[10.] Because I'm a Girl

886 101 16
                                        

"Oh, aku ingin mengobrol dengan Seulgi sebentar"

Aku melirik ke arah Ryujin yang sedang menatap Yeri bingung, Ryujin hanya mengangguk. Aku beranjak dari tempat dudukku kemudian mengikuti langkah Yeri. Ia membawaku keluar kelas, kemudian kami duduk di kursi tunggunya.

Aku menunggu-nunggu apa yang akan Yeri bicarakan kali ini, aku merasa sedikit gelisah. Apakah ia mengetahui sesuatu diantara aku dan Jaeyi sebelumnya?

"Seulgi, aku takut kamu marah, tapi..."

"Ya?"

Aku mengepalkan kedua tanganku diatas rok sambil terus menatap Yeri.

"Aku boleh nanya sesuatu? cuman mastiin aja"

Lanjutnya lagi, aku terus mengangguk agar ia cepat menyampaikan apa yang ada di kepalanya.

"Maaf ya, jadi aku mau mastiin..."

"Waktu itu, kamu sama sahabat barumu itu ke toilet lama banget, ngapain?"

Tuh kan, kataku juga apa. Aku terdiam sejenak sebelum menjawabnya.

"Oh iya, a-aku memang ke toilet sama dia... tapi touch up doang, sekalian ngebuka lip tint baru"

Jelasku, dan tentu saja bohong. Namun, aku berusaha untuk meyakinkan suaraku sendiri sehingga Yeri bisa mempercayaiku.

"Harusnya ada suara dong? aku pas nggak sengaja lewat sama Kyung, bener-bener nggak ada suara, dan sekali lagi... cuman mastiin, nggak bermaksud buruk sangka"

"Oiya... kamu nggak sadar? sindiran dimana-mana loh"

Aku cukup tersinggung dengan pengakuannya. Aku juga sempat menyadari bahwa orang-orang disekitarku selalu melihat dengan sinis setiap kali aku bersama Jaeyi. Namun, aku telat untuk menyadarinya. Bagaimana ini? Aku menelan ludahku sendiri saking gugupnya, tapi tetap menyembunyikan ekspresi yang sekiranya mencurigakan. Maaf Yeri, aku tidak bisa memberitahu yang sebenarnya.

"Ya, mungkin saja waktu kalian lewat, aku sama dia kebetulan lagi diem... nggak mungkin juga kan baik aku atau dia berceloteh dan nggak berhenti-berhenti?"

"Untuk masalah sindiran, aku juga tahu, karena aku sama Jaeyi terlihat seperti pacaran..."

"Tapi, tidak ada yang terjadi diantara kita berdua"

Aku berusaha tetap tenang dan menjawab pertanyaan Yeri dengan jawaban yang menurutku masuk akal saja, demi menutupi kejadian yang sebenarnya terjadi. Yang ku herankan, berarti saat itu Kyung dan Yeri belum benar-benar pulang? Padahal, aku sudah yakin bahwa tidak ada siapa-siapa saat itu. Ah, aku ceroboh sekali.

Kulihat, Yeri sudah tidak bertanya macam-macam lagi. Ia hanya menganggukkan kepalanya pelan.

"Yaudah kalau begitu... maaf ya udah nanya aneh-aneh "

Aku hanya tersenyum tipis sambil mengangguk, masih memproses segala pertanyaan yang diberikan Yeri. Takut ada jawaban yang tidak masuk akal, tapi aku cukup yakin dengan diriku sendiri.

"Oh iya, Gi... aku mau sekalian pamit"

Perkataan Yeri membuatku terkejut, aku memusatkan perhatian sepenuhnya pada Yeri sekarang.

"M-maksud kamu?"

"Minggu depan, aku udah nggak sekolah disini lagi, aku mau fokus menjadi atlet dayung saja"

"Aku juga terlalu banyak mengorbankan waktu belajarku, banyak materi yang tertinggal"

Lanjut Yeri, membuatku terdiam.

"Eh... terus kamu pindah sekolah kemana?"

Tanyaku.

"Sekolah terbuka, jadi belajarnya seminggu dua kali aja, sisanya aku pakai untuk latihan"

No Label. | Yoo Jaeyi x Woo SeulgiDonde viven las historias. Descúbrelo ahora