Yah tapi kehidupan tak pernah adil kepada manusia
"Ianthe" Gumam Xan kecil yang mampu membuat bulu kuduk ku berdiri
Tangan kanannya mengusap surai lilacku yang terlihat berantakan dan kupikir senyumnya kali ini terasa tulus
Rasanya aku merinding membayangkan wajah yang biasanya memasang senyum licik kini terpampang sebuah senyuman yang tulus
"Wajahmu memang mirip Heiro" Tangan besarnya mengusap sisi wajahku
"Tapi kami tahu bahwa kamu bukan Heiro karena kalian berbeda" Ungkap Xan
Aku sedikit mengernyit mendengarnya
Sungguh kata-katanya sangat tidak bisa dipegang
"Tentu saja aku dan ayah berbeda aku hanyalah alat sedangkan ayah adalah manusia" Ucapku dengan mata tajam
Manik emas Xan beekilat kesenangan entah karena apa
Xan melengkungkan bibirnya "benar Heiro adalah manusia sedangkan kita adalah alat"
"Memang diantara kalian kamulah yang paling pintar" Aku mendengus kecil
Bukan aku yang pintar tapi mereka berdua saja yang dibutakan cinta hingga tak melihat kenyataan
"Kalau begitu aku pergi dulu kucing kecilku yang manis"
Selepas kepergian Xan aku terjatuh ke lantai lumayan keras
"Sialan" Ungkapku kesal
"Selemah apa tubuh Ianthe ini" Gumamku kesal
Agaknya meski telah disembuhkan tetap saja aku mengalami anemia karena darahku yang keluar banyak
Apa Ianthe dikutuk memiliki tubuh yang lemah sedari kecil hingga harus berjuang susah payah seperti ini
Aku duduk di lantai dengan punggung bersandar pada tepi ranjang
"Aku harus segera menyelesaikan tugasku sebagai Count" Aku mendongak menatap langit langit kamar yang indah
Andai saja aku transmigrasi menjadi anak bangsawan yang manja mungkin hidupku tak perlu sesusah payah ini
'Memang dasarnya nasib sial' gumamku malas
🦚🦚🦚
"Zino siapkan Earl grey Tea untukku"
"Baik tuan muda"
"Hm aku tak sabar untuk kedatangan para budak yang akan membuat wilayah ku ramai" Ucapku senang
Lagipula aku bisa menghindari mereka sesering mungkin
Dan akan membuat para kakakku dan sahabatnya bekerja lebih keras lagi
Ini adalah bentuk keramahtamahanku karena membiarkan mereka tinggal secara gratis dan membuat onar
"Tuan muda ini teh anda" Aku mengangguk kecil lalu meminum Earl Grey Tea dengan pelan
Secepatnya cafe modern akan dibuka untuk pertama kalinya didunia ini
Pada akhirnya Sigma-city akan menjadi kiblat fashion kerajaan atau mungkin negara tetangga juga
"Dan masih banyak perbaikan untuk wilayah kecil ini" Aku menyatukan kedua tanganku diatas meja dan menelungkupkan kepalaku
Rasanya pusing hanya untuk memikirkan sedikit tentang kemajuan Sigma-city
Aku berdiri menuju jendela yang memperlihatkan lahan Sigma-city
Hatiku terasa berdebar karena takut bagaimana jika semua rancangan yang telah kurancang hancur hanya karena kesalahan kecil
Mungkin aku terlihat gegabah saat mendirikan cafe dan butik secara singkat
Tapi ini semua demi wilayah yang tak seberapa ini
"Aku merasa kehidupan ku sebagai budak korporat tidak pernah bebas" Desahku
Meski posisiku sama dengan seorang bos tapi aku tak lebih hanya boneka yang digerakan dengan tali oleh sang raja
"Aku akan menyerahkan dokumen-dokumen ini kepada Xan" Aku mulai menulis sebuah surat dan wewenang yang harus dipenuhi Xan
Setidaknya jika aku jatuh kedalam jurang aku akan membawa Xan, Duke Damion dan raja kailey kedalam jurang yang sama
"Aku juga harus menemui kak Damian" Ucapku malas
Setelah aksi bunuh diri kemarin aku merasa malas bertemu Kak Damian yang angkuh itu
Lebih baik aku berhadapan dengan bajingan gila kak Nicholas daripada lelaki berhati dingin Kak Damian
Terlebih aku harus menemui Duke Damion yang masih bersama Lois
"Kenapa banyak tokoh penting disekelilingku" Gerutuku frustasi bukankah seharusnya mereka menempel pada Rosalina
"Bisa gila aku menghadapi tingkah mereka yang diluar nalar"
Baru saja aku beranjak keluar ruag kerja tanganku segera ditarik kuat oleh dua bocah kematian
Huf huf huft
Nafasku terasa sesak sial sekali mereka berdua membuatku berlari kencang untuk waktu yang lama
Tidak tahukah mereka didalam diri Ianthe ini pria lajang yang sudah jompo duluan
Bruk
Aku berlutut setelah Lois dan Raziel menarik ku dengan kuat dan cepat
"Energi anak muda" Gumamku dengan nafas tersendat-sendat
"Kak Ian/Ianthe kenapa" Tanya keduanya polos
Raut wajah keduanya sedikit menunjukan kesedihan
Mungkin karena melihatku kelelahan karena berlari
Tbc
Yahoo!!!
Minal aidzin wal faidzin mohon maaf lahir dan batin
Selamat lebaran kawan dan selamat mudik juga
Makasih yang udah vote, dan yang udah follow
Yang silent reader semoga dapat hidayah untuk nge vote aja
See you next time
Salam manis from penulis
YOU ARE READING
I transmigrated into a Count
Short StorySadam Rantaka seorang pria berusia 29 tahun mati karena serangan jantung akibat kejahilan temannya Bukanya tenang Sadam justru transmigrasi ketubuh Ianthe Agallis putra bungsu mendiang count Agallis Meski Ianthe adalah putra bungsu dirinyalah yang...
