.
Tanpa ragu, Hyunsik langsung melepaskan tangan Lex yang melingkar di pinggang Gyumin.
ESTÁS LEYENDO
'Di Bawah Langit Kelabu'
Novela Juvenilhidup zayyan berantakan setelah kedua orangtuanya sering bertengkar dan bercerai, dia memilih pergi dari rumah tidak memihak antara ibu atau ayahnya. zayyan pun menjadi remaja yang penasaran akan hidup di luar rumah sampai bertemu dengan orang-orang...
Bagian 2
Comenzar desde el principio
