part 5

6.4K 351 4
                                    

Hyden terdiam sejenak kemudian mengecup rambut auntum "ya rea aku mencintaimu" jawab hyden membuat rea megeratkan pelukannya dan semakin membenamkan wajahnya di dada bidang hyden yang tertutupi kemeja biru muda

"hey kau ingin menghancurkan tubuhku dengan pelukanmu?"tanya hyden ketika merasakan pelukan auntum semakin kencang, auntum melongarkan pelukannya namun tak melepaskannya

"mungkin aku gila namun jujur aku nyaman berada di pelukanmu"guman auntum namun masih bisa di dengar oleh hyden, hyden tersenyum bahagia dan megusap pungung auntum yang tertutup pakaiannya

"hyden.."

"hemm.."

"jika kau marah padaku, bosan padaku, tak mencintaiku lagi katakana padaku jangan langsung pergi dariku tanpa sepatah katapun" kata auntum dengan nada manja, nada manja yang selama 15th tak pernah terucap dari bibirnya

"aku tak akan meningalkanmu" kata hyden

"janji.."ucap auntum melepas pelukannya dan menatap mata hyden

"iya aku janji" mendengar kata kata hyden auntum tersenyum manis, senyum pertama untuk hyden dan kembali memeluknya menyandarkan dagunga di bahu hyden "tapi dengan syarat jangan pernah tersenyum semanis itu ke pria lain, dan teruslah bersikap manja di hadapanku" lanjut hyden dibalas angukan oleh auntum

"rea berapa kali kau tersenyum semanis itu ke pria?"tanya hyden sambil megeser rambut ikal auntum ke bahu kirinya dan sesekali mengecup leher kanan auntum

"tadi yang pertama kalinya"jawaban auntum membuat aktifitas hyden yang mencium leher auntum terhenti

"benarkah?"

Auntum menganguk dan mulai bercerita "ibuku selalu mengajari aku tersenyum layaknya seorang putri raja dan aku selalu melakukannya namun ketika aku berusia 9th ibuku meningalkanku tak hanya aku namun meningalkan dunia ini, aku marah pada ibuku dia pergi tanpa mengucapkan kata selamat tinggal aku benar-benar marah padanya. 4 bulan aku mengurung diri di kamar merutuki ibu yang menigal, lalu aku menemui ayahku setiap malam aku bertanya pada ayahku dad apakah momy akan kembali? Dad apakah momy tak rindu padaku? Dad apakah momy marah padaku karena aku nakal? Pertanyaan itu selalu terucap dan ayah tak pernah menjawab hanya diam mematung dengan raut kesedihan, ahirnya aku tak pernah menanyakan itu lagi setelah melihat ayah menagis sendirian di kamarnya sambil memeluk foto ibuku"auntum menghela nafas tak terasa air matanya mengalir, hyden mgelus pungung auntum mencoba menenagkan "sampai suatu malam aku menemui ayah dan aku berkata dengan senyum yang selalu ibu ajarkan padaku dad aku merindukan momy. Dady malam itu aku tersenyum terus kepada ayah senyum yang tak pernah aku tunjukan kepadanya setelah ibu meninggal. Aku kira senyum itu akan terus ada di bibirku namun ketika pagi tiba aku mendegar pembicaraan ayah dengan sekertaris pribadinya. Dia ingin menikah lagi, mulai saat itu aku merasa kecewa kepada ayah, aku merasa ayah tak sayang lagi pada ibu dan aku fikir wanita itu telah merebut posisi ibu karena semua itu aku menjadi wanita yang dingin,aku berjanji pada diriku sendiri senyuman ibu tak pernah aku tunjukan kepada siappun termasuk ayah, dan aku tak pernah memangil ayah semenjak itu"

"jadi ratu rose Shannon bukan ibu kandugmu?" tanya hyden

"bahkan aku tak pernah menangilnya ibu, setelah ia menikah dengan ayah. Aku tak pernah mengagap dia ada" kata auntum dengan tatapan mata penuh kebencian

"boleh aku bertanya?"

"apa?" jawab auntum sambil menatap hyden

"kenapa kau selalu bersikap formal dengan ayahmu?"

"ohh itu terjadi sejak aku senior high school ayahku marah kepadaku setelah aku menjabak dan menapar anak seorang mentri dan dia masih kerabat dari ratu, dia bertriak kepadaku dan menyuruhku bersikap sebagai seorang putri. Mulai saat itu aku bersikap formal kepada siapapun"

"jangan bersikap formal kepadaku" kata hyden lalu memeluknya lagi,auntum mengaguk dan membals memelukny, seulas senyum manis kini perlahan demi perlahan telah menganti senyuman sinis yang selalu ada di bibir ranum auntum.

kingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang