First Date

145 7 0
                                        

Hari ini weekend, hari dimana orang-orang melepaskan penat dari kegiatan sehari-hari yang melelahkan. Ada yang memilih untuk seharian di rumah, ada juga yang menghabiskan waktu ke tempat rekreasi bersama keluarga atau orang tersayang.

Seperti pasangan kita yang baru jadian ini, Mark dan Haechan. Mereka memutuskan akan pergi ke luar untuk first date mereka setelah menjadi sepasang kekasih.

Haechan ingin ke Dufan, ia suka sekali menaiki wahan ekstrim. Mark sejujurnya belum pernah sama sekali ke Dufan atau menaiki wahana ekstrim, jadi ia tidak tahu bagaimana rasanya.

Mark membeli tiket Premium untuk mereka berdua. Mereka tidak ingin mengantri terlalu lama dan tidak puas mencoba banyak wahana. Dengan tiket Premium, mereka juga mendapat fasilitas berupa lounge untuk tempat mereka sekedar beristirahat.

.

Saat ini Mark sudah berada di depan rumah Haechan. Penampilan Mark hari ini sangat tampan, ia memakai leather jacket hitam dengan dalaman singlet putih dan celana denim panjang. Dilengkapi dengan sneakers putih dan kalung rantai pada lehernya.

 Dilengkapi dengan sneakers putih dan kalung rantai pada lehernya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tidak berapa lama Haechan akhirnya muncul. Haechan sangat manis dengan balutan sweater tidak begitu tebal berwarna pastel pink dengan dalaman kaos putih polos dan celana panjang hitam. Dilengkapi dengan shoulder bag kecil yang juga berwarna hitam dan sneakers putih yang senada dengan Mark.

 Dilengkapi dengan shoulder bag kecil yang juga berwarna hitam dan sneakers putih yang senada dengan Mark

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Keduanya tampak serasi, tampan dan manis. Mark terkesima melihat Haechan hari ini, "Oh my.. babe, you're so pretty."

"Kakak juga keren." Balas Haechan sambil tertawa kecil.

Mark segera memakaikan helm pada Haechan. Mereka langsung bergegas ke Dufan sebelum matahari semakin terik.

.

Sesampainya di sana Haechan langsung memandang sekeliling dengan takjub, matanya berbinar-binar dengan mulut yang terbuka. Terakhir kali ia ke Dufan mungkin saat masih SD.

Mark yang melihat Haechan pun ikut tersenyum dan menggandeng tangannya.

"Kamu mau naik wahana apa dulu, babe?"

Haechan terlihat berpikir sebentar, kemudian ia menunjuk salah satu wahana ekstrim, Halilintar.

Mark mengiyakan dan mereka langsung menghampiri wahana tersebut. Tidak perlu mengantri lama, kini mereka sudah duduk di keretanya di baris paling depan atas permintaan Haechan.

Mark masih clueless sampai di sini, sedangkan Haechan di sampingnya sudah sangat bersemangat, senyum tidak pernah hilang dari wajahnya.

Wahana mulai berjalan naik, disitulah Mark mulai panik, namun ia tidak bisa melakukan apa-apa selain pasrah. Mark baru ingat kalau ia takut ketinggian.

Wahana berlangsung selama 2 menit, 2 menit yang sangat menyiksa Mark. Ia bahkan tidak sanggup untuk membuka matanya selama wahana berlangsung, Mark menahan nafasnya tidak bisa berteriak saking ketakutannya.

Wahana berhenti, nyawa Mark serasa masih tertinggal di atas sana. Tubuhnya lemas dan bergetar, membuat Haechan harus memapah Mark untuk turun dari wahana dan mencari kursi terdekat.

Wajah Mark pucat dan berkeringat, membuat Haechan khawatir namun juga ingin tertawa. Ia tidak menyangka si Ketua OSIS yang ditakuti para siswa kini tengah bergetar hanya karena roller coaster.

"Kakak harusnya bilang kalo takut ketinggian." Ucap Haechan sambil mengusap keringat Mark dengan tisu yang ia bawa.

"Gak papa, kok. Khusus hari ini aku bakal temenin kamu naik wahana apapun."

"Nanti kamu pingsan gimana? Baru Halilintar aja kamu udah begini, gimana kalo naik Hysteria?"

"Hysteria?"

Haechan hanya menunjuk ke arah belakang Mark. Di sana ada satu wahana ekstrim yang membuat pemainnya merasa dijatuhi dari ketinggian 60 meter. Mark yang melihatnya hanya bisa menelan ludah ngeri, namun ia sudah bertekat akan membuat Haechan puas bermain hari ini.

.

Tidak terasa hari sudah menunjukkan pukul 5 sore. Hampir semua wahana sudah mereka coba, walaupun sebagian besar di antaranya membuat Mark beberapa kali hampir pingsan.

Kini ada 1 wahana yang belum mereka naiki. Mereka sengaja menaikinya saat sore menjelang malam seperti ini, agar dapat melihat pemandangan indah. Bianglala.

Antrian kali ini sedikit lebih ramai walaupun mereka memakai tiket khusus. Setelah mengantri akhirnya kini adalah giliran mereka untuk naik.

Semakin tinggi mereka naik, semakin kuat juga cengkraman Mark pada pegangan besi di depan mereka.

Haechan yang melihatnya langsung menggenggam tangan Mark, "Rileks, kak."

Mark mencoba menenangkan dirinya, namun gagal saat merasakan gondola mereka berayun pelan karena hembusan angin.

"Tatap aku kak, jangan pikirin hal lain." Haechan kembali menenangkan Mark.

Mark mulai menatap Haechan sesuai dengan arahannya dan berhasil, Mark mulai tenang. Pikirannya kini dipenuhi dengan gambaran Haechan yang sangat indah diterpa cahaya jingga dari matahari yang akan terbenam, dilengkapi dengan senyuman di wajah manisnya.

"Kak, makasih ya hari ini udah nemenin aku. Walaupun aku tau kamu gak nikmatin, tapi kamu gak komplain sama sekali. Aku seneng banget hari ini."

"Sama-sama, babe. Aku juga seneng hari ini liat kamu yang banyak ketawa."

Kini mereka saling tatap dengan senyuman di wajah masing-masing, angin laut yang hangat berhembus menghempas surai mereka. Tanpa disadari kini wajah mereka kian mendekat, perlahan mereka memejamkan mata dan terjadilah ciuman pertama mereka tepat di saat matahari terbenam.

Tidak ada lumatan, hanya kedua belah bibir yang saling menempel hangat dengan perasaan keduanya yang membuncah. Ciuman yang terasa polos dan tulus.

Setelah beberapa detik mereka memutuskan kontak dan saling menatap satu sama lain dengan wajah yang memerah. It's their sweet first kiss.

.

TBC

Nyesek bngt, tadi padahal part ini udah jadi tapi malah kehapus, jadi harus bikin ulang deh.

Btw chapter depan aku kayaknya mau kenalin orangtua dari Mark dan Haechan ya, biar ada gambaran kehidupan mereka selama ini seperti apa.

See you on the next chapter guysss^^

IrreplacebleWhere stories live. Discover now