"Davier" Seseorang memanggil diriku
Dan akupun berbalik melihat siapa yang memanggilku, ternyata dia Fajri temanku dari masa kecil dan dia sangat menyukai membaca novel dan mau tidak mau akupun ikut membaca apa yang dia baca.
"Apa?" Ucapku
"Aku punya novel baru dan ceritanya seru, kamu harus baca" Ucap Fajri
"Oke, judul?" Ucapku
"My Perfect Family, nih novelnya kamu harus baca jangan sampai tidak" Ucap Fajri
Setelah itu aku menerima novelnya dan aku kembali melihat Fajri menaikan satu alis seolah bertanya 'apa lagi'. Dan dia bertanya lagi dengan gugup.
"Oh iii..yya ka.. kamu mau kemana setelah pulang sekolah?" Ucap Fajri
"Pulang, kerumah" Ucapku dan aku langsung berbalik dan kembali berjalan menuju parkiran.
"Dia tidak pernah berubah tetap dingin dan menyeramkan tapi aku sudah terbiasa dengan sikapnya itu walau terkadang aku masih takut padanya" Batin fajar
Setelah sampai parkiran aku memakai helm dan mulai menjalankan motor matic kesayangan ku, yg kudapatkan dari mendiang nenek ku.
Auto pov.
Sepanjang jalan menuju rumah Davier sangat menikmati cuaca sore itu dengan angin sepoi-sepoi dan langit senja yang sangat indah dan dengan sengaja dia memacu motor dengan kecepatan sedang, setelah menempuh 30 menit perjalanan sampailah dia di rumah peninggalan neneknya yg tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil tetapi nyaman untuk di tempati
Oke sedikit cerita, Davier Al Samudra yang biasa di panggil Davier kini berusia 16 tahun, dia anak tunggal dari pebisnis yang sedang berkembang bernama Bima Samudra dan istrinya bernama Davina Calista, awalnya kehidupan dia sangat menyenangkan, ceria dan hangat bersama kedua orang tuanya dan neneknya, tapi sebagian keceriaannya dan kehangatan nya di renggut setelah kematian kedua orang tuanya karena kecelakaan mobil saat akan melakukan perjalanan bisnis, saat dia berusia 5 tahun, semenjak saat itu dia di asuh oleh neneknya dengan penuh kasih sayang dan perhatian, namun sayangnya saat dia berusia 12 tahun nenek yang telah merawat dia dengan penuh kasih sayang meninggal dunia karena sakit. Dan dari kejadian ini lah sifat dia semakin dingin dan tak tersentuh, dan dia hidup sampai sekarang karna uang warisan dari kedua orang tuanya dan neneknya sehingga dia tidak perlu bekerja saat sekolah, dan beruntungnya dia masih ada teman yang sangat menyayanginya walaupun dia dingin kepada temannya itu, tapi teman dia satu-satunya itu masih tetap menemani dia.
Davier pov.
Seperti biasa rumah ini selalu sepi dan akan selalu begitu.
"Huffft" Aku membuang nafasku yang berat, setelah menutup dan kembali mengunci pintu depan, aku berjalan menuju kamarku dan langsung berjalan kearah kamar mandi karna badanku sudah lengket, setelah selesai mandi aku merebahkan badanku dan mulai memejamkan mata dan tidak lama akupun tertidur.
Tiba-tiba aku terbangun dan melihat jam, ternyata sudah jam 19:30, waktunya untuk makan malam, lalu aku bangun dan cuci muka setelah itu aku berjalan menuju dapur untuk memasak masakan sederhana seperti nasi goreng, setelah selesai memasak aku langsung menyantapnya dan habis dengan cepat lalu aku kembali berjalan ke kamar duduk di meja belajar dan mulai membaca novel yang di berikan Fajri tadi, setelah selesai membaca...
"Apa-apaan novel ini sangat klasik" Ucapku dengan emosi sambil membanting novel itu
"Protagonis wanitanya sangat menyebalkan sekali dan para protagonis lelakinya sangat bodoh mempercayai ular sepertinya" Ucapku dingin
"Tapi aku sangat menyukai antagonis wanita nya dia sangat manis dan imut, tapi sayangnya dia harus berakhir tragis" Ucapku dengan sedikit emosi
"Kalau aku berada di situ pasti aku akan melindungi antagonis wanita itu bagaimanapun caranya" Gumam ku
Setelah selesai dengan drama novel itu aku melihat jam tak terasa sudah jam 23:00 waktunya untuk tidur karena besok masih harus sekolah.
Autor pov.
"Bruak" Dipagi hari yang indah ada pemuda yang jatuh dari kasur dengan tidak elit dan membuat dia terbangun dengan wajah datanya dia mengusap bokongnya yg sakit, dia melihat jam dan jam menunjukkan pukul 06:00, lalu dia dengan secepat kilat pergi untuk menjalani rutinitas paginya di kamar mandi, setelah selesai menggunakan seragamnya dia melihat pantulan dirinya di kaca dan dia berkata 'perfect'.
Davier pov.
Setelah selesai semuanya aku langsung berangkat sekolah karna sudah sangat terlambat, aku memacu sepeda motor ku dengan kecepatan tinggi dan ternyata di depan sana ada sebuah truk yang rem-nya blong dan kecelakaan pun tak terhindarkan.
"Ciiiieeett"
"Braak"
"Kreekk"
aku terpental jauh dan aku merasa kepalaku sakit badanku remuk dan darah dimana-mana, sebelum aku kehilangan kesadaran ku aku mengingat sahabatku satu-satunya dan aku berkata "ma-af-kan a-ku fa-jri, a-ku me-ning-gal-kan-mu, a-ku sa-ngat me-nya-ya-ngi-mu, se-la-mat ting-gal"
Dan akupun kehilangan kesadaran...
Fajri pov.
Setelah aku menerima telpon dari rumah sakit yang mengabarkan sahabatku mengalami kecelakaan, aku langsung berangkat menuju rumah sakit, setelah sampai rumah sakit aku mendapatkan kabar bahwa sahabatku satu-satunya sudah meninggal dunia, aku sangat sedih dan menangis, sahabat yang sangat aku cintai dan sayangi telah pergi, dan aku menyesal tidak mengungkapkan rasa cinta ini.
Sore harinya dia dimakamkan dan aku kembali manangis di pusaranya dan berkata "maaf telah mencintai mu lebih dari teman, dan terimakasih kamu selalu menemani ku, tenang di alam sana sayang, aku mencintaimu Davier" Setelah mencium nisannya aku beranjak pergi untuk pulang ke rumah.
Autor pov.
Di alam lain, dia terbangun di sebuah taman yang indah yg di penuhi berbagai bunga, pohon dan makhluk hidup lainnya, dia berjalan ke sebuah danau dan duduk di pinggir danau itu, tak lama kemudian ada seorang pemuda yang sebaya dengan nya menyapa
"Hai" Ucap pemuda itu
"Ya" Ucap Davier
"Perkenalkan namaku Xavier Al Zorick, biasa dipanggil vier, namamu?" Ucap Vier dingin
"Davier Al Samudra, Davier" Ucapnya tak kalah dingin
"Boleh aku duduk di samping mu" Ucap Vier dengan sedikit lembut ingat ya hanya sedikit dan hanya di balas anggukan oleh Davier.
"Davi, boleh aku meminta bantuanmu?" Ucap Vier
"Boleh, Apa?" Ucap Davier singkat
"Tolong.....
To be continue
Jangan lupa vote dan comment ya gais 👌
KAMU SEDANG MEMBACA
Davier or Xavier
Fiksi RemajaDi sebuah kota kecil, hiduplah seorang pemuda sebatang kara berumur 16 th bernama Davier Al Samudra. Davier adalah seorang pemuda yang pendiam, kaku, dingin, pekerja keras dan penyayang pada org terdekat. Suatu hari, Davier mengalami kecelakaan sete...
