Kerajaan Celestial, Kerajaan yang penuh kemakmuran dan Bersejarah. hanya dari beberapa Masyarakat yang percaya Jika Kerajaan Celestial setengah dari Ras Malaikat, memiliki kekuatan Dahsyat luar biasa ampunnya.
kelahiran Putri Bungsu Kerajaan Celesti...
Estella lalu melompat dari Ranjangnya, memandangi sekeliling kamar yang terasa asing baginya. Nuansa kamar tersebut sangat damai dan hangat, tidak ada kebisingan yang terdengar dari luar kamar. Bau Bunga Lavender yang menjadi pengharum ruangan itu membuatnya terasa nyaman.
"Tunggu!? Dimana Pedang Mon ku?!" Pekik Estella, saat menyadari jika pedang Monkartnya tidak berada disamping ranjangnya.
Pintu terbuka, Masuklah wanita parubayah. Membawa nampan makanan, dibelakang wanita tersebut. Ada dua anak laki-laki yang setahun lebih mudah darinya, bersembunyi dibelakang Ibu mereka. Memandangi Estella dengan takut.
"Ah, kamu sudah bangun. Maaf ya, jika kami mengganggumu. Bagaimana kesehatanmu?" Tanya wanita tersebut, meletakkan Nampan berisi makanan di meja.
Estella melirik kearah Nampan tersebut lalu menatap wanita itu yang tersenyum kearahnya, mata Estella terbelak. Saat melihat Bayang-bayang Sang Ibu yang tersenyum kearahnya, Mata Estella Berangsur-angsur, melihat sosok yang sangat Estella Rindukan.
"Ada apa Nak? Apap Bibi membuatmu menangis?" Tanya Wanita tersebut, mendekat kearah Estella. Lalu mengelus Rambutnya.
"Ugh.... Tidak, hanya teringat Ibu saya." Ujar Estella, lalu menghapus Air mata yang membasahi Pipinya.
"Oh, baiklah. Tapi bila kamu merindukan Ibumu, kamu boleh menganggap ku sebagai Ibumu." Ucap wanita tersebut dengan senyuman.
"Bolehkah?" Tanya Estella, Wanita tersebut mengangguk.
"Mulai sekarang panggil aku Ibu Ok? Dan sekarang mereka berdua adalah Adikmu, Dia Raymond dan ini Ryan." Ucap Wanita tersebut, memperkenalkan kedua anak laki-lakinya.
"Aku Estella." Gadis itu akhirnya memberanikan Diri memperkenalkan Namanya pada keluarga barunya, Dirinya mulai merasakan kenyamanan pada keluarga Baru Yang sekarang Dia miliki.
"Kak Stella? Boleh kami panggil begitu?" Tanya Ryan Delon Binar, Estella mengangguk. Lantas Ryan dan Raymond Tanpa Sadar memeluk Estella.
"M-maaf atas tingkah mereka." Ucap wanita tersebut, Estella menggelengkan kepalanya dengan senyuman yang terlukis indah diwajahnya.
"Tidak apa-apa Ibu, justru aku senang. Mereka mulai sekarang adikku dan tanggung jawabku." Ucap Estella, Wanita tersebut tertegun. Namun detik berikutnya tersenyum Haru.
"Kamu sangat dewasa Nak." Katanya pada Estella.
"Terimakasih ibu" balas Estella dengan senyuman tulus.
Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.
Lompatan tahun....
Tiga tahun berlalu semenjak Estella dirawat oleh Wanita yang baik, yang ia anggap seperti ibu kandungnya sendiri. Begitupun dengan Kedua adik angkatnya yang selalu bersamanya, Dirinya tumbuh dilingkungan kasih sayang dari Ibu angkat dan kedua adik angkatnya.
Terlihat didepan sebuah Rumah tua, Estella sudah siap dengan Ransel di punggungnya. Nampak tenang dan jangan lupakan senyuman lebar miliknya, bersama Dengan sang Monkart Rubah putih, Frox.
Mereka berdua tampak siap untuk memulai petualangan mereka, Namun tiba-tiba. Kedua adiknya, Ryan dan Raymond. Muncul didepan Pintu kamarnya, disertai tangisan Bombai Dari keduanya.
"Kakak! Kakak serius akan... Meninggalkan kami?..." Tanya Ryan dengan isakan tangisannya.
"Apa kakak tidak menyayangi kami?" Tanya Raymond, sama seperti Ryan.
Estella menata cengoh pada keduanya, Menjadi Geli saat melihat ekspresi keduanya. Ia lalu lalu berlutut dihadapan keduanya, kedua tangannya terangkat dan mengelusi kepala sang adik Dengan sayang.
"Kakak menyayangi kalian, jangan buat Ulah dan jangan nakal. Bantu ibu, jangan buat ibu kelelahan, selalu dengerin kata Ibu, jangan Malas kalau disuruh ibu, dan jangan-....."
"Aduh kak, kami pasti akan dengar-dengar sama ibu. Jangan khawatir deh." Jawab Ryan malas.
"Awas jika ibu mengeluh karena ulah kalian!" Ancam Estella dengan nada tajam, Ryan dan Raymond mengangguk.
Estella lalu menuruni tangga setelah memberikan banyak Ceramah No jutsu pada Kedua adiknya yang nakal, Ia menemukan, Susan. Ibunya sedang menyiapkan Bekal untuk dirinya dan Frox, Estella Tertegun.
"Estella, kau sudah akan berangkat? Tidak ingin makan dulu, Ibu Sudaj siapkan Makanan kesukaanmu Loh." Ucap Susan, Estella lalu menuju kearah Dapur.
"ibu, ini terlalu banyak." Ucap Estella, namun tiba-tiba Frox bersuara.
"Rox rox rox"
"Tidak boleh, kau tidak boleh makan. Kau sudah makan banyak makananku." Estella berkata pada sang Monkart, jangan lupakan kerutan di dahinya.
Susan tertawa pelan, lalu mengemaskan Kotak Makanan Estella dan Frox. Lalu menyerahkannya pada Estella, jangan Lupakan Botol minumnya bila Dia kehausan dalam perjalanan nanti.
"Mungkin ibu tidak bisa menemanimu hingga di stasiun kereta api, tapi ibu hanya berpesan. Stella harus menjaga diri dikota orang, selalu makan tepat waktu." Pesan Susan, Estella mengangguk.
"Iya, Bu. Aku pasti akan selalu mengingat pesan ibu." Jawab Estella.
Estella memeluk Susan, kemudian Berpamitan. Keluar dari rumah yang telah ia anggap seperti Rumah kelahirannya, Estella tersenyum kecil.
'aku pasti akan kembali....'
~~~~~~
Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.