Terlihat wajah perempuan yang putih cantik yang mengenakan pakaian muslimah, mengenakan sebuah kerudung putih yang sangat cantik, namun banyak mata memandang.
"Mungkin dari mereka ada yang tidak suka atas kehadiran ku, ada juga yang bahagia atas kehadiran saya di sini."
Nama ku Nurfadillah Iriani biasanya orang-orang memanggil ku Dilla, ada juga yang memanggil nur, itu semua tergantung mereka.
Ku kira menjadi dewasa sangatlah menyenangkan namun ketika ku beranjak dewasa itu tidak se menyenangkan apa yang dari dulu ku pikirkan.
Menjadi wanita yang berperang melawan diri sendiri, yang hidupnya dikelilingi dan dibandingkan orang lain.
"Apakah aku tidak boleh bahagia ya Rabb?, boleh kah aku merasakan kebahagiaan itu?"
•••
Dari kecil aku sudah di tinggalkan orang tua ku yang sibuk dengan urusan pekerjaan mereka dan masalah lainnya.
Di usia ke 5 tahun, orang tua ku menitipkan ku kepada orang lain, karena orang tua ku ada keperluan mendadak jadi selama setahun-mereka meninggalkan ku sendirian di kota yang aku sendiri saja tidak tau.
Aku tetap menerimanya saja meski terkadang bingung, "sebenarnya aku merindukan orang tua kandung ku, namun mereka juga sibuk dengan urusan pekerjaan nya." Keluh ku yang selalu memikirkan mereka.
Hari-hari ku lalui bersama teman dari orang tua ku, hidup dengan mereka serta menjalankan semua aktivitas.
"uh hari yang sangat melelahkan"
nyatanya aku tumbuh menjadi seorang anak yang terbiasa hidup sendiri tanpa adanya orang tua.
Menjadi sebatang kara tanpa adanya orang tua ku, untungnya aku memiliki orang tua pengganti meskipun bibi.
•••
Pagi yang cerah pukul 10:00
"Bibi dilla kangen sama mama bi" seru seorang gadis muda.
"Sabar ya sayang, orang tua mu pasti lagi sibuk. Jika urusan mereka sudah selesai pasti kau akan kembali"
"Tapi kapan bi?, aku selalu di katain anak yang di tinggalin orang tua, aku seperti anak yang di buang....."
Namun tau kah kalian?, aku tinggal di negeri orang lain, negeri yang sama sekali aku tidak tahu, karena urusan mendadak orang tua ku yang mengharuskan aku hidup bersama orang lain.
Di umur ke 7 tahun orang tua ku mengambil kembali diriku, setelah bertahun-tahun aku hidup sendirian, mungkin senang, mungkin saja itu juga tidak menyenangkan.
Aku yang sudah terbiasa hidup dengan bibi seperti gak rela meninggalkan beliau.
"Dilla mama dan ayah akan masuk in kamu ke pesantren terimalah itu." Ucap wanita yang mengenakan pakaian gamis panjang.
"Yaa ma aku gak masalah kok" senyum ku walaupun baru ku merasa bisa bersama orang tua ku namun aku harus ke pesantren
Saat usia ku 15 tahun aku dimasukkan ke pesantren-namun saat aku di pesantren hanya berjalan 8 bulan saja karena alasan keluarga.
Selama aku keluar dari pesantren, aku juga bersekolah SMA angkatan AL.
Terlihat sejelas wajah perempuan cantik yang mengenakan jilbab dan pakaian muslimah, membuatnya terlihat begitu indah dan anggun.
Tak hanya itu saja banyak pasang mata yang mengaguminya ada pula yang tidak menyukainya.
BINABASA MO ANG
Ÿä Ṛäḅḅ ḅöḷëḧḳäḧ äḳü ḅäḧäġïä
General FictionKisah gadis yang sedang berjuang demi kehidupannya, meski harus berperang dengan diri sendiri. Aku Nurfadillah Iriani biasanya di panggil Dilla, seorang perempuan yang memiliki 3 bersaudari, usia ku kini 21 tahun. "ya Rabb boleh kah aku bahagia?"...
