setelah sampai di rumah Alysa Devan dipersilahkan untuk masuk sedangkan Alysa berniat untuk mengambil kotak P3K agar mengobati luka Devan.

Devan memandang setiap sudut rumah Alysa banyak sekali foto keluarga dan ternyata alysa emang tidak memiliki saudara artinya dia adalah putri tunggal.

Devan kembali menatap lebih dalam foto yang berada di depan nya, sepertinya wajah perempuan yang berada di samping alysa tak begitu asing bagi Devan.

apakah benar bahwa alysa adalah putri dari natasha.

namun, ketika melihat foto yang terpajang. Devan sama sekali tidak melihat foto masa kecil Alysa. menurut Devan ini semua terasa aneh, apakah memang orang tua alysa ingin menutupi foto masa kecilnya alysa.

"van kok berdiri kenapa nggak duduk?" tanya alysa yang baru saja kembali.

"gue cuma suka lihat foto kebersamaan keluarga lo, se cemara itu keluarga lo"

alysa terkekeh "bisa aja lo, keluarga juga kan cemara"

"lo nggak tahu di dalamnya gimana sa" jawab Devan membuat alysa bingung.

"maksudnya?"

"ah nggak, btw motor lo mau di jemput kapan?" tanya Devan mengalihkan topik pembicaraan.

"gue sih mau nya sore ini biar cepet beres" jawab alysa yang mulai membersihkan luka pada pelipis bibir Devan.

Devan sesekali menatap wajah damai alysa. wajah yang ia tatap saat ini, persis dengan wajah anak kecil yang sering bermain dengan nya dulu.

dengan telaten alysa mengobati luka Devan, jatung nya berdetak kencang ketika berada di dekat Devan.

"sekali lagi makasih ya van dan maaf gara gara lo nolongin gue, lo jadi terluka"

Devan tersenyum "santai aja sa, nggak usah merasa bersalah"

"sebagai tanda terima kasih gue sama lo, gue mau ngajak lo makan setelah kita ambil motor" ucap alysa membuat Devan terdiam sejenak.

"bukan nya nolak sa, tapi gue nggak enak masa iya lo yang bayarin"

"ini sebagai bentuk terima kasih gue van, plis terima ya" ujar alysa memohon.

Devan kembali diam, ia sebenarnya memiliki janji dengan teman teman nya agar bisa berkumpul malam ini.

namun, disisi lain ia juga merasa tidak tega jika menolak tawaran alysa agar makan bersama.

"oke gue terima"

jawaban Devan membuat alysa mengangkat sudut bibir nya, gadis itu meminta sedikit waktu untuk mengganti baju seragam nya.

ketika alysa mulai pergi, Devan beranjak dari duduk nya dan kembali mendekat ke arah foto yang sedari tadi ia pandang.

laki laki itu merogoh saku mengambil sesuatu yaitu ponsel milik nya. dengan nekat, Devan langsung memotret wajah perempuan yang berada di samping alysa.

ia sadar bahwa yang ia lakukan adalah perlakuan yang lancang. namun, ini semua demi kebenaran. apakah benar alysa adalah gadis yang selama ini ia cari.

"ayo van gue udah siap" ucap alysa yang tiba tiba datang membuat Devan sedikit terkejut.

Devan mengangguk ia mengambil kembali tas milik nya yang berada di sofa dan langsung bergegas menuju bengkel.

tak butuh waktu lama dari rumah Alysa munuju bengkel, alysa turun dengan hati hati dari motor Devan. sedangkan Devan, mata laki laki itu melirik ke berbagai arah melihat suasana bengkel.

ia takut teman teman nya tengah berkumpul, maka Devan akan di tanya mengapa ia dan alysa bisa datang bersama.

"mau jemput motor nih?" tanya Andre, membuat Devan mengangguk.

Andre langsung menyerahkan kontak motor milik alysa kepada Devan. setelah selesai, Devan menyuruh alysa untuk menunggunya di luar.

gadis itu hanya menurut, Devan mulai mendekat ke arah Andre dan membisikkan sesuatu yang membuat alysa penasaran apa yang Devan katakan.

"btw makasih ya bang"

"yoi sama sama"

tak menunggu lama akhirnya Devan kembali menghampiri alysa "mau berangkat sekarang?" tanya nya, membuat alysa mengangguk.

alysa mengendarai motornya dengan Devan yang membuntuti dari belakang. tanpa sadar ketika memandang alysa, bibir Devan tersenyum. entah lah laki laki itu terasa nyaman ketika sedang bersama alysa.

Devan menuruti kemana perginya alysa, karena mereka akan makan bersama dan yang memilih tempat nya dalah alysa.

gadis itu mengatakan bahwa ia tau tempat yang terdapat makanan yang menurutnya enak, jadi ia mengajak Devan agar bisa mencicipi berbagai macam munu nya.

"di sini?" tanya Devan ketika motor alysa berhenti tepat di salah satu cafe yang cukup terkenal.

alysa mengangguk dan menyuruh Devan agar ikut dengan nya "pokok nya lo harus cobain menu nya enak enak" ucap nya.

"nggak usah pesen banyak, kalo nggak habis mubazir"

"iya deh" jawabnya ketika sudah mendapat tempat duduk karna cafe ini ramai pengunjung.

"lo nggak di cariin nyokap lo van?" tanya alysa lantaran Devan tak pulang ke rumah setelah pulang sekolah.

"gue udah izin"

🦋

see you next part

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

see you next part

03 nov 2024

DEVSA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang