01. the beginning

7.3K 356 18
                                    

Angin berhembus menerpa wajahku, hari ini aku menapakkan diriku kembali di negeri tercinta ,tempat aku dilahirkan. Setelah sekian lama kutinggalkan, begini ini kalau menjadi anak dari seorang VIAN ATMAWIJAYA yang super sibuk.Hidup di Dubay hampir 11 tahun lamanya dan 5 tahun di Amerika tengah membuatku merindukan geliat negeri tercintaku ini. Apalagi kota Yogya yang sudah banyak berubah sejak kutinggalkan 15 tahun yang lalu.
Kangen dengan budayanya,kangen dengan orang-orangnya, bagaimanapun juga aku terlshir disini dan tentu saja merindukan wajah-wajah asli khas Indonesia.

"Kak Kapiiiiiiii" Aku menoleh kearah suara remaja yang memanggilku itu, dan benar saja saat kulihat dia berlari kearahku dengan style bajunya yang ehmmm sangat aneh itu aku tersenyum lebar.Dia menghambur memelukku.

"Chef kita pulaaaannngg, tak lupa pesenan aby khan ya?" kuputar bola mataku dan kuacak rambutnya.
"Owh gitu jadi tak kangen sama kakak,tapi nungguin oleh-olehnya aja to hem?" cowok remaja didepanku ini hanya menyeringai lebar. Sungguh wajahnya copasan Mommy tercinta, dari kulitnya yang putih, matanya,bibirnya sungguh versi Mommy hanya rambutnya yang sedikit berwarna agak pirang yang menurun seperti Dady.

"Sayang" Aku seketika mendongakkan wajahku saat suara lembut itu menyeruak di telingaku.Orang yang paling kurindukan selama 5 tahun ini kini berdiri didepanku, aku segera melangkah maju kearah wanita yang masih tetap cantik meski sudah tak muda lagi.

"Mom..missing you badly" Aku memeluk tubuh wanita yang sangat kusayangi ini. Rosaline Prameswari alias momyku yang begitu sangat kupuja dan kusayangi.Kurasakan kecupan di kedua pipiku membuat aku merengkuhnya erat.

"Mom juga kangen sama Al, kau makin tinggi dan tegap ya" momy mengusap rambutku dengan sayang. 5tahun tak bertemu memang membuat perubahan yang begitu berarti untuk tubuhku ini. Kehidupan keras di Amerika memang telah menempa tubuhku, sekolah di sana seorang diri, bekerja part time ,ditengah kesibukanku menjadi mahasiswa dan di negeri asing membuatku makin kuat.

"Dad masih ada pasien jam segini tapi sebentar lagi pulang" Momy mengusa[p kaos yang kukenakan.
'Udaahh yuukk lets go,,,,," Aby tak sabar dan menarik tanganku.Dasar bocah ini sejak kemarin aku menelepon akan pulang dia sudah membuat daftar yang harus di belikan. Dasar bocah ini.

******
Aku menatap haru rumah eyang yang baru kali ini aku kembali menapakkan kakiku lagi disini.Semuanya masih tetap sama masih seperti dulu saat Momy dan Dad membawaku ke Dubay.
"Masih terawatt khan Al?benar mau tinggal disini?" Suara Momy membuatku tersadar dari lamunanku. Kami baru saja duduk di taman belakang yang masih tetap sama sejuknya dari dulu.Aku bahkan masih bisa melihat goresan tanganku yang mengukir namaku saat usiaku masih  5 tahun sepertinya di pohon Nangka yang sekarang masih terlihat menjulang tinggi itu.

"Iya Mom, sini dekat dengan lokasi restoran yang akan Al buka, jadi lebih menghemat waktu daripada dari rumah eyang uti" dan kulihat Momy tersenyum kearahku.

"Jadi benar itu kau akan membuka restoran hem?' aku kembali mengangguk antusias.Sebenarnya bukan membangun hanya saja aku punya teman seperjuangan dulu, dan dia memang akhirnya mengajak beberapa temannya. Karena kami 1 misi akhirnya kami bisa membuat restoran disini.Hanya aku yang orang Indonesia, tapi keempat temanku itu sudah pernah berkunjung ke Yogya dan merasa jatuh cinta dengan kota ini. Kebetulan lagi, temanku si Steven yang mempunyai bisnis keluarga di perhotelan mempunyai saham di hotel di Yogya ini.Dengan modal nekat kami berempat akhirnya membuat restoran yang berada didalam hotel milik keluarga Steven itu. Sudah hampir 2 tahun kami hanya mengelola dari jarak jauh.Dan akhirnya saat aku dan temanku di nyatakan lulus aku memang segera mengurus semuanya, disini aku mengambil alih saham yang tadinya berada di 3temanku dan sekarang hanya tinggal aku dan Steven. Dia sebagai pemilik hotel yang hanya bertugas menghandel semua manajemennya dan aku sebagai operasionalnya lengkap juga sebagai chef utama.

kavial love storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang