Prolog

231 23 0
                                        

Warning!!
ini hanyalah cerita fiksi atau hayalan sang penulis.Jika ada kemiripan antara nama' cast,tempat,nama jalan, atau bahkan cerita yang hampir sama  maka mohon di maaf kan karna itu semua adalah ketidak sengajaan!!

Prolog

   

     Di malam yang gelap dan gang yg sepi,seorang gadis lari dengan tergesa-gesa tak memperdulikan panggilan-panggilan sekelompok orang yang ada di belakang nya.

     Ia terus berlari hingga ia tiba di sebuah jalan sempit,ia melewati jalan itu dengan sedikit usaha hingga akhir nya ia menemukan tempat yg menurut ny aman untuk bersembunyi.

"sialan,kemana larinya tu bocah" ucap seorang dari kelompok itu.

"cari dia" lanjut ny,ia menyuruh temen-teman nya untuk mencari olla ajaseorang gadis yang ia dan kelompok nya kejar tadi.

     Hingga akhir ny salah seorang dari mereka berujar.
"boss, disini aja jalan" ucap ny

     Orang yang ia panggil boss itu bernama Felix.Felix langsung saja melihat apa yg anggota ny tunjukan.

"ck, sial"  Felix berdecak.

"dia pasti lewat sini" ucap Felix.

"balik, nanti gw kasi tau olla aja kalo tu bocah lolos" lanjut nya.

      Seorang gadis keluar dari tempat persembunyia nya ia menatap ke sekelilingnyadengan hati-hati, takut ketahuan.

"haahh, bodoh banget sih kamu mai, bisa-bisa nya kamu masih mau percaya sama orang yang udah jelas ga bisa di percaya" ucapnya dengan kesal memarahi diri sendiri.

      Ia bernama Humaira Ramadhani atau yang biasa dipanggil maira adalah gadis SMA kelas 11–10 yang sehari-hari nya ia terus di bully oleh kakel nya ga tau si alasanny kenapa cuma buat senang-senang aja kata nya.

back to the story

     Maira menatap ke sekeliling nya bingung harus kemana, kembali ke tempat tadi? yang bener aja, yang ada ia kembali di kejar sama si felix felix itu.

     Hingga akhir nya tatapan nya tertuju pada sebuah sepeda.Maira menatap sekitar,.Tidak ada siapapun.Sepi.Seperti tidak ada tanda-tanda kehidupan.Bingung.Namun tanpa pikir panjang ia langsung saja menggunakan sepeda tersebut.Untuk pulang tentunya.

     Di perjalanan pulang, saat Maira ingin menyeberang, dari sisi lain terlihat mobil yang melaju santai namun karna posisi nya sangat dekat dengan maira yang ingin menyeberang membuat kecelakaan pun terjadi.

"aduh" gumam nya, kesakitan karna maira terlempar sedikit.

   
   Seorang gadis keluar dari mobil dan dengan sigap membantu maira untuk berdiri dengan sedikit usaha.

"maaf banget ya kak aku tadi buru-buru" ucap gadis itu sambil membantu maira berdiri.

"i-iya ga papa kok" maira ter gagap.Baru kali ini ia bantu bahkan oleh orang yang ia sendiri tidak kenal.

"kakak ga papa kan? perlu aku antar ke rumah sakit?" tanya gads itu khawatir ia benar' merasa bersalah.

"iya beneran ga papa kok" ucap maira dengan senyum di akhir.

  Gadis itu menatap ke sekeliling, tidak ada siapapun.

"kakak mau pulang" gadis itu terus saja memanggil maira kak.

"iya" jawab maira singkat.

"aku antar aja ya? nanti sepeda kakk biar temen aku aja yang anter? aku nganterin kakkpake mobil ya?" ujar nya bertubi-tubi.

"eng-enggak usah" lagi' maira menjawab dengan singkat dan gelengan kecil.Tapi semangkin lama gadis itu bukan nya pergi, malah teris memaksa hingga akhir nya mau tak mau maira pun setuju untuk di antar ke rumah nya.

     Di perjalanan hanya ada hekeningan yang menemani mereka, gadis itu terlihat sangat fokus mengandarai mobil nya sedang kan maira hanya menatap keluar jendela.

"mmhh, tadi rumah kakk di jalan mawar kuning ka?" gadis itu membuka obrolan.

"iya tapi—

"tapi apa kak?"

belum sempat melanjutkan omongannya gadis itu sudah memotong pembicaraan nya.

"kamu bisa ga, ga manggil aku kakk? aku ga se tua itu" ucap maira sangat to the point.

"bisa" walaupun terdiam cukup lama gadis itu akhirnya menjawab.

"oh iya, nama kamu siapa?" tanya gadis itu lagi.

"nama aku humaira panggil maira aja" jawab maira, mungkin ia sudah merasa nyaman.

"oh, kenalin nama aku Jacqueline Immanuella Jonathan panggil aja ekin" ucap ekin dengan senyum lebar memperlihat kan kedua lesung pipit nya.

"letak ekin nya dimana?" gumam maira namun masih bisa di dengar oleh ekin namun ia hanya tersenyum.

abaykan typo dan nikmati cerita
cerita ini hanyalah imajinasi penulis

bantu vote nya guys
pencet tanda bintang di pojok kiri bawah ya...

TEKDIR YANG MENEMUKANWhere stories live. Discover now