Ryumin, yang menarik Michael keluar dari dinding, menampar pipinya.
"Hei, bangun. Hai. "Aku harus menanyakan sesuatu padamu."
Sekalipun aku meraih bahunya dan mengguncangnya, dia tidak akan bangun.
Sepertinya dia pingsan dengan benar.
Aku mendecakkan lidahku sebentar dan bertanya-tanya bagaimana cara membangunkannya.
'Haruskah aku setidaknya memotong sayapku?'
Seolah membaca pikiran kejamnya, Michael mengerang dan sadar.
"Apakah kamu sudah bangun?"
[ya ampun!]
Musuh sudah menjulang tepat di depan hidung Anda.
Michael, karena malu, secara refleks memanggil pedangnya dan mengayunkannya.
Hah-
Itu cukup cepat, tapi dari sudut pandang Ryumin, yang status agility-nya saja melebihi 2 juta, itu hanya terlihat lambat seperti kura-kura.
"Sepertinya kamu baru saja bangun dan belum sadar."
Hah-hah-hah-
Pedang Michael membelah udara dengan suara yang tajam.
Upaya putus asa untuk membunuh lawan.
"Kalau begitu kita harus memperjelasnya."
Ryumin yang tadinya mengelak, tiba-tiba mengambil alih punggung Michael.
"Siapakah langit itu?"
Saya meraih punggung sayap dan merobeknya.
Pap deud deuk-
[Mati, mati!]
Rasa sakit yang asing bagi Malaikat Tertinggi No.1.
Michael, yang terpaksa menahan rasa sakit, membidik Ryumin di belakang punggungnya.
Hah-
Kali ini juga, ia hanya menembus ruang hitam.
"Sayapmu indah."
Sebelum Anda menyadarinya, orang di depan Anda ada di belakang Anda.
Puddeuddeuk-!
[Keuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu!]
Meskipun semua sayapnya terkoyak, Michael menggunakan kekuatan sucinya untuk melawan.
"Apakah kamu ingin menggunakan teknologi?"
Menakutkan mendengar kata-kata itu di telingaku.
Ups!
[Wow!]
Michael terlempar ke dinding seperti bola meriam.
Iklan
Runtuh-
"Saya mengendalikan kekuatan saya kali ini."
Ryumin berbicara dengan santai, tapi tidak ada satupun yang sampai ke telinga Michael.
Dia hampir tidak bisa sadar saat batuk darah emas.
[Keuuuu... ... .]
Michael yang ngiler, tersadar ketika mendengar sebuah suara lagi.
"Sekali lagi?"
Michael dikejutkan oleh suara yang didengarnya di telinganya dan mundur selangkah.
Melihat sabit hitam itu mendekat begitu dekat, aku merasa seperti berhadapan dengan hantu.
YOU ARE READING
[Part 2] The 100th Regression of the Max-Level Player
ActionLanjutan Cerita [PART 1] The 100th Regression of the Max-Level Player
![[Part 2] The 100th Regression of the Max-Level Player](https://img.wattpad.com/cover/384434780-64-k288526.jpg)