..........
Keadaan sunyi tampak menyelimuti relung hati gadis berambut pirang yang terikat tak berdaya. Ditengah keputusasaannya, Chaeyoung kembali memberontak dan terus bergumam tak jelas dengan deraian air mata berusaha untuk terlepas dari ikatan kuat itu.
"Hmphh!"
Wanita yang telah memberikan beberapa teguk air pada Chaeyoung dengan membawa aura menakutkan itu menutup wajah dan kepala Chaeyoung menggunakan sebuah kain, Chaeyoung menolak keras dengan terus menjauhkan kepalanya pada kain hitam tersebut.
Kini Chaeyoung tak mampu lagi melihat apapun, hanya kegelapan yang menyelimuti ketakutannya.
"Aku harus keluar dari tempat ini. Jika aku berkata bahwa aku bukanlah Lisa, mereka pasti akan membunuhku dan mereka akan membawa Lisa pergi. Aniyo! Semua itu tidak boleh terjadi."
Chaeyoung tetap berusaha menggerakkan tubuhnya yang terikat meski hasil yang dia dapat adalah kegagalan. Ikatan yang membelit tubuhnya benar-benar kuat, membuat Chaeyoung semakin sulit untuk lepas dari ikatan itu.
"Tolong aku!"
Chaeyoung menjerit didalam hati membuat keadaannya semakin berantakan. Entah siapa yang akan menyelamatkannya Chaeyoung hanya berharap Tuhan segera menghentikan permainan gila ini.
*******
Mobil dengan warna hitam baru saja berhenti disebuah halaman perkantoran yang begitu besar. Seorang pria yang berada didalamnya tampak menarik dan membuang napas dengan seringai tipis diwajahnya, kala melihat banyaknya wartawan yang memenuhi pintu masuk kantor tersebut.
Badan tegap tinggi berotot itu dibaluti jas hitam yang ia pakai semakin membuatnya terlihat tinggi menjulang. Ia berjalan dengan gagah diiringi beberapa pria di samping kiri dan kanannya.
Para wartawan dan reporter yang menyadari siapa pemilik mobil tersebut segera mengerubungi mobil hingga tak ada celah untuk pria tersebut keluar dengan cepat.
Suara bidikan dan flash kamera mulai terlihat saat beberapa pria berbadan tak kalah tinggi segera mendekat pada mobil tersebut dan membantunya untuk membuka kan pintu mobil.
Lee Dong Wook keluar dari mobil, berjalan membelah kerumunan wartawan yang ingin mengetahui keputusan besar yang baru saja dia ambil dan telah menghebohkan dunia bisnisnya.
Eksistensi yang dia dapat dari mendiang ayahnya membuat perusahaan besar yang ia kelola mendapatkan perhatian lebih oleh sebagian masyarakat Korea Selatan.
"Lee Dong Wook-nim, apakah benar semua berita yang baru saja kami dapatkan jika kau telah memutuskan kontrak dengan Hee Joon-ho-nim?"
"Apakah benar kau menghapus nama Hee Joon-ho-nim di perusahaannya sendiri? Apa latar belakang yang membuatmu berani mengambil keputusan tersebut?"
"Tuan, bagaimana kau bisa memecat pemilik perusahaan besar ini? Apa yang terjadi diantara kalian? Tuan tolong jawab pertanyaan ku..."
"Apakah pengadilan akan segera membuat surat pemanggilan untuk kalian?"
"Bukankah mendiang ayahmu telah memberikan semua aset perusahaan pada Hee Joon-ho-nim? Mengapa kau ingin merebutnya kembali?"
"Apakah kasus sebelumnya, yang membuatmu bertekad untuk menghapusnya dari jajaran pemilik perusahaan?"
"Apakah semua itu ada kaitannya dengan perselingkuhan mu dulu dengan putri Hee Joon-ho-nim?"
Mendengar pertanyaan terakhir, semua orang yang ada disana ikut terdiam dan hening. Begitu pula Lee Dong Wook yang mengepalkan tangannya kuat-kuat.
YOU ARE READING
Last Paper Plane
RandomAngin selalu berbicara lewat pesawat kertas yang aku terbangkan. Semakin besar angin yang berhembus, semakin tinggilah aku akan terbang membawa harapan dan kebahagiaan. -L -Third Story.
