"Anak ibu pasti bisa kok, kejar cintamu itu ya, nak." Mark kini sudah masuk ke dalam pelukan sang ibu, pelukan disertai dengan usapan pada kepalanya dan juga kata-kata penyemangat yang membangun.
.
Keesokan harinya adalah hari yang sangat berat untuk Haechan. Ia sungguh dikekang oleh sang ibu, tidak bisa bergerak bebas seperti biasanya. Ibu Haechan bahkan meminta tolong pada Jaemin untuk menjauhkan Haechan dari Mark. Jaemin tentu awalnya bingung, namun Haechan sudah menjelaskan semuanya.
Apakah Jaemin akan menuruti perintah ibu Haechan? Tentu saja tidak, ia mendukung Haechan dan Mark sepenuhnya. Bahkan ia dan Jeno malah membantu Haechan untuk bisa bertemu dengan Mark.
Haechan terpaksa harus berbohong seperti ini karena merasa alasan orangtuanya tidak masuk akal. Apa salahnya dengan jatuh cinta? Haechan juga tidak bisa memilih dengan siapa ia jatuh cinta.
Seminggu sudah berlalu semenjak kegiatan 'kucing-kucingan' antara Mark dan Haechan dengan ibu Haechan. Sampai sejauh ini mereka belum pernah tertangkap basah, bahkan Haechan mengaku pada orangtuanya bahwa ia telah putus dengan Mark dan memblokir nomornya.
Satu-satunya tempat yang bisa dipakai Mark dan Haechan untuk bertemu hanyalah rumah Jaemin, karena ibu pasti tidak akan repot-repot memeriksa. Sang ibu sudah kenal betul dengan Jaemin, rumahnya juga hanya beberapa langkah dari rumah Haechan.
Sampai hari di mana saatnya ujian kenaikan kelas untuk Haechan telah tiba. Mark dan Haechan mulai jarang berkomunikasi karena sibuk dengan persiapan ujian masing-masing, hanya beberapa kali mereka terlihat belajar bersama di rumah Jaemin.
.
Saat ini Haechan sedang duduk di lantai depan ruangan yang akan dipakainya untuk ujian, terdapat buku yang terbuka di pangkuannya. Haechan sudah belajar dengan baik selama beberapa hari ini, ia hanya kembali membacanya sekilas agar tidak lupa.
Ditengah sedang fokus, ia melihat ada sepasang kaki yang berdiri di depannya. Haechan mendongak dan melihat Mark yang sedang tersenyum dengan membawa susu kotak kesukaannya.
Mark berjongkok, "Diminum dulu ya susunya, semangat ujiannya, babe." Ucapnya sambil mengusak rambut Haechan. Komunikasi pertama mereka setelah beberapa hari ini tidak saling tegur sapa.
"Makasih, kak." Haechan tersenyum manis hingga matanya membentuk bulan sabit.
Mark kemudian mengangguk dan pergi meninggalkan Haechan yang kembali fokus membaca buku, kali ini dengan bibir yang menyedot susu kotak pemberian kekasihnya.
.
Akhirnya Haechan menyelesaikan ujian kenaikan kelas dengan tanpa kesulitan sama sekali, berkat Mark yang banyak membantunya mempelajari beberapa mata pelajaran yang tidak ia kuasai. Haechan beruntung memiliki kekasih dengan kepintaran di atas rata-rata.
Selagi para kelas 10 dan 11 sudah memasuki libur akhir semester, kini giliran kelas 12 yang menjalani ujian kelulusan. Mark sudah belajar semaksimal mungkin, sang ibu juga sangat mendukung Mark dengan selalu memasak makanan yang bergizi seimbang.
3 hari Mark menjalani ujian terakhirnya sebagai seorang siswa sekolah menengah. Mark berhasil mengerjakan ujian dengan sangat baik, ia hanya beberapa kali menemui masalah karena soal ujian yang tidak sesuai dengan apa yang telah ia pelajari.
Mark kini sedang beristirahat di rumahnya. 3 hari ini sungguh melelahkan otaknya yang harus berpikir ekstra, ia mengabari Haechan bahwa ia telah sampai di rumah. Beruntung ibu Haechan percaya soal Haechan yang sudah memblokir nomor Mark, jadi Mark tidak perlu susah payah menghubungi Haechan.
12.45
Babe, aku udah sampe rumah ya.
12.48
Good job today, kak. Langsung istirahat ya, kamu pasti capek banget.
YOU ARE READING
Irreplaceble
RomanceKisah tentang hubungan Mark Lee dan Lee Haechan yang bagaikan film romansa. Seringkali orang-orang meragukan kisah mereka karena memang se-dramatis itu. Dimulai dari perbedaan style mereka yang bagaikan Beauty and the Beast, sampai pada sulitnya res...
Challenge
Start from the beginning
