6

2.6K 118 30
                                    

"Lun, mba Desy nanyain suami gue, gimana dong"

"Ya bilang aja belom punya"

"Punya anak tapi gapunya suami, bakal dibilang apa gue"

Aku mempercepat langkahku meninggalkan Luna dan Jayden. Aku membuka pintu ruanganku dan duduk dikursi kebesaranku. Ah aku rindu suasana ruanganku ini.

Uh ah uh

"Eh Jennie udah bangun yaa" aku mencubit pelan hidung Jennie. Ah aku lupa, kasur lipat si kembar ada di stroller. Dimana Luna?!!

"Sorry Ley lama" Luna masuk kedalam ruanganku bersama Jayden.

Aku mendekati stroller dan mengambil kasur lipatnya dan menggelarnya dekat sofa di sebelah meja kerjaku. Aku membaringkan Jennie dan Jayden. Memberikan mereka beberapa mainan dan kembali duduk di kursiku. Aku memperhatikan Luna yang sedang berdiri di depan mejaku sambil melihat contoh rancangan gaun pernikahan pesanan.

"Perut lo mulai terlihat buncit Lun"

"Ya, i know it"

Luna menaruh rancangan gaun itu dan bermain bersama Jennie. Aku kembali melanjutkan pekerjaanku. Aku mulai memikirkan bahan apa yang sesuai dengan rancangan gaunku ini agar terlihat klasik dan menawan. Aku mencatat setiap detail yang aku perlukan untuk desain gaunku. Luna masih menemaniku dengan bermain bersama Jennie dan Jayden. Aku menoleh ke arah mereka. Tanpa tersadar aku mendalamkan pandanganku ke wajah mungil Jayden yang membuatku sedikit melamun.

Mungkin aku harusnya bilang aja ke mba Desy kalo aku mengadopsi anak-anak ini.

"Ley"
"Ley.."
"ALEYNA"

"Ah iya kenapa, Lun?" Suara Luna yang cukup keras menyadarkanku dari lamunanku.

"Udah selesai?" Tanya Luna.

"Ini dikit lagi sih"

"Jam 6 sore nanti gue ada janji sama dokter, mau USG, lo mau ikut?"

"Boleh, Lun. Kita tutup butik jam 4 sore kan hari ini? Sekalian ngajak Jen sama Jay keluar juga, bosen di rumah terus"

"Yaudah, gue ke depan dulu ya mau cek barang. Dadaah imutnya bibi" Yap, Luna memang maunya dipanggil bibi oleh si kembar. Dia mengelus pipi Jennie dan Jayden sambil berdiri dan mulai berjalan meninggalkan ruanganku.

Aku kembali melanjutkan tugasku. Aku harus segera menyelesaikan ini dan membuatkan susu untuk si kembar, ini sudah hampir jam tidur siang mereka. Setelah satu jam aku berkutik dengan desainku, aku menyelesaikannya. Aku mengecek kembali hasil desainku, takut-takut jika ada detail yang kurang jelas atau terlewat olehku. 'Desainnya sudah jadi, aku tinggal membuat gaun sebenarnya besok' pikirku. Aku menoleh lagi ke arah si kembar. Jennie sedang mengemut mainannya sementara Jayden sedang asyik menangkap angin di atas wajahnya.

Aku beranjak dari kursiku dan berjalan ke stroller bayi milik si kembar. Aku membuka tas bayi yang berisi peralatan si kembar dan mengeluarkan dua botol susu beserta susu bubuk yang kubawa dari rumah. Aku menaruh susu bubuk itu di mejaku sedangkan botolnya aku bawa denganku untuk kuisi air hangat. Aku menuangkan susu bubuk itu kedalam botol yang sudah kuisi air hangat.

Tok tok tok

"Masuk" aku menjawab ketukan pintu itu sambil menutup botol susu bayiku dan mengocoknya.

Pintu ruanganku mulai terbuka lebar dan terdengar suara langkah kaki seseorang yang masuk ke ruanganku. Tidak, bukan seseorang tetapi dua orang. Aku menengok ke sumber suara. Ada seorang wanita bersama seorang pria disebelahnya. Aku menghampiri mereka berdua sambil tetap mengocok botol susu yang ada di tanganku.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 12, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

AleynaWhere stories live. Discover now