[Mega series book]
Lee Minho, CEO muda yang kaya raya, merancang sebuah skenario kecelakaan palsu untuk menguji ketulusan tunangannya-apakah gadis itu mencintainya, atau hanya mencintai isi dompetnya. Dengan bantuan dua sahabat setianya, Changbin da...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Matahari memancar begitu menyilaukan pagi ini, dengan suasana hangat disebabkan cahaya matahari. Ramai mula mengeluh kepanasan.
Padahal mereka semua berada dalam sebuah bangunan offices yang dikelilingi aircond dimana mana. Berbeda dengan satu pria muda yang sedang menyesap kopi nya di bahagian pantry kecil.
Tenang. tiada masalah tampak menyangkut pria muda itu, kemudian suara seorang wanita mengomel terdengar bergema di ruang kerja.
Tidak melakukan hal banyak, cukup lirik sekilas sebelum mengalihkan pandangan mata, takut wanita itu tidak suka.
Selesai mencuci gelas kegunaan nya. Jisung berjalan keluar dari pantry, langkahnya mula tergesa mengingat dokumen nya masih belum habis di periksa harus segera diselesaikan, namun di tengah-tengah perjalanan. Suara langkah kaki heels terdengar jelas, semua orang berada di meja mereka saling menunduk dan lirik orang itu.
Jisung sendiri lirik wanita itu sekilas, sebelum cepat cepat menundukkan pandangan mata, mengelak bertembung dengan wanita itu. Sesampai di meja nya, jisung langsung membuka dokumen, periksa. Catat. Dan menyusun semua nya.
Wanita tadi menaiki lift, meninggalkan ruangan mereka dengan bau perfume mahal dan aura sombong. Setelah kepergian wanita itu, terdengar suara suara orang berbisik sesama mereka.
"lihatlah si sana itu, apa dia tak malu? Dia datang kemari juga untuk menyusahkan CEO kita, tidak seperti calon isteri sesungguhnya."
Tak lama ada yang menyahut "....Hhh susah sih. Kan CEO kita sendiri manja kan tunang nya, lagipula sana itu memang tidak tau apa apa soal menjaga calon suami nya."
"Kasian... CEO nasib banget dapat sana yah?.."
"eh! Kalian semua tau ngak?, kemarin aku liat sana bareng laki laki lain!."
"Benarkah??"
"Benar!, sumpah aku gak bohong."
"adeuh.. kasian CEO lee kita."
Jisung menggeleng pelan, mengapa mereka semua terobsesi sekali mengetahui soal CEO mereka?, biarlah mau jadi apa, bukan nya menyusahkan mereka kan?.
Tidak mau ditegur, jisung menegakkan posisi duduk. Ia membolak baiik dokumen dokumen yang harus ia periksa.
"Tiada blackcard"
Suara rendah tercampur dingin itu bersuara tegas, menegaskan kata kata yang ia utarakan.
Sementara orang yang kata kata itu menuju pada nya merengek kesal, "Minho~ aku kan tunang mu. Ayolah ~ aku mau liat pelaminan nikah kita, barang pernikahan aku mau urus semua sendiri!." rengek nya lagi.
"Bukankah ibu mu bilang dia akan mengurus segalanya?, kita hanya tinggal tunggu." tegas minho.
"Apa susah nya kau berikan blackcard itu!?, aku kan mau beli semua keperluan kita!."