Part. 33 : Godaan Itu Ada

157K 5.3K 184
                                    

[REPOST]


Terima kasih pada semua pembaca setia dan followers yang setia dengan membaca juga menantikan cerita saya.

Dari lubuk hati yang paling dalam, saya benar-benar berterima kasih.

Dan khusus part ini, thor kasih puuuuuanjjaannggggg.

Jangan bosan ya. ;*

Happy Reading ^_^

☆ミ ☆彡☆ミ ☆彡☆ミ ☆彡

Pelangi menyesap minuman es jeruknya sambil menunggu pesanan gado-gado untuk makan siangnya.

Hari ini, ia makan sendirian. Disca sedang sedang bertugas ke Samarinda dan Noah sedang ada rapat wali kelas.

"Rainbow?"

Pelangi menoleh seketika saat mendengar nama yang hanya disebut oleh satu orang saja dalam hidupnya. "Chef Ken?"

Ken tersenyum, ia benar-benar tidak menyangka akan bertemu lagi dengan Pelangi disini. "Boleh duduk disini?"

Awalnya ia sempat ragu, namun diiyakan juga. "Silahkan chef."

"Apa kabar?" Tanya Ken.

"Baik. Chef sendiri bagaimana kabarnya?"

Ken tersenyum. "Baik."

"Selamat ya chef atas kesuksesan program acaranya."

"Terima kasih, Rain." Sahut Ken tulus. "Kapan-kapan maen ke resto dong."

Pelangi tersenyum. "Chef mau pesan apa?" Tanya Pelangi saat pesanannya sudah diantar oleh pelayannya.

"Buatin gado-gado juga ya mbak." Kata Ken pada pelayannya.

Pelayan itu langsung mencatatnya diatas memo pesanan. "Minumnya apa?"

"Es jeruk."

Pelayan itu mengangguk lalu beranjak pergi.

"Kamu tinggal dimana sekarang?" Tanya Ken.

"Di Kemang chef."

Ken mengangguk. Pria itu ingin sekali menanyakan segala hal tentang Rainbow-nya, namun diurungkannya niat itu karena ia yakin, jawaban wanita itu akan menyakitkan hatinya nanti. "Kamu masih kerja di Angkasa?"

"Masih chef." Jawab Pelangi.

"Kamu makan dulu aja Lain, kasihan tuh krupuknya kalau ditusukin garpu begitu." Seloroh Ken saat melihat kelakuan Pelangi.

Pelangi meringis. "Saya duluan ya chef, lapar banget." Jawabnya tanpa malu.
Ken tersenyum lalu mengangguk.

Suara Jason Mraz berbunyi dalam tas channel Pelangi, ia segera meletakkan peralatan makannya dan meraih ponsel androidnya itu. "Hallo."

"..."

"Aku sudah makan Noah." Jawabnya pada suaminya.

"..."

"Gado-gado. Disca lagi ke Samarinda."

"..."

"Jemput aku jam 4. Hari ini aku pengen pulang lebih awal."

"..."

"Baiklah, bye."

Dan iapun menutup sambungannya. Ia melihat pada sosok pria dihadapannya itu sambil tersenyum. "Suami saya chef."
Ken tersenyum sambil mengangguk.

Sejujurnya suasana saat ini membuat Pelangi gerah. Menghadapi Ken jauh lebih sulit daripada Andrei.

"Kamu tadi nyebutin nama Disca ya? Kalau boleh tahu Disca siapa?" Tanya Ken tiba-tiba.

Virgin For SaleWhere stories live. Discover now