PROLOG [PREVIEW]

19 5 0
                                        

SEBAGAI MANUSIA, aku tahu rasanya sakit, aku tahu rasanya dikhianati yang setidaknya sepanjang 21 tahun ini aku sudah merasakan hal itu sepanjang hidupku. Tapi, aku tidak pernah menyangka kalau aku harus dijual ke pemerintah demi kesejahteraan hidup karena kemampuan khusus. 

Aku hanya dihargai senilai 8 Milyar Cerebri demi keberlanjutan ekonomi keluargaku. Cerebri Itu mata uang Genesis Dominion, aku akan jelaskan negaraku nanti, kau tidak akan pernah berharap lahir di Genesis. Aku yakin.

Tanganku terus meronta dari para Harmonics yang menggenggamku kuat-kuat. Aku tidak pernah paham mengapa Harmonics atau sebutan umumnya Polisi ini selalu menyebalkan di semua negara? Sial, menjaga keamanan apanya? Mereka sekumpulan orang-orang yang selalu menyelewengkan tugas.

Aku lupa memperkenalkan namaku, aku Sierra. Aku benci tidak di dengar.  Sialnya? Orang tua, saudara dan pemerintah tidak pernah mendengarku.

Mataku menatap keluar mobil tempat mereka akan membawaku ke tempat yang belum aku ketahui. Aku melihat bagaimana kakak dan adik-adikku hanya menatapku dari jendela rumah, sedangkan ayahku memilih masuk ke dalam rumah — barangkali menghitung uang kontan 8 Miliar Cerebri dari pemerintah — ibuku terus menatap mobil yang membawaku ini.

Paling tidak, mereka akan menyesal menjualku seperti ini, ‘kan? Aku yakin mereka akan datang mencariku lagi nanti. Aku sangat yakin mereka melakukan ini karena aku selalu memberikan kritik pada pemerintah melalui omonganku di hadapan mereka dan dari tulisan-tulisanku. Mereka pasti hanya memberikanku shock therapy untuk membuatku sadar kalau pemerintah tidak akan main-main.

Aku benci dengan masa-masa pembungkaman.

Keluargaku sebagian pendukung pemerintah, sebagian lagi memilih tuli dengan beranggapan kalau siapapun yang memimpin sistem, mereka tidak akan mempengaruhi rakyat kecil. Setiap kali aku mengingatnya, aku ingin tertawa sampai tenggorokanku kering.

“Sedang memikirkan apa, Deviants?” tanya salah satu Harmonics.

“Kalau menjadi penulis kecil kau sebut sebagai Deviants, berarti kau orang aneh,” ujarku.

Deviants adalah sebutan orang-orang memiliki kemampuan khusus yang dijadikan senjata oleh pemerintahan. Kehadiran mereka masih sangat kontradiktif, karena kebanyakan memang mereka bekerja untuk pemerintahan. Ya, itu sangat menjawab mengapa konotasi mereka sangat negatif.

Semua Harmonics yang di hadapanku hanya mendengus.

“Mau memikirkan gajah yang masuk ke dalam kulkas, tapir balapan mobil atau buaya naik jet pribadi juga bukan urusan kalian,” tuturku.

Baiklah, ini kebiasaanku. Kadang mulut dan pikiranku tidak bisa dikendalikan saat aku merasa canggung, dan terancam.

Harmonics salah satu dari sistem negara ini yang aku benci.

Kakiku melangkah ke koridor sepi, suasana lobby seperti gedung besar bintang lima dan dingin karena pendingin ruangan yang menunjukkan angka 16. Pertama, mereka melakukan pemborosan anggaran listrik. Kedua, mereka melakukan pemborosan pembangunan gedung. Di Genesis Gastro Nova, tempatku tinggal, bangunan semewah ini tidak ada. Kami hanya punya dua gedung mewah, satu itu gedung gubernur dan satunya lagi hotel tempat rapat pemerintahan.

“Nama?” 

Aku menatap mereka, “Chien de campagne.” 

Mereka menatapku dengan sangat tajam.

Mereka tidak punya selera humor.

“Sierra.”

“Nama panjang?” 

“Sierra cantik anaknya Papa Henry.”

Si bagian administratif itu mulai mengetikkan sesuatu di monitor canggihnya dengan wajahnya yang sangat kesal. Mataku melirik ke pisang goreng dengan balutan kulit pastry enak disana, aroma pisang dan coklat sangat menyengat dengan nyaman di hidungku. Ibuku biasa membuatkan itu, tapi di bungkus dengan kulit pangsit yang dalamnya berisi satu potong kecil coklat batang dan pisang.

Aku mulai lapar sekarang.

“Sierra Naomi Devarsh. Citizen GN-203204 .” Tangan wanita resepsionis yang tidak ramah itu menarik tanganku dengan kencang, “sel nomor 450,” ujarnya sambil menjepit salah satu jariku dengan stapler pengambil darah.

“Aku pikir kaum Aurum diajarkan tata krama!” protesku.

“Memang, tapi tidak ditujukan pada kaum rendahan.” balasnya.

“Mind Quill? Langsung sel?” tanya salah satu Harmonics.

“Belum ada arahan dari Rhoum Brinden.”  

Harmonics mengangguk dan mulai menarik tanganku lebih kasar lagi saat aku mulai berusaha merangsek maju, sebenarnya hanya untuk mengambil pisang goreng mewah itu daripada menghabiskan energi untuk berdebat dengan resepsionis brengsek ini. 

Tambahan, Rhoum jabatan untuk para petinggi Genesis Dominion.

ONLY IF YOU DARE : PHANTOMLOCK [PREVIEW]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon