Mereka bilang setiap cerita punya jalannya sendiri. Tapi bagaimana jika ada adegan-adegan yang tidak pernah dituliskan?
Unscripted, tanpa skenario. Potongan kisah yang tidak masuk ke naskah utama. Bagian yang tidak direncanakan, tapi tetap berarti.
...
Jeremy menarik napas dalam, mencoba mengalihkan pandangan ke layar TV, tapi Brian jelas nggak berniat berhenti.
"Kenapa diem?"
Brian bertanya, suaranya terdengar terlalu puas.
Jeremy mengerjap.
"Gak ada alasan buat ngomong."
"Oh?"
Brian bersandar lebih dekat, nyaris menyentuh pipinya.
"Biasanya kamu selalu punya sesuatu buat dikatakan saat godain aku. Kenapa sekarang diam?"
Jeremy menggigit bibirnya.
"Karena aku nggak ter—"
Kalimatnya terputus saat Brian tiba-tiba menyentuh dagunya, memaksanya menatap lurus ke arahnya. Mata Brian meneliti wajahnya dengan intensitas yang hampir membuatnya menyerah di tempat.
"Terpengaruh?"
Lanjut Brian, mengisi kekosongan kalimat Jeremy.
Jeremy berkedip cepat.
"E-enggak."
Brian tertawa pelan, matanya berkilat dengan sesuatu yang jelas menunjukkan kalau dia tidak percaya.
"Bohong."
Jeremy berusaha menarik diri, tapi Brian lebih cepat. Dia bergerak lebih dekat, kali ini benar-benar menutup jarak di antara mereka.
"Ngaku aja, Jeremy,"
Bisiknya di telinga Jeremy, suaranya hampir seperti godaan berbahaya.
"Kamu nggak tahan, kan?"
Jeremy mengepalkan tangannya, berusaha mempertahankan harga diri terakhirnya. Tapi tubuhnya yang tegang, napasnya yang sedikit berantakan, dan pipinya yang memanas jelas-jelas membuktikan sebaliknya.
"Brian,"
Ucapnya, nada suaranya nyaris memohon.
"Hm?"
"Berhenti."
Brian menyeringai.
"Kenapa?"
Jeremy memejamkan mata, frustrasi.
"Aku nyerah, oke? Kamu menang!"
Brian tertawa kecil, akhirnya menjauh sedikit.
"Akhirnya."
Jeremy melotot padanya.
"Sialan, ini nggak adil."
Brian hanya mengangkat bahu santai.
"Kamu yang ngajarin aku."
Jeremy menggerutu, wajahnya masih memerah. Tapi satu hal yang jelas—dia nggak bakal membiarkan Brian menang lagi lain kali. Atau... mungkin akan membiarkan, kalau Brian terus bersikap seperti ini.
Tapi tentu saja, dia nggak akan bilang itu ke Brian.
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
