Desir-

Ryumin, yang telah lolos dari jangkauan rantai, bergerak ke belakang Gu Yeonseung seperti hantu.

"Kamu melakukan pekerjaan dengan baik dengan kepalamu."

Saat dia mengayunkan sabitnya, tongkat Gu Yeonseung jatuh ke lengannya.

"Kwaaaaaak!"

"Saya bertemu orang yang salah."

Bagi seorang penyihir, tongkat itu seperti senjata.

Sekarang, meskipun Anda menggunakan panah hitam, Anda tidak akan bisa membidik dengan benar.

"Sssssssssssssssssssssss, bunuh aku!"

Merasakan adanya krisis, para aktor pria secara bersamaan bergegas menuju sabit hitam.

Tapi tidak mungkin dia bisa menjadi lawan Ryu Min.

Tududududuuk-

Dalam satu pukulan, kepala keempat aktor tersebut melayang di udara, dan tubuh mereka jatuh ke lantai seperti boneka yang talinya dipotong.

membuang-

Seolah menyerah pada kekuatan yang luar biasa, Gu Yeonseung terjatuh ke lantai.

Saya sudah menjadi bajingan dan bahkan tidak bisa bermimpi untuk menolak.

"... ... ."

Ryumin diam-diam melihat sekeliling.

Kita melihat Gu Yeon-seung, yang lengannya gemetar dan mengerang, dan Seo A-rin, yang matanya terkejut.

Tidak ada seorang pun yang terlihat, tapi tidak ada masalah.

Karena aku sudah merasakan kehadirannya.

Dalam!

"Aaaah!"

Saat aku menusuk udara dengan sabitku, jeritan tajam terdengar.

Gaibnya otomatis terangkat dan Hong Seon-ah muncul, kakinya gemetar.

Iklan

Sabit Ryumin tertancap di pahanya seperti garpu.

Mendesah-!

Saat dia mengerahkan kekuatan, darah berceceran dan kedua pahanya terpotong.

gedebuk-!

"Keuhiiuuuu... ... ."

Hong Seon-ah memutar matanya dan mulai gemetar seperti serangga.

Gu Yanseung tidak tahan melihat pemandangan menyakitkan itu.

"Seo A-rin."

"Ya?"

"Ini pertama kalinya aku melihat ini di kehidupan nyata."

"es kopi."

Seo A-rin terkejut lalu memutar matanya.

"Ya, senang bertemu denganmu. "Sabit Hitam."

"... ... ."

Gu Yeonseung melihatnya dengan ekspresi bingung.

Hong Seon-ah juga berhenti mengerang dan menatap Seo A-rin seolah dia belum pernah melakukan itu sebelumnya.

'Apakah Seo A-rin dan Black Scythe saling kenal?'

'Bagaimana bisa perempuan jalang seperti itu mempunyai sabit hitam? mustahil?'

Sebuah asumsi umum muncul di benak mereka berdua.

'Mungkinkah dia meminta dukungan Black Scythe?'

'Kalau begitu, kitalah yang jatuh ke dalam perangkap... ... ?'

[Part 1] The 100th Regression of the Max-Level PlayerWhere stories live. Discover now