1. mencari porosnya

34.4K 1.1K 84
                                    

Yaaa ampun.. ya ampun.. cerita yg satu blm kelar udah buat cerita yg lain....
Ini beside story juga dari al kahfi..
Cerita ade nya mas fatah xD
Knp aku buat cerita?
Aku ada kisah bagus direal yg bisa dijadiin pengalaman juga..
Mudah2an bisa diterima dengan baik..

****

Langkah kaki umi berjalan cepat menuju seorang pria yang berdiri memandangi dia dari kejauhan. Pria itu adalah kakak laki-lakinya, fatah. Saat ini fatah sedang menjemput umi di bandara. Sepulang umi dari korea karena pekerjaannya, membuat tampilan umi begitu berbeda. Umi sangat beruntung karena perusahaan retail raksasa yang dimiliki oleh korea itu mau merekrutnya.

Pakaian modisnya masih melekat ditubuh wanita yang memiliki tinggi badan tidak sampai 160cm. Walau tampilannya begitu fresh dilihat, tapi tetap hijab indah melekat pada kepalanya. Walau umi berhijab, namun tak menuntup kemungkinan dia bisa berbaur dengan baik di korea.

"Assalamu'alaikum mas..." dipeluknya tubuh fatah yang tinggi dan tegap.

"Wa'alaikum salam. Ya Allah mi, hampir 2 tahun kamu gak pulang, rasanya mas kangen"

"Mas fatah bisa aja. Dulu umi disamping mas fatah terus tapi mas gak suka.." cibir umi. Di peluknya erat lengan fatah sambil berjalan menuju mobil fatah yang terparkir di parkiran bandara.

"Gimana kak sabrin mas?"

"Alhamdulillah baik"

"Lalu syafiq? Keponakan tampan ku"

"Masih tampan seperti ayahnya.."

"Wuu tampan dari mana?" Cibir umi.

"Mi, gimana kerjaan mu disana? Orang korea asik-asik dalam pekerjaan?" Tanya fatah.

"Mas, kerja dibawah perusahaan samsung corporate sangat mengagumkan. Mereka semua gak kenal lelah untuk mengembangkan terus produk-produk baru. Dan kebetulan kan aku dibagian ponsel pintarnya sebagai salah satu dari R n D ( Research n Development )" jelas umi.

"Dulu aja gak mau nerima kerjaan itu, katanya lebih suka mengajar anak-anak TK. Sekarang bahagia banget bisa gabung dalam perusahaan hebat" sindir fatah.

"Ih, mas kok gitu. Mana ada yang nolak gabung di chaebol nya korea selatan" umi kembali mencibir fatah yang hanya bisa tersenyum melihat tingkah adiknya itu.

"Terus sekarang kamu resmi dipindahin ke cabang di sini?"

"Iya mas, sebenernya bos umi gak ngebolehin umi balik kesini. Tapi umi udah mohon-mohon akhirnya dikabulin juga. Umi gak mau ninggalin mama kelamaan. Rasanya kangen juga gak digodain mama" ucap umi diikuti senyum manisnya. Pikirannya sudah menerawang bagaimana wajah bahagia mama saat melihatnya kembali pulang.

Saat mereka sampai dirumah, mama menyambut umi dengan sebuah pelukan hangat. Dilanjutkan oleh sabrin yang sedang menggendong syafiq dalam pelukannya.

"Ponakan ammah udah besar. Sini umi gendong kak, udah lama banget gak gendong syafiq" namun syafiq menolak untuk digendong umi, dia menangis kencang tidak mau didekatkan dengan umi.

"Yah kok nangis" keluh umi.

"Kamu bau kali nduk, bersih-bersih dulu sana baru gendong syafiq" sindir mama.

"Yaelah ma, umi walau bau tetep cantik kok.." umi tetap berusaha membela dirinya didepan mama. Dulu memang umi suka sekali beradu argument dengan mama. Mungkin hingga saat ini, semua masih sama. Hanya umur mereka saja yang sudah berbeda.

"Kalau cantik kok gak ada yang mau nikah sama kamu?"

Pertanyaan mama sontak membuat umi diam. Bukannya umi tidak mau menikah, tapi menikah itu bukanlah seperti membalikkan telapak tangan. Semua itu butuh proses. Umi tidak ingin salah memilih pasangan hidupnya.

Perjalanan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang