Part 5 (END)

9 0 0
                                        

Berjalan di bawah kekangan rantai besi yang berat, Izekh tidak tahu apa ia harus menangis atau tertawa. Apa gunanya ia kembali ke saat dimana semuanya belum dimulai? Izekh pikir kemalangannya di masa lalu datang karena ia yang egois akan cintanya pada Cattleya. Izekh pikir, jika ia sejak awal tidak mencuri wanita itu dari Giuseppe, maka semuanya akan baik-baik saja.

Senyum getir muncul di bibir Izekh, ia merasa tergelitik dengan semua ini. Rasanya kematian di kehidupan sebelumnya jauh lebih baik dari realita saat ini. Sekitar dua bulan lalu, saat Izekh pertama kali menawarkan diri untuk mengurus masalah dengan Kerajaan Barat. Ia pikir ada hal yang janggal dan berniat mengurusnya. Sayangnya, ia disergap saat perjalanan menuju perbatasan. Itu adalah serangan yang cukup mengejutkan, tapi tidak fatal. Izekh justru mendapat informasi dari sana.

Hal yang ia dapatkan dari pembunuh bayaran itu adalah sebuah surat perintah untuk menghabisi dirinya, jika gagal setidaknya ia harus bisa menghentikan Izekh untuk tiba di perbatasan sebelum 'persiapan' selesai.

Pertama, Izekh tahu musuhnya bukanlah orang luar. Atau lebih tepatnya, seseorang di pihaknya telah menjadi mata-mata yang cukup kuat hingga berani menghadang dirinya secara langsung.

Selama di perbatasan, Izekh dengan pengetahuannya dari masa lalu bisa menebak sebagian besar pergerakan musuh. Akan tetapi, setelah berhasil mempertahankan tiga kota berturut-turut, perlahan kejadian dari masa lalu berubah. Hal ini membuat Izekh kembali terhambat.

Sampai kemudian serangan yang jauh lebih besar datang. Di malam hari, pasukan yang dikerahkan untuk berpatroli dalam radius 2 kilometer diserang. Di belakangnya menyusul pasukan berkuda kaum barbarian dan pasukan Kerajaan Barat.

Izekh yang tidak mungkin tinggal diam, turun langsung ke dalam pertempuran. Pertahanan benteng perbatasan Esperanto begitu kokoh, bukan hal yang mudah untuk bisa menerobosnya. Kurang lebih lima jam pertempuran berdarah itu berlangsung, pihak musuh semakin terdesak seiring berjalannya waktu. Hari itu, ketika matahari nampak di kaki langit, pasukan musuh bergerak mundur. Benteng Esperanto berhasil dipertahankan, namun juga kehilangan banyak nyawa di pihak mereka.

Berjarak sembilan hari, pertempuran lain pecah. Bedanya Izekh telah siap untuk yang satu ini, ia bahkan menginisiasi pertempuran dengan mendatangi wilayah musuh. Ini adalah pergerakan yang tidak disetujui oleh Giuseppe sama sekali, Izekh sempat mengirim surat untuk melaporkan situasinya serta apa yang akan ia lakukan, namun kaisar menganggap ini gegabah.

Persetan. Begitulah batin Izekh saat itu. Isi suratnya dengan sang kaisar tidak diketahui oleh pasukan Esperanto, mereka tidak tahu jika Izekh akan memimpin mereka menuju peperangan yang tidak disetujui matahari kekaisaran, Giuseppe. Yah, pada akhirnya Izekh memenangkan pertarungan alot itu.

Ia menusuk jantung sang jenderal tua negara musuh dan menemukan informasi lain. Ia senang karena awalnya berpikir mendapatkan informasi tentang pengkhianat di pihaknya, tetapi rasa tidak percaya datang menghantui saat ia melihat liontin yang tersangkut antara dirinya dan tangan jenderal tua itu.

Sebuah liontin sekaligus token yang terbuat dari emas dan permata berkualitas tinggi, benda yang ukurannya tepat sebesar telapak tangan itu memiliki permata biru terang dengan ukiran nama di tangannya. Andalfe ... itu adalah marga keluarga kekaisaran.

Izekh masih berusaha berpikiran positif, sayangnya itu hancur ketika ia membalik liontin tersebut dan menemukan ukiran lain dengan huruf yang lebih kecil. Giuseppe. Giuseppe Andalfe. Matahari Kekaisaran Esperanto.

Tanpa sadar punggungnya telah didorong masuk ke dalam sel tahanan yang lembab. Rantai di tubuhnya bergemerincing setiap kali ia bergerak.

"Hah! Haha ... haha ... sialan. Percuma saja semua ini, percuma ..." Berdiri memunggungi pintu sel, Izekh menutup matanya sambil tertawa kencang. Entahlah, ia tertawa begitu senang, tetapi sudut matanya tetap mengeluarkan cairan bening yang membasahi pelipisnya.

Once Upon a DecemberWhere stories live. Discover now