"Jay, Ibu dan Ayah akan tinggal di rumahmu ya" kata Nyonya Jung sambil merapikan tas kecilnya.
"Tentu Bu, Gunakan kamar mana saja yang Ibu suka" jawab Jaehyun sambil menyerahkan kunci rumahnya.
"Jaga dirimu baik-baik, Sayang."Nyonya Jung tersenyum hangat, lalu mengecup kening dan pipi Jaehyun dengan lembut.
Kemudian, ia berjalan mendekati tempat tidur Taeyong.
"Yongie sayang, jaga dirimu ya. Jangan memikirkan hal-hal yang bisa menyakiti hati dan perasaanmu" katanya lembut sambil mengelus pipi Taeyong, lalu mengecup keningnya.
Taeyong menatap Nyonya Jung dengan penuh haru.
"Kau adalah menantuku. Jadi, kalau Jaehyun macam-macam denganmu, beritahu Ibu, ya." Kata Ibu dengan senyum lebarnya
"Iya, Ibu."Taeyong tersenyum lebar mendengar kata-kata itu.
Di belakang mereka, Ayah menepuk pundak Jaehyun sambil tersenyum tipis.
"Jaga calon istrimu, Jay." Kata Ayah
"Siap, Ayah," jawab Jaehyun dengan nada santai.
Setelah berpamitan, Ayah dan Ibu keluar dari kamar, meninggalkan Jaehyun dan Taeyong berdua.
Suasana hening menyelimuti ruangan. Jaehyun berjalan mendekati tempat tidur Taeyong, duduk di kursi di sampingnya, lalu menggenggam tangan Taeyong dengan lembut.
"Sayang," panggil Jaehyun dengan suara pelan, matanya menatap Taeyong penuh kasih.
"Iya Hyunie?"Taeyong menoleh, wajahnya sedikit memerah.
"Dari saat kau meninggalkanku, aku pikir aku akan hancur. Tapi setelah menemukanmu, aku sadar yang benar-benar hancur adalah kau Sayang. Saat itu, aku memutuskan untuk menemukan siapa yang menghancurkanmu" ucap Jaehyun pelan. Ia mengecup telapak tangan Taeyong dengan lembut, seolah ingin menyampaikan bahwa ia akan selalu melindunginya.
Taeyong terdiam, bingung dengan kata-kata Jaehyun.
"Hyunie, kau ini bicara apa?" tanyanya dengan nada pelan.
"Tidak apa-apa, Sayang," jawab Jaehyun sambil tersenyum, mencoba menyembunyikan apa yang sebenarnya terjadi.
"Hyunie, boleh aku bertanya sesuatu?"Taeyong menghela napas pelan.
"Tentu, Sayang. Apa itu?" Kata Jaehyun
"Saat aku di pabrik itu, Hyunie bertemu orang-orang di sana?" tanya Taeyong dengan nada ragu.
Jaehyun terdiam sejenak, mencoba memutuskan apa yang harus ia katakan. Setelah berpikir, ia memutuskan untuk berbohong.
"Tidak, Sayang. Aku tidak bertemu siapa pun. Aku hanya menemukanmu terbaring lemas di sana, maka aku cepat-cepat membawamu ke sini. Kenapa? Apa kau mengenal orang yang menyakitimu itu?" Jaehyun bertanya dengan nada lembut, meski dalam hatinya ia tahu kebenarannya.
"A-aku... eumm... aku tidak kenal," jawab Taeyong sambil menundukkan kepala, berbohong karena rasa takut yang masih menghantuinya.
YOU ARE READING
MERCY (JAEYONG)
Romance🦋𝔼ℕ𝔻🦋 Jaehyun adalah sosok penuh pengorbanan dan ketulusan yang terus mengejar hati Taeyong, meskipun perasaannya tidak terbalas dengan benar. Apa alasan Taeyong Berbohong, Keapa Ia melakukannya, Apa yang sebenarnya terjadi, hingga malang terus...
Part 21
Start from the beginning
