One shot fanfiction

391 24 2
                                    

Emily POV

Oh Tuhann... kata teman-teman aku harusnya bersyukur karena memiliki seorang ayah seperti David Brook. Tapi demi kembalinya Atlantis ke permukaan, mereka harus tahu siapa David Brook yang sebenarnya. Aku juga harus berpikir cukup lama untuk menerima alasan seorang Miranda Hernandez bersedia mengganti nama belakangnya dengan Brook lalu melahirkanku ke dunia ini. Dan satu lagi, sepertinya Justin yang lahir sepuluh tahun di bawahku terlihat sangat bahagia menjadi bagian dari keluarga Brook. Ya Tuhaann... demi apa aku harus membicarakan tentang keluarga ini.

Ngomong-ngomong, aku seperti mendapatkan lotere saat ayahku bersedia memberiku dua tiket perjalanan ke Miami akhir pekan ini. Dia dengan bangga menyebut tiket itu adalah hadiah karena aku berhasil menyelesaikan kuliahku tahun ini. Dan ya... baru kali ini aku merasa sangat bangga menjadi keluarga Brook. Apa aku melewatkan sesuatu?, oh ya... dua tiket ke Miami, baru saja aku mensyukuri benda itu sebagai berkah, aku harus dihempaskan lagi oleh David Brook dengan kenyataan bahwa aku harus pergi ke sana bersama Bethany. For God shake, big no. Bethany adalah orang pertama yang akan ku dorong ke lautan jika kami berada di sebuah kapal kecil yang terombang ambing dan harus mengorbankan seseorang karena kapal itu kelebihan beban. Dia adalah sepupuku dari Texas−aku lahir beberapa hari setelahnya, dan sayang sekali sepupuku itu memiliki bakat sebagai seorang penjilat.

Ada ribuan catatan tentang kejahatan Bethany dalam daftarku, mengambil bonekaku, memasukkan mayonnaise ke serealku, menukar celengan kami, bahkan tahun lalu saat ia berlibur musim panas kemari, Bethany menggoda pacarku pada pesta api unggun di pantai. Sayang sekali semua kejahatan itu harus tertutupi karena kepandaiannya menjilat semua orang. Lalu ayah memintaku untuk pergi dengannya ke Miami?, dia gila.

Ngomong-ngomong aku sudah merobek tiket Bethany dan lebih memilih untuk pergi sendirian ke Miami. Lagi pula pesawat mana yang mengizinkan seseorang bepergian dengan hewan peliharaan? Awalnya ibu sangat keberatan aku bepergian sendirian, lalu bagaimana lagi?, aku sudah menyingkirkan Bethany dengan caraku. Untung saja David Brook sedang bepergian ke Ohio untuk bisnisnya hingga ia tak perlu repot mengurusi tentang kepergianku ke Miami atau membatalkan perjalanan itu.

.....

Ibu dan Justin melepas kepergianku dengan pelukan, akh... mereka bertingkah seperti aku akan pergi ke benua lain.

" Jaga dirimu baik-baik Em. Kalau kau sudah tiba jangan lupa telpon aku." Ibu menyerahkan koper kecil yang sebelumnya ia seret.

" Baiklah Ma."

" Dan kau Justin, kau mau dibawakan apa saat aku pulang nanti."

" Ck, seperti aku tak bisa minta dibelikan ayah saja." Dan ya... sudah kukatakan itulah Justin, dia sangat membanggakan ayah. Ibu melirikku aneh, mendengar jawaban dari Justin.

" Jangan hiraukan dia ma. Aku akan menelpon jika sudah tiba di sana."

Dan begitulah perpisahan singkat antara tiga anggota keluarga Brook di bandara sore itu.

Bandara John F.Kennedy sepertinya mengantarkan kepergianku dengan ramah, agak sedikit mengherankan aku tak terlalu banyak mengantri untuk melakukan sesuatu padahal ini adalah musim panas. Orang-orang Amerika bukannya senang bepergian?, banyak tujuan wisata pantai di seluruh dunia yang mungkin selalu dikunjungi. Jika bisa memilih, aku harusnya berada di Eropa, Ibiza ataupun Sardinia, bukan berakhir di bagian lain benua Amerika yang di sebut Miami. Ingin lebih jauh lagi?, aku bisa saja berakhir di Pattaya atau Bali, tapi tidak dengan uangku sendiri, dan berada di Miami berkat kemurahan hati David Brook sebenarnya lebih dari cukup.

.....

Jam tujuh malam pesawatku telah mendarat di bandara internasional Miami dan aku sangat bersemangat untuk memulai semuanya malam ini. Benarkah ?, apa tubuhku tidak terlalu lelah untuk berjalan-jalan?, ah ya benar. Aku harus menelpon ibu untuk memberi tahunya bahwa aku telah menginjakkan kedua kakiku di sini.

Just one dayOnde histórias criam vida. Descubra agora