<happy reading>
Keesokan hari. Resa sudah sembuh dari sakitnya, ia mulai masuk kembali lagi kuliah seperti hari biasanya. bagaikan saja kejadian kemarin dengan kebodohannya sendiri, ia tidak ingin mengingat karena sangat malu.
Dan kejadian sore hari ia bersama radeva, tidak. Mereka tidak melakukan apa-apa karena pada malam itu petir dengan dahsyat menyerpa dengan semua lampu yang padam. Entahlah, malam itu hujan semakin deras.
Sekarang mereka sudah kembali kerumah mereka bersama Lea. Ya, mereka membawa Lea walau kemarin nandia terus menerus ingin lea tetap tinggal disana namun resa tetap tidak mengizinkan terlalu lama karena ia juga tetap khawatir walau anaknya aman bersama neneknya.
Sekarang gadis itu dengan style kuliahnya, kemeja biru dengan rok hitam. Dan rambut yang di urai panjang yang berwarna kecoklatan itu. Pakaiannya sangat sederhana namun pesonanya makin bertambah setiap harinya.
Ia berjalan menelusuri setiap lorong fakultas. Entah, ia belum sekali menemui temannya bahkan salah satu mereka pun belum ada. Soal Zelda, hari ini ia tidak masuk karena halangan sedang sakit.
Bruk
Tubuh resa bertabrakan dengan seseorang. Membuat barang yang di bawa orang itu terjatuh karenanya, resa berjongkok lalu membawa beberapa buku yang terjatuh di depannya.
"Sorry, gue ga sengaja. Lo gapapa kan?" Tanya resa sambil memberikan buku yang sudah ia bawa. Ia menatap lelaki berkacamata itu, binggung. Sepertinya ia baru melihat orang itu.
"Oh ya, ga masalah kok. Gue gapapa, Lo juga gapapa kan?" Tanya balik lelaki itu
Resa mengangguk."Gue baik baik aja." Ucapnya
"Gue boleh tau nama lo?" Tanya orang itu
"Sorry banget, gue buru buru bentar lagi dosen masuk, lain kali aja ya. Gue duluan" pamit resa sambil melihat jam yang berada di tangannya, ia tidak sempat menjawab karena ia teringat bahwa hari ini adalah jadwal ibu Rahma. Dosen yang paling galak menurutnya, takutnya ia akan di hukum.
Lelaki itu memandang punggung resa yang mulai tak terlihat. Ia terdiam, lalu tersenyum.
"Dia Qrestella Veranda Jezarella." Ucap seseorang dari belakang lelaki itu. Ia membalikan badan lalu melihat seseorang yang berbicara kepadanya
"Dia cantik." Ucapnya membuat orang itu mengangguk
"Tentu, apa kamu menyukainya?"
• • • •
Di sebuah ruangan, banyaknya tumpukan kertas yang menumpuk di meja. Dengan seorang laki laki berkacamata yang tengah menggerakkan jari jarinya di laptop yang ia gunakan.
TOK TOK TOK
Terdengar tiga kali ketukan pintu. Ia hanya menatap sekilas ke arah pintu lalu berucap, "masuk." Ucapnya. Orang itu segera masuk saat pemilik ruangan sudah mengizinkan
Ia berjalan ke arah radeva yang tengah mengecek beberapa berkas kerjaannya. Ia melempar sesuatu berlembar kertas yang di lapisi amplop berwarna silver, terlihat elegan namun mewah.
"Kau ini, tidak sopan." Umpat radeva
"Apa ini?" Sambung Radeva mengerutkan keningnya
"Bukalah." Ucapnya dengan tenang, ia duduk di sopa yang di sediakan di dalam ruangan.
"Darren, apa kau bohong?" Ucap Radeva yang terkejut membuka sebuah lembaran kertas yang di berikan oleh temannya. Siapa lagi kalau bukan Darren? Teman dekat dan sebisnis radeva hanya Darren
YOU ARE READING
Qresdeva
RandomQrestella Veranda Jezarella. Perempuan cantik yang mempunyai hati lembut dan baik, tak hanya itu saja. Dia dalam usia mudanya saat ini telah memiliki usaha sendiri atas impiannya sejak dulu namun kehidupannya di kelilingi oleh segala masalah yang me...
